CHAPTER 16 | The Truth

5.3K 625 13
                                    

Chapter 16
♪: Zayn Malik - It's You
oOo

“Gue udah bilang sama lo, jangan ganggu (namakamu)!” ucap Iqbaal dengan nada yang teramat dingin dan dalam. Gadis didepannya ini benar-benar melanggar apa yang diperingatkan olehnya.

“Aku juga udah bilang kalo aku gak sengaja numpahin jus ke (namakamu), Iqbaal. Tali sepatu aku lepas terus keinjek, aku beneran gak sengaja kok” kata Bella membela dirinya.

Iqbaal tersenyum miring, “Lo kira gue bocah bego apa” ketusnya, “Atau jangan-jangan lo yang bego karna gak bisa bedain mana sepatu yang pake tali sama sepatu yang gak pake tali. Dan gue gak buta ya, Bell”

Mata Iqbaal mengisyaratkan agar Bella melihat kearah bawah kakinya yang memakai sepatu model pansus. Memang gila si Bella nih.

“Aku udah tukar sepatu karna sepatu aku basah kena jusnya” Bella masih membelit dengan nada yang gugup.

Iqbaal tak habis pikir dengan Bella, kenapa mantan pacarnya ini bengal sekali. Jelas-jelas tadi Iqbaal melihat sepatu Bella saat di kantin. Namun gadis ini masih saja berbohong dengan alasan-alasan yang membuat Iqbaal jengah dan jengkel.

Iqbaal mengusap wajahnya kasar, “Gue gak perduli, pokoknya gue peringati sekali lagi sama lo untuk berhenti ganggu (namakamu)! Gue gak bodoh Bella, gue tau banget lo sengaja. Oke kalau orang dikantin tadi percaya sama apa yang lo bilang tapi gak ke gue, dan gue tau lo orangnya gimana”

Setelah menyelesaikan perkataannya, Iqbaal berlalu bergitu saja dan meninggalkan kesan datar diwajahnya saat melihat Bella. Ia berharap Bella mengerti dan berhenti bertingkah bodoh.

“Iqbaal! Iqbaal dengerin aku duluu!!” teriak Bella namun tak dihiraukan oleh Iqbaal karena lelaki itu terus melangkah dengan lebarnya. Ia menghentakkan kakinya kesal, lagi-lagi Iqbaal membela (namakamu) dan memperingati dirinya untuk tidak mengganggu gadis bernama (namakamu).

Namun Bella adalah gadis yang keras kepala, karna itu Ia akan terus mengganggu (namakamu) dengan alasan tidak sengaja.  Bella tertawa sinis, beberapa rencana bermunculan di kepala cantiknya untuk terus mengerjai (namakamu), si gadis yang selalu dibela mantan pacarnya.

Bella tahu kalau Iqbaal menyukai (namakamu) karna Ia sendiri juga tahu bagaimana sifat seorang Iqbaal Dhiafakhri jika menyukai seseorang. Bagaimanapun Bella juga pernah diperlakukan manis oleh Iqbaal.

“Lo harus balik ke gue Iqbaal!” desis Bella dalam.

oOo

Sore hari seperti ini jalanan cukup padat, beberapa orang kantor mulai memenuhi jalanan ibu kota. Dan bukan hanya orang kantor, orang yang ingin berjalan-jalan sore pun juga ikut memenuhi jalanan.

Mobil yang dikendarai Adrian melaju dengan kecepatan standart menuju rumah sakit. Sore ini Adrian akan mengantarkan anak gadisnya untuk melakukan pemeriksaan rutin sekaligus konsultasi dengan dokter Ryzki mengenai penyakit (namakamu). Adrian berharap penuh agar (namakamu) bisa sembuh dari Kardiomiopi yang dideritanya.

Mana mungkin Ia bisa tenang melihat anak gadisnya yang menderita penyakit yang cukup serius seperti itu.

“Ayah, sebenernya aku sakit apa? Kenapa harus terus-terusan cek ke dokter” tanya (namakamu) saat mereka sampai dirumah sakit. Kini mereka berjalan menyusuri lorong-lorong dirumah sakit ini setelah mendapat informasi dari resepsionis.

Adrian merangkul (namakamu), “Kamu bisa denger penjelasan dokter Ryzki nanti, dan kamu akan tahu semuanya”

Mereka sampai diruangan periksa, di sana sudah ada dokter Ryzki yang siap untuk memeriksa kondisi kesehatan (namakamu) lebih lanjut. Seperti biasa, dokter Ryzki yang selalu ramah terhadap pasiennya dan beliau sangat handal dalam menguasi bidangnya diusianya yang masih muda.

Regret | Fanfiction VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang