CHAPTER 13 | Big News

5.7K 613 24
                                    

Chapter 13
♪: Avril Lavigne - I Miss You
oOo

(Namakamu) duduk di jok penumpang dengan kepala bersandar, dahinya basah akan keringat meski pendingin mobil ayahnya sudah dinyalakan. Tangannya meremas rok sekolah dengan erat, entah kenapa kepalanya mendadak pusing dan hidungnya terasa ngilu juga dadanya yang sesak.

Kepalanya yang bersandar bergerak gelisah dan itu menarik perhatian Adrian yang sedang fokus menyetir mobil karena jalanan yang padat menyebabkan macet yang berkepanjangan.

Adrian merunduk untuk melihat wajah anak gadisnya lalu menyentuh kepalanya, “(namakamu), kamu kenapa?” tanyanya sesekali melirik kedepan, melihat jalanan yang masih belum lengang meski sejengkal.

(Namakamu) meringis sambil memegangi kepalanya, “Pusing, Yah. Dada aku sakit” ujarnya beralih jadi memegangi dadanya yang terasa sesak dan rasanya seperti sehabis ditinju dengan keras. Jantungnya berpacu dengan cepat.

Adrian panik, “Kita ke rumah sakit sekarang oke, kamu tahan kan nak?” ucapnya khawatir dengan anak gadisnya yang sepertinya kambuh dengan penyakit yang dideritanya.

“I-iya” balas (namakamu) mengerjapkan matanya, kepalanya semakin memberat kemudian hidungnya menjadi perih.

Sang ayah menarik anak gadisnya kedalam rangkulan hangat sosok ayah. Tanpa sadar, mata Adrian memerah lalu bibirnya bergetar saat melihat anaknya yang meringis kesakitan seperti ini. Ia mengklakson panjang mobil yang berada di depannya, alih-alih jalanan lengang justru semakin padat. Shit!

“(namakamu) buka mata kamu jangan merem gitu!” pekik Adrian menggoyang-goyangkan lengan sang anak.

(Namakamu) mencoba mengerjapkan matanya saat mendengar pekikan Adrian. Sungguh, dadanya sakit sekali. “A-ayah..” panggilnya terbata karena nafasnya yang tersengal-sengal membuatnya sulit berbicara. “S-sa-kit”

“Tahan sayang, kita kerumah sakit. Kamu tahan sedikit ya, ayah mohon buka mata kamu (namakamu)!” ucap Adrian dengan tempo cepat sambil mencium kepala anaknya. Mata dan hidungnya sudah merah dan bahkan wajahnya juga merah total.

“A-ayah,”

oOo

Kelvin, Karel dan Aisyah juga Aldi berlarian di lorong rumah sakit. Setelah tadi mendapat kabar dari sang ayah bahwa adiknya kembali dibawa ke rumah sakit, Kelvin langsung pergi meninggalkan tugas magangnya menuju rumah sakit lalu dengan segera memberi tahu Aldi yang berada di rumah, dan juga menghubungi Karel-Aisyah.

Begitu tiba didepan kamar rawat yang sesuai dengan arahan sang resepsionis, Kelvin mengintip dari celah kaca yang ada dipintu kamar rawat tersebut. Di sana, Kelvin melihat (namakamu) terbaring dengan alat-alat indikator medis salah satunya seperti masker oksigen dan seorang dokter tengah memeriksa adiknya.

Lelaki tampan itu mengusap wajahnya kasar, raut kesedihannya tak bisa Ia tutupi lagi begitu mendengar kabar dari ayahnya. Rasa tak enak dihatinya mulai melingkupi, matanya menatap kedua teman dekat adiknya lalu beralih dengan adik lelakinya, Aldi.

“Ayah mana bang? Kak (namakamu) kenapa?!” tanya Aldi dengan raut yang sulit diartikan.

Karel dan Aisyah pun masih diam dengan sejuta pertanyaan yang hinggap di kepala mereka, dan salah satu pertanyaan itu telah diloloskan oleh Aldi namun belum dijawab oleh Kelvin.

Adrian datang dengan tergesa-gesa yang entah dari mana dan langsung diserang oleh Kelvin dan Aldi dengan beberapa pertanyaan. “Ayah, gimana kondisi (namakamu)” tanya Kelvin langsung-langsung.

Regret | Fanfiction VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang