CHAPTER 20 | Private Teacher

4.9K 571 15
                                    

Iqbaal melangkah masuk kedalam rumah mewah dengan buket bunga ditangannya. Sepulang sekolah, Ia tidak langsung pulang melainkan singgah ke rumah gadis yang berhasil menaklukan hatinya. (Namakamu) Flora.

Sebelumnya Ia sudah memberi tahu (namamu) kalau Ia akan main ke rumah.

“Hai” sapa Iqbaal begitu tiba di ruang tamu. Bibi Ann yang mengarahkannya ke ruang tamu sudah pergi dan tinggal lah Iqbaal dan (namakamu) di ruangan ini.

(Namakamu) yang tengah membereskan buku-buku pelajarannya menoleh, “Eh hai, baal”

“Buat lo” Iqbaal menyerahkan buket bunga yang tadi sempat dibelinya sebelum kerumah (namakamu).

Dengan senyuman manis karna teramat senang, (namakamu) menerima bunga dari Iqbaal. Ah betapa senangnya gadis ini, mendapat bunga dari laki-laki yang selama ini Ia idamkan. “Makasih ya, duduk dulu baal”

Iqbaal mengangguk, “Ini tas siapa? Lo belajar di rumah pake tas juga?” tanyanya saat melihat tas ransel berwarna hitam yang terletak di single sofa di depan Iqbaal.

“Ya enggak lah, itu tas guru aku”

“Guru nya belum pulang? Berarti lo belum selesai belajar dong, tapi tadi kata lo udah. Terus guru lo mana nih” memang tadi (namakamu) mengatakan lewat chat kalau dirinya sudah selesai belajar.

“Emang udah selesai, Iqbaal. Guru aku tadi dapet telfon pas mau pulang, jadi dia nerima telfon dulu tuh di luar”

Iqbaal ber-oh ria, tapi otaknya memutar. Jika dilihat dari tas guru itu sepertinya guru (namakamu) seorang laki-laki. Astaga, semoga gurunya tua, batin Iqbaal.

“(namakamu),”

Baik (namakamu) maupun Iqbaal sama-sama menoleh untuk melihat siapa yang memanggil. Seketika mata Iqbaal memicing, dugaannya benar mengenai guru (namakamu) yang seorang laki-laki. Tapi harapannya pupus karna guru tersebut masih muda dan, lumayan tampan karna menurut Iqbaal hanya dirinya lah yang paling tampan. Dilihat dari style nya juga lebih keren dari sekedar seorang guru, lebih cocok jadi model, pikir Iqbaal.

“Ah Iqbaal kenalin, ini kak Naufal, guru aku. Dan kak Naufal kenalin ini Iqbaal, temen aku”

Iqbaal memasang muka masam. Terlebih lagi saat (namakamu) memperkenalkan dirinya sebagi teman, ah iya memang teman karna gadis itu belum memberi jawaban apapun karna mendadak pingsan saat Iqbaal menyatakan cinta lima hari yang lalu.

“Naufal” ucap Naufal mengulurkan tangan.

Dengan malas dan ogah-ogahan Iqbaal menerima uluran tangan itu untuk berjabat, “Iqbaal” Iqbaal merasa kalau dirinya memiliki saingan baru. Sial! Kelar Hanif, eh datang satu lagi.

Hubungan persahabaannya dengan Hanif dan Bastian sudah membaik seperti biasa. Hanif merelakan (namakamu) di dekati oleh Iqbaal. Hanif yang merasa putus asa karna (namakamu) tak membalas perasaannya mencoba ikhlas demi kebahagiaan gadis itu. Hanif yakin kalau (namakamu) pasti kan bahagia jika Iqbaal membalas perasaannya. Hanif mengorbankan perasaannya demi gadis yang teramat dicintainya itu, melihat (namakamu) tersenyum saja sudah termasuk kebahagiaan bagi Hanif.

Kini biarkan Hanif memulai kisah cintanya yang baru dengan menemukan gadis yang sama seperti (namakamu), sama-sama memiliki hati yang besar untuk orang yang dicintai.

Regret | Fanfiction VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang