"Gue tahu bahwa disalahkan karena bukan kesalahan kita sendiri itu sakit, dan gue nggak mau menyakiti hati orang yang gue sayang"
--Dylan Gunawan--
Dylan mengamati dengan saksama perbincangan Dinda dan Randy. Bukan karena ia suka menguntit, tapi ia tidak ingin Randy menyakiti Dinda. Hatinya mulai tak tenang melihat Randy yang sedang menggenggam tangan Dinda.
"Iya, aku mau jadi pacar Kak Randy." jawab Dinda tersipu malu.
"Kamu mau jadi pacar aku?" tanya Randy memastikan.
"He'em." kata Dinda mengangguk pelan.
"Makasih ya Din, aku janji akan bikin kamu bahagia." janji Randy sambil mencium punggung tangan Dinda yang membuatnya tersenyum ceria.
"Aku juga seneng banget Kak, akhirnya cinta aku nggak bertepuk sebelah tangan. Aku pikir Kak Randy nggak akan pernah mau suka sama aku." kata Dinda yang kemudian menundukkan wajahnya.
"Sekarang mana tangan kamu?"
"Ha?"
"Mana?"
Dinda mengulurkan tangan kanannya lalu Randy menggenggam tangan Dinda erat. Dinda tersentak kaget melihat perbuatan Randy.
"Sekarang tangan kamu nggak akan bertepuk sebelah, karena ada tangan aku di sini." ucap Randy membuat Dinda semakin tersipu malu.
***
Dylan mengepalkan kedua telapak tangannya kuat. Ia tidak menyangka Dinda akan menerima cinta Randy. Dylan marah kepada dirinya sendiri kenapa ia membiarkan Dinda tetap mencintai orang seperti Randy, lelaki yang sebenarnya sudah menyakitinya, lelaki yang sudah mempermainkan hatinya. Namun Dylan juga tidak akan tega melihat Dinda sakit hati jika mengetahui hal yang sebenarnya.
Dylan tidak memungkiri hatinya begitu sakit saat Randy menggenggam tangan Dinda erat. Hatinya serasa patah, badannya melemas seakan tulang-tulangnya terlepas dari tubuhnya. Ia sekarang sadar bahwa cemburu itu sakit, sakit namun tak berdarah. Sekarang ia juga sadar bahwa ia sangat mencintai Dinda, entah sejak kapan.
Dylan sebelumnya belum pernah merasakan sakit hati karena seorang wanita. Mungkin banyak bahkan banyak sekali wanita yang menyukainya dan mengidolakannya. Dylan juga beberapa kali menjalin hubungan dengan wanita lain tapi hanya dengan Dinda hatinya tertambat. Ia merasakan jatuh cinta yang sebenarnya. Rasa kenyamanan, ingin melindungi, dan tidak ingin menyakiti hatinya. Mungkin awal pertemuan mereka sangat tidak romantis seperti di film dan FTV bahkan hampir setiap hari bertengkar, tapi Dylan sadar bahwa ia mulai menyukai Dinda. Dindalah yang membuatnya berubah dari seorang lelaki yang seenaknya sendiri, egois, dan tidak memiliki tata krama perlahan berubah menjadi seorang yang lebih baik.
Terimakasih Dinda untuk semuanya. Maafin gue karena nggak bisa ngomong yang sebenarnya.
Dylan beranjak dari tempat tersebut. Hatinya tidak kuat melihat Dinda bersama Randy yang sedang kasmaran.
***
"Dylan, loe dari mana? Kita cariin nggak nongol nongol batang hidungnya." tanya Bowo.
"Gue...dari deket danau, nyari angin." jawab Dylan sekenanya.
"Nyari angin? Ngapain nyari angin? Mending nyari cewek cantik dan sexy, btw anak IPS cantik-cantik dan bodynya Dy, uh...mantap!!" kata Bowo lagi yang membuat seluruh temannya tertawa lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of You [On Going]
Teen Fiction[Belum revisi] Pernahkah kamu suka sama seseorang tapi jatuh cinta dan berakhir sama orang lain? Berawal dari ketidaksengajaan membawa Adinda Putri, siswa kelas X pada cinta sejatinya. Ikuti kisahnya.