CHAPTER 28| Rainny

2.4K 363 21
                                    

Chapter 28♪: Alan Walker feat Shopia Somajo - Diamond Heart

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 28
♪: Alan Walker feat Shopia Somajo - Diamond Heart

***

Sore hari ditepi danau ditaman, Iqbaal dan (namakamu) duduk direrumputan yang hijau. “Yah hujan” ucap Iqbaal menengadah lalu berdiri.

“Aku suka hujan” sahut (namakamu).

“Aku suka kamu” sambung Iqbaal tersenyum sambil mengulurkan tangannya mengajak (namakamu) untuk ikut berdiri dan berteduh.

(Namakamu) tersenyum, ia menyambut tangan Iqbaal dan berdiri. “Aku mau mandi hujan”

“Jangan, nanti kamu sakit (namakamu)”

“Aku emang udah sakit, baal”

“Ck! Nanti kamu tambah sakit. Yaudah ayo ah neduh” Iqbaal menarik tangan (namakamu) namun ditahan oleh sang empunya.

(Namakamu) menggeleng, “Gak! Pokoknya aku mau mandi hujan. Kamu kalo mau neduh yaudah gih neduh” ucapnya sambil menunjuk gazebo dengan dagunya.

“Sayang, dengerin aku. Kalo kamu sakit karna mandi hujan, siapa ntar yang dimarahin huh? Aku kan? Emang kamu gak kasian liat aku dimarahin ayah mertua”

“Dih ayah mertua, calon kali” kekeh (namakamu).

“Iyaiya masih calon”

(Namakamu) terkekeh, ia melepas tautan tangannya dengan Iqbaal kemudian berlari lalu berputar-putar sambil merentangkan kedua tangannya. Ribuan rintik hujan membasahi tubuhnya seketika.

(Namakamu) suka hujan, tapi ia selalu tak bisa menikmati hujan dengan bebas. Dan kali ini ia ingin bermain dengan hal yang disukainya.

Iqbaal yang melihat itu tersenyum hangat. Ia belum pernah melihat wajah (namakamu) yang begitu senang. Wajah senang itu berbeda dengan wajah senang yang seperti biasanya, kali ini wajah senang itu lebih tenang dan menyejukkan hati Iqbaal.

“Iqbaal sini bareng aku” pekik (namakamu) melambaikan tangannya.

Iqbaal terkekeh melihatnya lalu menggeleng, ia lebih memilih untuk meraih ponselnya ditengah hujan lalu mengambil foto (namakamu) yang sedang menampung air hujan ditelapak tangan.

Ada banyak foto yang Iqbaal ambil hingga sebuah panggilan masuk dari nomor yang tak tersimpan dikontaknya.

“Hallo” ucap Iqbaal pertama kali.

“Bella kecelakaan, keadaannya kritis. Lo kerumah sakit sekarang karna gue gak tau alamat dan nomer keluarganya”

Iqbaal mengenal suara itu. Itu suara Karel yang mengatakan ahwa Bella kecelakaan. What, kecelakaan?

“Oke, kirimin alamat rumah sakitnya gue kesana sekarang” ucap Iqbaal cepat dan langsung mematikan sambungan teleponnya.

Ponselnya bergetar singkat tanda sebuah pesan masuk dan benar itu pesan dari Karel yang berisikan alamat rumah sakit dimana Bella dilarikan pasca kecelakaan.

Regret | Fanfiction VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang