CHAPTER 23 | Sick but No Blood

3.8K 462 13
                                    

Chapter 23
♪: Azmi - Pernah

oOo

(Namakamu) berjalan-jalan disekitaran taman, setelah tadi sudah konsultasi dengan dokter Ryzki ia memutuskan untuk pergi ke sini. Mencari udara segar dipagi hari adalah hal yang Bagus.

Gadis itu semakin cantik, dengan rok flare dan blouse abu-abu, rambutnya yang digerai berterbangan oleh angin yang berhembus. Udaranya sedikit lebih dingin tapi menyegarkan.

Langkahnya terhenti begitu dihadang oleh gadis yang ia anggap sebagai teman barunya saat disekolah dulu. Bella.

“Hai” sapa Bella.

(Namakamu) mendadak masam namun ia masih bisa menutupinya dengan wajah manis “Hai” balasnya.

“Gue denger, lo udah gak sekolah lagi ya? Homeschooling?”

“Iya” jawab (namakamu) singkat. Ia jadi malas bertemu dengan Bella setelah melihat kiriman foto-foto sialan itu, padahal (namakamu) ingin sekali menjambak rambut Bella saat ini juga.

“Kenapa lo homeschooling?”

“Karn-”

“Karna lo penyakitan kan? Yang mungkin sebentar lagi bakal mati. Gue bilangin sama lo jauhin Iqbaal! Lo gak pantes sama Iqbaal karna yang pantes jadi pacar dia itu cuma gue!” potong Bella sambil nyerocos gak jelas. *ngegas anjirr:v

(Namakamu) terkejut mendengarnya. Jadi benar dugaannya kalau Bella bukanlah teman yang baik setelah kejadian tumpahnya jus berkali-kali. Ia menatap wajah Bella dalam dan dengan raut dingin seolah-olah ucapan Bella sama sekali tak mempengaruhinya walaupun pada kenyataannya (namakamu) ingin menangis.

“Gue kasih tau sama lo kalo sebenernya Iqbaal itu cuma kasian sama lo. Dia deketin lo bukan karna tulus suka sama lo, tapi karna kasian lo yang sakit-sakitan belum kesampean buat dapetin hatinya dia” ucap Bella yang membuat (namakamu) panas dingin mendengarnya.

“Kalo dia tulus sayang sama lo kan ga mungkin dia mau jalan sama gue. Lo liat foto yang kemarin gue kirim kan?” tanya Bella tertawa mengejek, “Mesra kan?”

Bella masih terus berbicara tanpa henti dan bodohnya (namakamu) masih Setia mendengarkannya.

“Makanya jadi cewek jangan penyakitan. Udah penyakitan, genit lagi” cibir Bella semakin menjadi.

Tak tahan dengan semua ucapan Bella, (namakamu) melayangkan sebuah tamparan dipipi mulus Bella hingga kemerahan. Dan Bella yang mendapat perlakuan itu semakin geram.

“Gue gak ada urusan sama lo, jadi gue saranin buat jaga ucapan lo sebelum akhirnya lo yang termakan ucapan lo sendiri. Soal gue yang penyakitan itu bukan kemauan gue, dan soal Iqbaal lo bisa rebut dia dengan cara yang lebih terhormat. Bukan dengan murahan kaya gini! Lo jalan sama Iqbaal, ngirim foto ke gue, apa ada gue ngelabrak lo kaya gini? Lo tau gue pacarnya Iqbaal sekarang tapi lo masih jalan sama dia, siapa yang genit, gue apa lo?!” bentak (namakamu) sebelum akhirnya pergi dari hadapan sialan Bella.

Bella tercengang. Pasalnya, ia tak pernah melihat (namakamu) berteriak dan membentak seperti itu. Dan dari yang Bella dengar dari teman-teman disekolah dulu juga tak pernah melihat (namakamu) marah. Gadis itu selalu ramah dan lucu.

Regret | Fanfiction VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang