"Kenapa hati gue jadi sakit kaya gini? Gue nggak pernah ngalamin kaya gini sebelumnya."
--Dylan Gunawan--
Dylan masih terpaku di tempatnya. Ia masih tak percaya bahwa bukan Risa lah pelakunya. Dylan bertanya dalam hatinya siapa sebenarnya pelaku inseden tersebut. Dylan mengepalkan tangan kirinya.
Siapa sih pelakunya?
Dylan memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya. Ia beranjak dan berlari menuju ruang darurat di sekertariat untuk melihat keadaan Dinda.
Di tengah perjalanan, Dylan melihat beberapa orang, satu, dua, tiga, empat, empat pria berbaju hitam dan berbadan besar sedang berbincang-bincang. Semula Dylan tidak menghiraukan mereka dan mempercepat langkahnya, tapi langkahnya terhenti setelah melihat salah satu diantara mereka adalah Randy.
Randy? Ngapain dia ngobrol sama orang-orang itu?
Dylan segera bersembunyi di balik pohon yang memungkinkan dia tidak terlihat oleh Randy dan orang-orang tak dikenal tersebut. Dylan menyimak dengan saksama apa yang dibicarakan oleh mereka.
"Gimana bos, tugas kita oke kan?"
"Oke, kalian bertugas sangat profesional, good job boy!" ucap Randy sambil menepuk bahu salah seorang dari mereka.
"Kalau good kasih lebih dong bos bayarannya, masak segini doang, tugas kita berat bos, beresiko banget." protes pria yang lain.
"Kalian tenang aja, tapi kalian bisa dipercaya kan nggak ada yang lihat waktu kalian ngiket Dinda di pohon?" tanya Randy lagi.
"Tenang bos, aman. Yaudah bos, kita cabut dulu."
What? Jadi Randy pelakunya?
Dylan mengepalkan tangannya dan berjalan cepat ke arah Randy.
Bug!!
Sebuah pukulan tepat mendarat di pipi kanan Randy.
"Brengsek, jadi loe pelakunya?" tanya Dylan dengan mata melotot penuh amarah.
"Kalau iya kenapa?" tanya Randy dengan nada tak kalah ngotot dan sedikit meringis kesakitan akibat pukulan dari Dylan.
"Maksud loe apa ngelakuin ini?" tanya Dylan lagi.
"Apa urusan loe?" tanya Randy balik.
"Jelas lah ini urusan gue, karena gue..." Dylan tidak meneruskan kata-katanya.
"Karena loe suka sama Dinda, iya kan?" tanya Randy sinis.
"Loe nggak usah ngalihin pembicaraan, jawab pertanyaan gue kenapa loe lakuin ini sama Dinda, ha?" tanya Dylan sambil mendorong tubuh Randy cukup keras.
"Slow boy, oke gue jujur sama loe ya, tuan Dylan Gunawan yang terhormat. Gue ngelakuin ini cuma ingin Dinda jadi milik gue, gue ingin Dinda cuma cinta sama gue. Dan gue yakin rencana gue berhasil. Saat Dinda sadar tadi, ada gue di samping dia, gue yang nenangin dia. Dan loe? hanya seorang pengecut yang ninggalin dia saat lagi ketakutan." ucap Randy sambil tersenyum sinis.
"Cara loe kampungan njing, tanpa loe nyakitin Dinda, dia itu sudah suka sama loe!!"
"Gue tahu, tapi gue cuma nggak mau gara-gara ada loe Dinda jadi berubah pikiran. Gue juga nggak mau kalah dari tantangan temen-temen gue buat dapetin Dinda." ucap Randy dengan tenang.
"Loe jadiin Dinda bahan taruhan? Wah bener-bener loe ya."
Bug!!
"Ini buat rasa ketakutan Dinda."
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of You [On Going]
Novela Juvenil[Belum revisi] Pernahkah kamu suka sama seseorang tapi jatuh cinta dan berakhir sama orang lain? Berawal dari ketidaksengajaan membawa Adinda Putri, siswa kelas X pada cinta sejatinya. Ikuti kisahnya.