CHAPTER 8 | What's Wrong?

5.6K 571 49
                                    

Chapter 8
♪: Blackpink - Forever Young
oOo

Kelvin menatap ayahnya dengan alis bertaut, “Aku yakin kalo (namakamu) baik-baik aja selama study tour,  Yah. Kasih dia izin pergi” kata Kelvin.

“Ayah gak bisa gitu aja percaya, Vin. Kamu tahu gimana kondisi adik kamu, kalo terjadi sesuatu gimana? Ayah gak bisa maafkan diri ayah kalo (namakamu) sampai kenapa-kenapa” ucap Adrian memijit pelipisnya.

Mereka bertiga berdiskusi perihal (namakamu) yang ingin pergi study tour dengan teman-teman sekolahnya. Yang berdiskusi hanya Adrian dan Kelvi, Aldi tidak ikut-ikutan dalam menyuarakan pendapatnya. Ia hanya duduk diam mendengarkan.

Adrian menghela nafas perlahan, Ia tahu anak gadisnya tengah merajuk didalam kamar.

“Kak (namakamu) ngambek dalam kamarnya” celetuk Aldi.

“Ayah kasih izin pergi kalau (namakamu) ditemani orang terdekat kita” ucap Adrian tak menghiraukan ucapan Aldi. Karna Ia sudah tahu kalau anak gadisnya itu merajuk.

Kelvin menyenderkan punggungnya pada sandaran sofa, “Biar aku yang temanin (namakamu)” ucapnya tegas.

“Abangkan magang” sahut Aldi yang mendapat anggukan setuju dari Adrian.

“Bolos sehari gak masalah. Yang jadi masalahnya itu gimana caranya ngebujuk (namakamu) supaya mau ditemani pergi study tour nya sama Kelvin”

Adrian lagi-lagi mengangguk, “Besok kita kita bicara sama (namakamu), karna kalo sekarang Ayah yakin kondisi hatinya masih kurang baik” ucap Adrian disusul dengan ponselnya yang berbunyi didalam saku celana. Pria paruh baya itu bangkit dari duduknya, menerima panggilan telfon masuk.

“Emang kondisi kak (namakamu) gimana bang?” tanya Aldi heran.

Kelvin menggeleng, “Anak kecil gak perlu tau” jawabnya terdengar menyebalkan ditelinga Aldi.

Sialan!

oOo

(Namakamu) menuruni anak tangga dengan wajah datar. Ia sudah rapi dengan saragam sekolah yang sudah melekat ditubuhnya. Setiba dianak tangga terakhir, (namakamu) memutuskan untuk melenggang keluar tanpa harus singgah ke ruang makan untuk sarapan.

Ia tak perduli kalau nanti ayahnya yang marah-marah karena dirinya tak sarapan. Terserah, batinnya bergumam.

“(namakamu), kamu belum sarapan”

Gadis cantik itu menghentikkan langkahnya lalu memalingkan wajahnya. Melihat Kelvin yang berjalan keluar dari ruang makan, lalu Ia melanjutkan langkahnya keluar rumah.

“(namakamu)!” panggil Kelvin mengejar langkah adiknya yang sudah melewati pintu. Sampai diteras Ia kembali berteriak memanggil adiknya namun tetap tak dihiraukan.

(Namakamu) masuk kedalam mobil dan segera menyuruh supirnya melajukan mobil keluar dari pekarangan rumah mewahnya. Wajahnya masih datar, bibirnya merengut. Sekilas Ia melirik jam tangan yang bertengger dipergelangan tangan kirinya. Ia juga marah dengan Kelvin yang tak membelanya sama sekali saat dirinya minta izin untuk pergi kemarin malam.

Selama 15 menit perjalanan menuju sekolah, akhirnya mobil yang membawanya berhenti di pekarangan sekolah. Dengan bergegas (namakamu) keluar dari mobil dan bersiap untuk melangkah ke kelasnya. Namun sebuah tangan mencekal tangan kanannya membuat (namakamu) berbalik.

“(namakamu),”

Gadis itu terbelalak karena melihat Kelvin lah yang mencekal tangannya. Oh ya Ampun, abangnya ternyata mengikutinya. “Abang ngapain?” tanya (namakamu) dengan wajah jutek.

Regret | Fanfiction VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang