CHAPTER 10 | New (fake) Friend

5K 562 14
                                    

Chapter 10
♪: Ariana Grande - Into You
oOo

Iqbaal berjalan menuju kelas melewati koridor yang agak sepi dari biasanya, mungkin sepi karena ini masih jam pelajaran berlangsung. Begitu tiba di depan pintu kelas, dirinya tak masuk begitu saja karena seseorang telah menarik perhatiannya.

Sosok gadis cantik yang tengah diberbicara dengan seseorang yang Iqbaal tak pernah tahu juga tak pernah lihat, dan gadis itu adalah (namakamu) Flora. Mereka berbicara sangat pelan sehingga Iqbaal tak bisa mendengar apa yang tengah mereka bicarakan. Tak lama kemudian, seseorang itu mengangguk dan (namakamu) membalikkan badannya.

(Namakamu) dan Iqbaal sama-sama terlonjak kaget, walau Iqbaal sendiri bisa menyembunyikan rasa keterkejutannya dengan wajah datar. “Aku kaget, yang” pekik (namakamu) menepuk kencang lengan Iqbaal.

Ada sedikit rasa geli yang Iqbaal rasakan begitu melihat ekspresi wajah (namakamu) yang terkejut seperti tadi. “Ngomong sama siapa lo?” tanya Iqbaal ketus.

“Ah bukan siapa-siapa” jawab (namakamu) tercengir.

“Terus?”

(Namakamu) menggaruk tengkuknya sembari meringis, matanya mengerjap beberapa kali. “Masuk aja yuk” ujarnya hendak berbalik untuk masuk ke dalam kelas. Tapi gerakannya ditahan oleh Iqbaal.

Lelaki itu jongkok tepat didepan kaki (namakamu). Tanpa diduga ataupun disangka-sangka, Iqbaal yang dingin dan selalu cuek pada (namakamu) kini berjongkok untuk mengikat tali sepatu (namakamu) yang lepas tak terikat.

Gadis cantik itu melebarkan mata bulatnya, mulutnya menganga tak percaya. Tadinya Ia hendak mundur tapi tangan Iqbaal menahan kakinya sampai lelaki itu selesai mengikat tali sepatunya. Ini beneran kah? Batin (namakamu) tak percaya atas perlakuan Iqbaal.

“Gue males liat lo jatuh lagi kaya tadi pagi” celetuk Iqbaal berdiri, tapi sebelum itu Ia melihat lutut (namakamu) yang luka. Haah, gadis itu tadi pagi jatuh karena terburu-buru saat keluar dari mobil. Dan Iqbaal melihat semua itu dari parkiran. Gadis itu selain cantik juga ceroboh dan suka bertingkah aneh.

(Namakamu) masih diam. Rasa terkejutnya kini menyerangnya terus menerus saat mendengar perkataan Iqbaal. Iqbaal perhatian banget.. ujarnya dalam hati.

“Kalo misalnya lo jatuh lagi terus pas kena muka lo gimana? Gigi lo rontok idung lo berdarah terus jidat lo benjol. Kebayang kalo muka lo yang cantik ini bakal jadi kaya alien” imbuh Iqbaal masih dengan nada yang seperti biasanya.

“Iqbaal perhatian banget, Iqbaal bilang muka aku cantik” desis (namakamu) dengan pandangan lurus menatap wajah Iqbaal, fine! (Namakamu) kehilangan sebagian akal warasnya untuk saat ini karena terlalu kaget dengan lelaki didepannya.

Iqbaal juga tersadar dengan apa yang dia ucapkan barusan. Tak mau ambil pusing, Iqbaal melangkah masuk kedalam kelas dan meninggalkan (namakamu) yang mulai melayang dengan sejuta imajinasinya.

Ternyata guru matematika yang mengajar sebelum Iqbaal ijin keluar tadi juga sudah keluar, mungkin ada perlu sehingga guru tersebut keluar lebih awal dari jam ajarnya.

“Aaaaaaa!!!”

Iqbaal memutar kedua bola matanya sebal. Ia sudah tahu siapa yang berteriak seperti itu, siapa lagi kalau bukan (namakamu) Flora. Pasti gadis itu terbawa perasaan dengan kata-kata Iqbaal tadi. Huft..

oOo

Sementara diujung koridor, gadis berambut hitam legam nan panjang itu menghentikan langkahnya saat melihat mantan kekasihnya tengah berjongkok dihadapan seorang gadis. Ia masih memperhatikan setiap gerak-gerik Iqbaal.

Regret | Fanfiction VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang