"Dylan, kamu memang ganteng. Itu benar. Tapi itu bukan satu-satunya alasan buat aku suka sama kamu."
Dinda bercermin sembari menyisir rambutnya sambil bersenandung kecil. Senyumnya terkembang sedari tadi saat mengingat kejadian kemarin saat Dylan menyatakan cinta padanya.
Hari ini Dylan bilang jika akan menjemputnya untuk ke sekolah bersama. Karena itu Dinda ingin tampil lebih cantik hari ini. Ia mengoleskan lip gloss warna pink ke bibir mungilnya, tak lupa sedikit bedak di wajahnya.
Setelah dirasa cukup dan tidak berlebihan, Dinda turun ke lantai bawah. Lalu ia mengikat tali sepatunya.
Din...din...
Suara klakson diluar terdengar. Pasti itu Dylan, pikir Dinda. Ia segera mengambil tas punggungnya lalu memakainya.
"Ibu, Dinda berangkat dulu ya," ucap Dinda seraya menyalami tangan ibunya.
"Eh, kok nggak sarapan dulu?"
"Nanti di kantin Bu, teman Dinda udah jemput," Dinda malu-malu mengatakannya.
Ibunya mengernyitkan dahi. "Teman? Nindi? Kok gak disuruh masuk sih?"
Ibu Dinda berjalan ke depan mengikuti anaknya dari belakang.
"Oh, nak Dylan? Ini mah bukan temen Din, tapi demen." Goda ibunya yang membuat Dinda semakin tersipu.
"Ibu jangan bikin Dinda malu dong," protes Dinda.
Ibunya tersenyum. "Anak ibu ternyata udah gede ya," Ibunya masih saja menggoda anak gadisnya itu.
"Tan, kita berangkat dulu ya," ijin Dylan seraya menyalami tangan ibunya Dinda.
"Hati-hati di jalan ya nak Dylan, jangan ngebut, nanti Dinda mabuk kendaraan. Hehe," Dylan teringat kejadian beberapa bulan lalu saat dirinya naik mobil ngebut dan Dinda jadi mabuk. Kemudian dia terkekeh pelan dan melirik Dinda. Dinda hanya tertunduk malu.
"Gak kok Tan, saya bakal pastiin Dinda selamat sampai sekolah," ucap Dylan pasti.
Ibunya mengangguk dan tersenyum. "Baiklah, Tante percaya sama kamu."
"Din, ayo masuk ke mobil." Dylan mengajaknya masuk.
"Iya."
Mobil Dylan melaju menuju sekolah. Banyak percakapan yang mereka bicarakan. Mulai dari hal penting hingga hal yang unfaedah. Dylan baru tahu kalau dia punya Kakak laki-laki. Dinda juga baru tahu bahwa Dylan ada alergi udang. Intinya mereka ingin lebih tahu hal yang belum diketahui selama ini. Lima belas menit kemudian sampailah mereka di sekolah.
Dylan turun dari mobil dan membukakan pintu. Dinda tersenyum, ternyata Dylan melakukan hal yang Dinda cemburukan sebelumnya. Dinda keluar dari mobil.
"Cieee, kayaknya Disney punya inces baru nih," Nindi yang entah dari mana sudah ada di depan Dylan dan Dinda.
"Paan sih loe, kelamaan jomblo jadi geser deh," kesal Dinda.
Nindi manyun. "Jahat banget adik ipar, gue jomblo kan gara-gara nungguin Kak Alan. Salahin dia gak nembak-nembak gue," Nindi membela dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of You [On Going]
Teen Fiction[Belum revisi] Pernahkah kamu suka sama seseorang tapi jatuh cinta dan berakhir sama orang lain? Berawal dari ketidaksengajaan membawa Adinda Putri, siswa kelas X pada cinta sejatinya. Ikuti kisahnya.