CHAPTER 35 | I Love You so Much

4.3K 367 18
                                    

Chapter 35
♪: Sam Smith - Lay Me Down
***

Beberapa hari kemudian.

Iqbaal berjalan memasuki kawasan pemakaman, tangannya membawa sebuket bunga kesukaan gadis cantiknya. Penampilannya sangat rapi, rambutnya yang sudah tak berantakan seperti tempo hari. Ia sudah membenahi dirinya.

Ia berdiri tepat disamping makam itu, sambil tersenyum simpul. Ia berjongkok lalu meletakkan bunga itu di bawah batu nisan.

"Selamat hati jadi yang ke dua bulan, (namakamu) sayang" ia mengecup batu nisan itu lama, seolah sedang mengecup kening gadisnya.
"Maaf karna aku belum bisa turuti kemauan kamu buat gak sedih lagi. Aku sedih (namakamu), aku rindu.." Iqbaal menatap dalam nisan itu, lalu mengusapnya pelan. Ia sudah mencoba untuk tak bersedih lagi sesuai permintaan gadisnya disurat itu, tapi ia tak bisa. Ia tetap akan bersedih ditinggal pergi olehnya.

Iqbaal masih mempertahankan senyumnya ditengah air matanya yang berlomba untuk keluar. "Aku memang masih sedih, tapi aku udah ikhlasin kepergian kamu. Kamu, tenang disana ya. Datang dimimpi aku-aku rindu kamu"

Jangan nangis sayang..

Semilir angin yang berhembus, bersamaan dengan suara yang sangat familiar dan sangat di rindukannya. Iqbaal menoleh ke sana ke mari untuk mencari sumber suara itu.

Ia terlonjak kaget sampai terduduk ditanah saat melihat gadis yang sangat dicintainya ada disamping nya. Gadis itu putih, seputih salju, bibirnya merah muda membuatnya semakin cantik dimata Iqbaal.

"(namakamu).." tangan Iqbaal terulur untuk menyentuh namun gadis itu tak dapat disentuh.

Si pucat (namakamu) tersenyum menatap Iqbaal.

Maaf karna aku gak pamit secara langsung sama kamu. Kamu jangan sedih lagi Iqbaal, aku udah gak sakit lagi.

Dengan ajaib, tangan putih itu dapat menyentuh kulit Iqbaal. Tapi tidak dengan Iqbaal yang dapat menyentuhnya.

Aku juga sedih tiap liat kamu sedih. Aku udah tenang didunia aku, bareng bunda aku dan bunda kamu juga. Jika udah waktunya, kita akan jumpa lagi. Tapi sekarang bukan waktunya, kamu masih harus merasakan bahagia dulu.

Tangan itu mengusap wajah Iqbaal pelan. Tangan itu dingin, hampir menyerupai es namun Iqbaal betah saat tangan itu berada diwajahnya. Teringin hatinya untuk memeluk gadis pujaannya ini namun ia tak bisa, gadis itu tak bisa disentuh.

Air mata Iqbaal sudah berhasil keluar. Mata itu berair begitu juga dengan pipinya. Sejak kepergian (namakamu), ia jadi lebih sering menangis.

Wajah pucat itu mendekat ke wajahnya. (Namakamu) mencium kedua pipi Iqbaal dengan pelan dan lama.

Selamat hari jadi sayang. Temukan bahagiamu yang baru, dan jangan sedih lagi. Aku selalu ada disini.

Gadis itu menunjuk tepat didada Iqbaal. Mengartikan bahwa ia akan tetap hidup dihati Iqbaal meski raganya sudah tak ada di dunia.

Iqbaal menatap mata gadis itu. Matanya masih sama seperti dulu, hanya saja didunia nyata mata itu sudah beralih kepemilikan.

"Aku rindu, sangat rindu (namakamu)" ucap Iqbaal menangis.

Aku juga rindu kamu.

"Maafin semua kesalahan aku waktu dulu, aku nyesel banget udah nyia-nyiain kamu terlalu lama. Aku minta maaf sayang" Iqbaal menatap wajah cantik itu.

(Namakamu) tersenyum sangat cantik. Ia kembali mendarat kan satu ciuman lagi di dahi Iqbaal.

Kamu yang terbaik Iqbaal, jangan minta maaf. Aku sama sekali gak ngerasa kalo kamu jahatin aku, walaupun keliatannya begitu. Kamu, Iqbaal Dhiafakhri, pacar aku. Titik!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Regret | Fanfiction VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang