CHAPTER 24 | Why

3.5K 471 9
                                    

Chapter 24
♪: Demi Lovato - Skyscraper

***

(Namakamu) merasa terusik dalam tidurnya dan akhirnya membuka matanya perlahan. Ada tangan yang bermain-main dipipinya dan ternyata itu tangan Iqbaal. Hei, sejak kapan dia disini.

“Hai” sapa Iqbaal lembut.

Gadis cantik itu masih bergeming sambil terus menatap wajah tampan Iqbaal. Seketika lintasan foto-foto sialan itu memenuhi kepala (namakamu) membuatnya geram.

“Udah lama datengnya?” tanya (namakamu) sebaik-baik mungkin. Karna ia mencoba menekan rasa geramnya pada lelaki didepannya ini.

Mungkin ini kesempatan nya untuk bertanya perkara foto yang diterimanya. Lagipula hanya dia dan Iqbaal didalam ruangan ini. Ayahnya dan Kelvin sedang keluar sementara Karel sudah pulang sebelum (namakamu) tertidur efek obat yang diminumnya.

Iqbaal menggeleng, “Gak terlalu lama sih, tapi aku suka liat kamu tidur gitu. Cantiknya nambah”

(Namakamu) hanya menanggapinya dengan senyuman tipis. Ia meraih ponselnya yang terletak diatas nakas, mengotak-atiknya sebentar lalu menyerahkannya pada Iqbaal.

“Aku dapat kiriman ini, menurut kamu gimana?”

Iqbaal yang heran langsung melihat ponsel (namakamu). Matanya membulat sempurna, dalam hatinya ia mengumpat kenapa foto-fotonya bersama Bella bisa berakhir diponsel (namakamu).

Iqbaal menatap (namakamu) dengan raut cemas, sesekali matanya melihat kearah ponsel.

“Kamu dapat dari mana?” tanya Iqbaal gusar.

“Bella”

Iqbaal mengusap wajahnya kasar, kedua tangannya terulur memegang kedua lengan bawah (namakamu) “Aku berani sumpah kalo itu semua foto dulu sebelum aku putus sama dia-”

“Jadi Bella mantan kamu?”

“Iya, dan foto-foto itu tuh udah lama banget. Aku sama Bella sekarang gak ada hubungan apa-apa, plis percaya sama aku (namakamu)”

(Namakamu) mengangguk, “Sekarang aku mau tanya ke kamu, kenapa sikap kamu tiba-tiba jadi berubah ke aku? Jawab jujur Iqbaal”

“Kaya yang pernah aku udah bilang, ya karna aku sayang sama kamu. Dan aku baru ngerasainnya tuh sekarang-”

“Sekarang setelah kamu tau kalo aku penyakitan, jadi kamu coba buat bales perasaan aku karna kasian. Gitu?” tanya (namakamu) dengan suara lembutnya.

Iqbaal menggeleng cepat. “Enggak (namakamu), sama sekali enggak. Ak-aku sayang sama kamu itu tulus, karna entah sejak kapan kamu mencuri perhatian aku. Rasa sayang dan suka ke kamu itu tiba-tiba muncul, bukan karna aku kasian sama kamu atau karna kamu sakit. Bukan”

“Aku tadi ketemu Bella”

Iqbaal berdecak. Sudah pasti semua pertanyaan-pertanyaan aneh (namakmu) muncul karena Bella yang sudah memanas-manasi gadisnya ini. Bella sialan!

“Apa yang Bella bilang itu semuanya gak ada yang bener (namakamu). Aku sayang sama kamu tulus dari sini” Iqbaal meraih sebelah tangan (namakamu) lalu meletakkannya didadanya. “Sekali lagi bukan karna kamu sakit atau apa, tapi karna memang aku suka dan sayang sama kamu”

“Bella masih sayang sama kamu, dan aku rasa kita udahan aja sampai disini. Aku bahagia banget karna tau kamu sayang sama aku itu tulus dari hati kamu. Tapi ak-aku-”

(Namkamu) sudah menjatuhkan air matanya. Entah kenapa rasa sakit hatinya muncul dan menyerangnya bertubi-tubi. Putaran memori saat-saat dulu dirinya mengejar Iqbaal juga bermunculan dikepalanya.

Setelah Karel pulang tadi, ia kembali mendapat pesan dari Bella. Pesan berisikan ancaman yang akan mencelakakan dirinya dan juga Iqbaal kalau (namakamu) tak menjauh dari Iqbaal. (Namakamu) mencoba tak perduli jika dirinya yang akan celaka, tapi ia tak bisa untuk tidak perduli jika itu Iqbaal. Bagaimanapun ia tak bisa melihat Iqbaal celaka karnanya.

“Gak!” potong Iqbaal tegas. “Kamu gak bisa putusin aku kaya gitu (namakamu)! Aku sayang sama kamu, aku cintanya ke kamu buka ke Bella. Bella cuma masa lalu aku, plis”

“Aku sama sekali gak pantes buat kamu Iqbaal, aku sakit-sakitan yang mungkin sebentar lagi-”

Iqbaal bangkit dari duduknya dan langsung mendekap (namakamu) erat. Rasanya ia juga ingin ikut nangis. “Jangan ngomong kaya gitu! Kamu pasti sembuh!”

“Iq-baal”

Please, don't leave me (namakamu)”

(Namakamu) semakin menangis didalam dekapan orang yang paling disayangnya, yang dulu selalu dipujanya, orang yang memenuhi setiap lembar buku diarinya dan orang yang membuatnya merasa tak berharga dulu namun paling berharga untuk sekarang.

“Jangan putusin aku” lirih Iqbaal.

Antara rasa senang dan sedih menyelubungi hati (namakamu). Senang karna akhirnya Iqbaal membalas perasaannya dengan tulus namun sedih karna akan banyak krikil yang mengganggu hubungannya.

“Kenapa susah banget buat bahagia sama kamu, baal”

***

Bella menatap tajam laki-laki yang ada didepannya ini sambil tersenyum miring dan bersedakap dada.

“Gak! Gue gak akan berhenti, gue bakal buat cewek itu menderita!”

“Soal (namakamu) biar gue yang urus. Gue udah bulang dari awal kan, jangan ganggu dia. Lo urus aja cowok lo itu!”

“Tapi karna dia Iqbaal jadi makin cuek ke gue! Gue pengen buat perhitungan sama (namakamu)! Jangan halangi gue”

“Coba aja, lo bakal berurusan sama gue!”

Bella menyipitkan matanya. “Lo suka kan sama (namakamu)” tudingnya.

Laki-laki didepannya ini.. Karel. Bella sudah mencari tahu semuanya tentang Karel, tentang ajakan kerjasamanya dulu untuk menjauhkan (namakamu) dan Iqbaal.

“Bukan urusan lo!”

Bella menyeringai, “Gimana ya kalo gue kasih tau (namakamu) yang sebenernya kalo lo dulu punya niat misahin dia sama Iqbaal. Uuugh, pasti dia kecewa banget ya sama sahabatnya ini”

“Lo!-” tunjuk Karel.

Bella mengangkat dagunya“Apa?! Gue apa”

“Lo licik, nyesel gue pernah ngajak lo kerja sama”

“Nyesel lo gak guna Karel” tawa Bella

Rahang Karel mengeras, rasanya ia ingin meninju Bella kalau dia seorang laki-laki. Tapi sayangnya Bella seorang perempuan, tak mungkin ia main fisik. Sialan!

“Gue gak peduli lo perempuan, pokoknya kalau sampe (namakamu) kenapa-kenapa lo orang yang pertama kali gue datengi!” ucap Karel sebelum akhirnya pergi meninggalkan Bella.

Sementara Bella hanya menyinggungkan senyum miringnya sambil tertawa sinis. Peduli setan dengan ucapan Karel, ia akan tetap membuat (namakamu) menderita jika masih terus dekat dengan Iqbaal.

Iqbaal punya Bella! Ia akan melakukan apapun demi agar Iqbaal kembali padanya. Sekalipun harus menghilangkan nyawa, mungkin.

“Liat apa yang bakal lo terima (namakamu) Flora. Gue bakal balas lo atas tamparan ini” katanya sambil memegangi pipinya.

***

Tbc, vote dan komen yaaa

Regret | Fanfiction VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang