CHAPTER 32 | Everyone Cried

2.6K 371 32
                                    

Chapter 32♪: Ariana Grande - Into You

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 32
♪: Ariana Grande - Into You

***

Seorang gadis cantik berlarian kecil ke arah Iqbaal sambil membawa setangkai mawar merah digemggamannya yang membuat Iqbaal melebarkan matanya.

“Jangan di genggam gitu sayang” ucap Iqbaal saat gadis itu tiba dihadapannya. Ia meraih tangan itu lalu melepaskan mawar itu dari genggaman gadis itu.

Ia meraih sapu tangan dari sakunya untuk mengelap darah yang keluar dari telapak tangan gadis cantik itu karena menggenggam tangkai Mawar.

Gadis itu tersenyum sangat senang membuat Iqbaal menghentikan gerakan tangannya. Alisnya terangkat lalu tersenyum lucu. “Kenapa kamu senyum kaya gitu huh?” tanyanya gemas.

Gadis itu menggeleng, masih dengan senyum yang mengembang.

“Kamu dapet mawar dimana sih kok masih berduri gitu? Kan tangan kamu jadi luka”

Lagi-lagi gadis cantik itu menggeleng diiringi senyumannya. Tangannya terangkat, jemari telunjuknya yang lentik menjuk dada bagian kiri Iqbaal.

Iqbaal bingung, alisnya kembali mengernyit. “Maksudnya?” tanyanya. “Emang di sini ada taman bunga ya?” Iqbaal terkekeh sambil menumpuk tangan gadis itu didadanya.

Gadis itu mengangguk.

“Dan kamu bunga yang tumbuh dihati aku” kata Iqbaal menyingkirkan poni gadis itu yang tertiup angin.

Gadis itu tak merespon dengan anggukan maupun gelengan, ia justru memeluk Iqbaal dengan sangat erat sambil mengatakan sesuatu. Iqbaal tak pernah merasakan pelukan seerat ini dari gadis cantik ini.

“Apapun yang terjadi, jangan pernah larut dalam kesedihan. Aku sayang kamu, selalu”

***

Iqbaal terbangun dengan gerakan kasar, ia mengusap wajahnya lalu menoleh saat mengetahui bahwa ponselnya berdering diatas nakas.

Ada satu panggilan masuk dari nomor yang tak tersimpan dikontak ponselnya. Dalam hati ia bertanya, siapa yang menelponnya jam empat pagi?

Karna penasaran, Iqbaal menerima panggilan tersebut.

Ini gue Karel, lo kerumah sakit sekarang. (Namakamu)..”

Dada Iqbaal berdebar, darahnya berdesir hebat begitu mendengar nama gadis yang baru saja dimimpikannya. Ada perasaan tak enak yang menyerangnya saat ini.

Regret | Fanfiction VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang