CHAPTER 31 | Crying

2.5K 342 13
                                    

Chapter 31
♪: Axel Johansson - If you Stay (The River)

***

Beberapa minggu berlalu.

Semuanya berjalan baik-baik saja, namun tidak untuk hari ini, tepatnya pagi ini. Adrian berlari menaiki anak tangga diikuti oleh Kelvin ke kamar tidur (namakamu). Disaat semuanya sudah berkumpul dimeja makan untuk sarapan, (namakamu) tidak juga muncul dan itu membuat Adrian curiga. Karna tidak biasanya anak gadisnya itu bangun siang.

Adrian mengetuk pintu kamar beberapa kali namun tak ada respon dari dalam membuatnya semakin panik. Kemudian ia mengambil kunci duplikat untuk membuka pintu kamar.

Pintu terbuka dan didalam sana (namakamu) sudah pucat pasi tak sadarkan diri. Ia melihat bahwa anaknya masih bernafas, segera ia menggendongnya untuk dibawa kerumah sakit.

“Kita kerumah sakit sekarang” ucap Adrian sambil menggendong (namakamu). Kelvin mengangguk dan berlari keluar menyiapkan mobil.

Sedangkan Aldi terpaku melihat kakaknya yang pucat dalam gendongan ayahnya. Dadanya berdebar, darahnya berdesir hebat. Kemudian ia berlari menyusul ayah untuk ikut kerumah sakit.

Dalam perjalan menuju rumah sakit, Adrian tak henti-hentinya berdo'a agar anaknya baik-baik saja. Sama halnya dengan Kelvin yang duduk dibalik kemudi, ia tak tau bagaimana menjelaskan perasaannya melihat (namakamu). Sebelumnya ia tak pernah mendapati adiknya terlalu pucat seperti salju.

“Ayah, s-sak-kit”

Adrian tak sanggup mendengarnya. Kalau bisa ia saja yang merasakan sakit itu.

Setelah setengah jam perjalanan, (namakamu) sudah ditangani oleh pihak rumah sakit. Sekarang gadis itu sedang diperiksa bagaimana kondisinya.

“Ayah, tenangin diri ayah dulu” ucap Kelvin melihat Adrian yang sangat gusar diruang tunggu ini. Ayahnya itu masih lengkap dengan jas formal kantor, begitu juga dengan Aldi yang masih memakai seragam.

“Gimana ayah bisa tenang, Vin” pria paruh baya itu mengusap wajahnya kasar. Ia sungguh tak tenang saat ini.

Adrian menatap Aldi sejenak, lalu mengusap pelan rambut depan anak lelakinya itu. “Kakak baik-baik aja kan Yah?”

“Doain ya” balas Adrian menarik Aldi masuk dalam pelukannya.

***

Tiga laki-laki itu berdiri tak jauh dari ranjang yang ditempati sosok gadis cantik yang terbaring tak sadarkan diri dengan beberapa alat medis yang melekat nyaris menutupi sebagian dari tubuhnya.

(Namakamu) dinyatakan koma. Dan pernyataan itu menghancurkan hati Adrian, Kelvin dan juga Aldi. Mereka sudah tak bisa menyuarakan tangis, dan pada akhirnya mereka menangis dalam diam. Dan itu cukup menyakitkan.

Adrian sudah cukup bahagia dalam beberapa minggu ini karena anak perempuannya tak pernah mengeluh soal penyakitnya lagi. Tapi hari ini kebahagiaan itu leyap seketika dan digantikan dengan kenyataan pahit yang menyakitkan.

Hati Adrian dan Kelvin sakit untuk yang kedua kalinya, karena mereka sudah pernah berada di situasi seperti ini. Dulu, Abigail juga sempat mengalami koma sebelum akhirnya meninggalkan dunia untuk selamanya. Dan Adrian berharap untuk tidak terjadi kedua kalinya.

Regret | Fanfiction VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang