Part five (REVISI)

1.1K 60 0
                                    



Happy reading...

Silvy menatap sekeliling kolam berenang dirumah Banna. Eleghan. Satu kata itulah yang terlintas alam pikiran Silvy pada tempat yang sedang ia lihat sekarang. Silvy mengayun ayunkan kedua kakinya. Ia sedang menunggu Banna yang tadi di panggil oleh Mira tantenya.

"Hai!"

"Eh hai." Jawab Silvy seraya tersenyum kikuk dengan orang yang didepannya, yang tak lain adalah sepupu dekatnya Banna.

"Ngga usah canggung gitu sama gue, gue ngga makan orang kok." Canda Azad dengan senyum diakhir ucapannya. Silvy hanya tersenyum sebagai jawaban ucapan Azad padanya.

"Oh iya lo udah tau nama gue?" Tanya Azad lagi. Dan lagi, Silvy hanya menjawab dengan memggelengkan kepalanya.

"Kenalin, nama gue Azad Gabrial Gultom." Ucap Azad dengan mengulurkan tangannya.

"Silvy Afrianti." Balas Silvy dengan menjabat tangan Azad.

"Lo ternyata emang cantik beneran ya." Ucap Azad memecah keheningan diantara mereka.

"Maksudnya?"

"Ya, maksud gue lo asli nya itu beneran cantik. Banna sering cerita tentang lo ke gue. Dia selalu bangga-banggain lo didepan gue dan Bima. Tapi saat gue sama Bima ledekin dia di perkumpulan keluarga, Banna jadi kekeh bakal kenalin lo ke kita semua. Dan ternyata bener dengan semua yang Banna bilang kekita, kalo lo itu benaran bidadari yang ada di bumi. Beruntung Banna bisa dapetin lo, dan lo bisa dapetin Banna."

"Lo dan Bima berlebihan nilai gue, sampe sampe julukin gue bidadari. Gue ngga secantik bidadari kayangan kali. Kalo gue di bandingin sama Selena Gomez, gue yakin masih cantik kan dia tuh." Celetuknya.

Azad tertawa saat Silvy berkata perbandingan antara dirinya dengan Selena Gomez.

"Loh kok ketawa sih?"

"Ngga, gue ngga habis pikir aja sama lo. Otak lo kok bisanya lo mikir kesana, gue aja ngga mikir kesana tuh"

"Iyalah, lo semua pada bilangin gue dengan sebutan itu, padahal kan Selena lebih membahana banget cantiknya"

"Tapi lo tetap cantik. Lo tetap bidadari. Dihati Banna, dan di mata Banna." Jawab Azad spontan. Silvy terdiam dengan ucapan Azad.

"Apaan sih loh, gaje banget lo" ucap Silvy seraya menumbuk tangan Azad pelan.

"Kenapa lo? Malu?" Goda Azad.

"Ngga, ngapain gue malu sama lo" ketus Silvy.

"Ngga malu, tapi pipi lo merah tuh"

Silvy langsung memegang kedua pipinya dan langsung berkaca dilayar handphonenya.

"Resek lo ah" ucap Silvy. Lagi menumbuk bahu Azad sedikit kencang.

Azad tertawa lepas saat ia berhasil mengerjain Silvy. Silvy hanya mendengus, lalu ia juga ikut tertawa saat ia yang mau mau saja dikerjain oleh Azad.

"Bahas apaan ni, seru banget kayaknya." Sahut Banna tiba tiba yang ntah sejak kapan berada di samping Azad dan Silvy duduk.

Mereka berdua berhenti tertawa.

"Ngga, gue cuman ngerjain bidadari lo aja tadi. Bidadari lo lucu ya kalo lagi kesel." Adu Azad dengan ketawa yang tersisa.

"Jadi lo ngerjain pacar gue? Pantes muka nya kecut gitu." Timpal Banan dengan melirik kearah Silvy. Azad melihat wajah Silvy. Benar wajah Silvy udah ditekuk lagi.

"Muka lu ngga usah digituin, udah kalah malu lo sama gue uuuuu..."

"Kapan maennya tiba tiba kalah?"

Skak mat! Azad langsung terdiam saat ia mendengar ucapan Silvy.

"Mampus lo" sahut Banna yang kini sedang menahan ketawa.

"Resek lo" ucap Azad dan langsung pergi dari hadapan Banna dan Silvy.

Silvy dan Banna saling natap saat Azad pergi dihadapan mereka, dan sekarang mereka mentertawakan Azad dengan keras.

Bahagia memang rasanya jika kita memiliki seseorang yang sangat mencintai kita dengan tulus. Bahagia memang rasanya, dapat menciptakan kebahagian bersama diwaktu yang tak terduga.

Banna berhenti tertawa. Ia menatap Silvy dengan lekat.

"Jangan pernah pergi dari aku ya, tetap jaga hati kamu untuk aku. Karna kamu, kebahagian aku yang paling kuat setelah keluarga."

Silvy tersenyum. "Aku ngga akan pergi dari kamu. Aku bakal selalu jaga hati aku untuk kamu, karna kamu laki laki yang buat aku bahagia selalu setelah papa."

Banna tersenyum bahagia dengan ucapan Silvy. Lalu ia mengambil tubuh Silvy dan ia dekap dengan lembut. Silvy tersenyum dalam hati. Ia berucap syukur pada tuhan selalu atas apa yang telah tuhan takdirkan untuknya.

💃🏻💃🏻💃🏻💃🏻

Jangan lupa tinggalkan jejek kalian ya guys..

Banna, where are you?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang