It's Jelouse

189 6 0
                                    

Happy reading !!

"Lama banget sih Ra ke kamar mandinya, nih makanan gue aja udah hampir abis," kata Dylan ngedumel, Clara terkekeh. Buru-buru dia duduk di tempat duduknya.

"Sorry, Clara tadi ketemu temen."

"Temen? Baru juga tadi pagi datang dari London, udah ketemu temen aja, temen SMP?" tanya Dylan penasaran. Clara menggeleng.

"Bukan kok, temen baru." kata Clara sembari meminum jus jeruknya.

"Temen baru? Kok cepet amat loe dapat temen baru di sini? Hati-hati lho, cowok di sini suka modus!" Dylan mencoba memperingatkan gadis di depannya itu.

"Kalau gitu, Dylan juga sering modusin cewek dong?" Tuduh Clara.

"Sorry ralat, khusus gue nggak dong. Gue kan selalu jaga perasan lembut seorang wanita," ucap Dylan seraya memasukkan kentang goreng ke dalam mulutnya.

"Cih, mana bisa jaga hati seorang wanita, pacar aja nggak punya." Clara tertawa melihat ekspresi Dylan yang berubah menjadi sedikit memonyongkan bibirnya yang semitebal itu.

"Teman baru Clara cewek kok, dia juga kenal kamu katanya."

Dylan mengeryitkan dahinya, "oh ya?"

Clara mengangguk, "iya, dia juga anak SMA Permata, kelas X juga lagi. Tadi dia lihat kamu di sini terus bilang kalau dia kenal kamu," Clara menjelaskan sedangkan Dylan mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Ya pantes lah pada kenal gue, gue ini femes," Dylan mulai menyombongkan dirinya. "Emang siapa nama temen baru loe itu? Siapa tahu gue juga kenal," tanya Dylan lalu mengambil segelas jus jeruknya dan meminumnya.

"Dinda."

Bruupt
Air jeruk dari mulut Dylan keluar dan mengenai wajah Clara. Clara merasa jengkel dan buru-buru mengambil tisu untuk mengelap wajahnya.

"Apaan sih Dylan? Jadi kena wajah Clara nih, kalau minum hati-hati dong. Duh, bau lagi ini." Clara mengomel tidak terima atas perbuatan Dylan.

Dylan terbengong mendengar nama Dinda diucapkan oleh Clara. Entah kenapa telinganya menjadi sensitif kalau mendengar nama itu.

"Tadi loe bilang siapa Ra?" tanya Dylan memastikan.

"Dinda! Dylan budeg ya? Masak nggak denger tadi Clara ngomong apa?" Clara masih sebal dengan Dylan.

"Sorry, gue nggak sengaja tadi Ra nyembur loe pake air jeruk. Jangan ngambek deh, entar gue beliin ice cream." Bujuk Dylan supaya Clara nggak ngambek lagi. Bisa berabe kalau sampai Clara mengadu sama mamanya. Dan itu nggak bagus buat kesehatan dompetnya!

"Clara bukan anak kecil yang bisa disogok pake ice cream doang, tapi kalau Dylan maksa buat beliin Clara, Oke deh Clara mau. Hehehe," Clara terkekeh. Dylan melongo melihat Clara yang dengan mudahnya berubah mood.

Mata Dylan berkeliling memeriksa seluruh sudut ruangan resto tersebut. Matanya tertahan pada dua sejoli yang tengah duduk berhadapan sambil saling melempar senyum. Ya, Dinda dan Randy sedang duduk berdua di sana.

Ini yang namanya sakit tapi nggak berdarah.

"Dylan kenapa tadi sampai muncratin jus jeruk saat denger nama Dinda? Dylan kenal sama Dinda?" Clara menatap Dylan curiga.

"Ah itu, eng-enggak kok, cuma tahu aja tapi nggak kenal banget sih," ucap Dylan berbohong.

"Apa jangan-jangan dia cewek yang Dylan taksir ya?"

Dylan terdiam.

"Hahaha, Dylan kenapa kamu jadi gugup gitu sih? Mukamu jadi kayak orang bodoh tahu nggak? Clara cuma becanda kok. Iya, Clara tahu kok Dylan itu cogan femes yang diidolakan banyak cewek. Pasti banyak yang kenal Dylan kan? Tapi, Dylan tetaplah Dylan yang dulu, yang setiap ada cewek suka sama Dylan pasti Dylan nggak mau."

Because of You [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang