Twenty four (REVISI)

727 20 0
                                    




Happy reading...

💃🏻💃🏻💃🏻💃🏻


"Bukan urusan lo" ucap Silvy setelah ia menetralkan kembali dirinya.

"Gila" ucap Raka.

"Ka, gue mau nanya sama lo" tanya Silvy— yang kini nada suaranya terdengar serius.

"Yauda nanya aja, ngga usah izin-izin"

"Kalo lo berada di posisi gue sekarang, apa lo bakal ngelakuin sama persis sama yang gue lakuin Ka?"

"Awalnya iya, gue bakal ngelakuin hal yang sama seperti yang lo lakuin, tapi. Saat gue udah ngga mampu lagi nyari keberadaan dia, gue harus belajar mengikhlaskan, karna gue hanya percaya pada tuhan. Kalo jodoh itu tidak akan pernah tertukar. Gue cuma percaya sama kata kata itu. Karna tuhan ngga akan pernah mengingkari setiap janjinya pada hambanya Sil. Percumakan lo berusaha dan terus berharap sama dia, tapi takdir lo bukan dia lagi. Itu sama aja lo egois. Lo pengen apa yang lo punya ngga boleh hilang. Lo tahu kan Sil? Setiap apa yang sudah tuhan titipkan sama kita aja itu bakal hilang kalo ngga kita jaga. Apalagi dengan titipan tuhan yang kita jaga?" Tutur Raka lalu ia menghela napasnya.

"Tapi Ka, lo cowok. Apa lo juga akan mengenal lelah untuk mencari keberadaan cewek yang lo sayang? Apa lagi dia udah menemani lo selama 2 tahun."

"Sil, dengar ya. Ngga akan ada, orang yang rela untuk kehilangan orang yang dia sayang. Ngga akan ada, orang yang rela untuk melepaskan orang yang ia sayang. Termasuk yang lo rasakan pada Banna sekarang. Lo harus ingat, cowok juga kenal lelah saat dia udah tidak sanggup lagi untuk berjuang. Tidak sanggup berjuang yang laki laki maksud itu, saat ia lelah akan perjuangannya yang tidak didapatkan hasil, saat ia memcari keberadaan sang kekasih. Dia lelah Sil, bukan berarti dia nyerah. Dia lelah hanya arti dalam mencari orang yang disayangnya. Tapi dia ngga nyerah, untuk tetap menanam terus rasa sayang dan cintanya pada orang yang spesial dihidupnya. Meskipun ia tidak tahu kapan kekasihnya itu datang kembali." Raka menarik napas sebentar, lalu ia menghembuskannya perlahan

"Jadi, gue mohon sama lo Sil. Please, untuk jangan terlalu sering mikiri Banna. Gue janji akan cari tahu dimana keberadaan Banna. Biar sekarang ini tugas gue untuk cari Banna. Sekarang lo harus fokus kesehatan lo. Lo selalu sering nangis hanya karna Banna Sil. Padahal lo sendiri yang bilang, kalo Banna paling ngga suka lihat lo nangis. Tapi sekarang lihat? Lo cengeng banget." Lanjut Raka seraya mengelus rambut Silvy dengan kelembutan.

Silvy hanya terdiam dan menjadi pendengar sejati saat Raka berkata padanya dan memberi nasehat padanya. Nyaman. Tenang. Itu lah yang dirasakan Silvy sekarang. Raka selalu bisa membuatnya nyaman dan tenang disaat Silvy bergelisah hati seperti sekarang. Ntahlah, Silvy tidak tahu bagaimana bisa ia dengan Raka bisa sedekat seperti sekarang ini.

"Ka, makasih ya lo udah selalu bisa buat gue tenang. Gue nyaman, saat lo selalu kasih nasehat buat gue. Gue tenang, saat lo berucap seperti tadi selalu tepat disamping gue. Lo sahabat baik gue Ka." Silvy berhambur ketubuh Raka. Dan memeluk Raka dengan erat lagi seperti kemarin.

"Cukup untuk lo yang selalu dengarin apa kata gue aja gue udah seneng Sil!" Batin Raka.

"Ini udah tugas gue untuk jagain lo, karna gue sahabat lo sekarang kan? Apalagi nyokap-bokap lo nitipin lo sama gue. Itu berarti tanggung jawab gue sekarang 2"

"2? Maksud lo?"

"Iya, sekarang tanggung jawab gue 2. Pertama, tugas gue ngejaga lo, karna lo sahabat gue. Kedua, nyokap-bokap lo nitipin Putri Sulung mereka ke gue. Nah itulah tanggung jawab gue sekarang nambah. Ribet ah, lo susah diatur kalo sama gue" Raka memajukan mulutnya— yang menandakan jika ia sedang cemberut.

"Oh jadi lo ngga suka nyokap-bokap gue nitipin gue ke lo? Gue juga ngga minta tuh untuk dititipin ke lo. Malah najisin banget gue kalo di jaga sama lo. Oh iya, lo bilang gue susah diatur kalo sama lo? Emang lo siapa gue? Sampe sampe gue harus ngikut sama aturan lo?" Ucap Silvy dengan nada sinis khasnya, namun jika didengar oleh orang orang terdekatnya, itu sebuah ucapan gurau Silvy dengan mereka.

Jika kalian tahu, Silvy adalah gadis yang bermulut pedas ketika berbicara kepada orang lain. Namun ia juga bisa menjadi gadis yang bermulut lembut layaknya putri keraton, jika sudah bersama dengan orang orang yang telah kenal dekat dengannya.

Silvy emang jagonya dalam hal untuk membuat orang lain kesal padanya. Ia selalu mengeluarkan mulut pedasnya saat ia ingin melihat orang lain kesal padanya. Lihat seperti sekarang. Raka menggeram kesal pada Silvy lagi sekarang. Ia sedang menahan kekesalannya. Wajah Raka merah padam. Ia kesal dengan Silvy lagi. Raka punya salah apa sih Sil, sampe sampe di buat kesel mulu? Padahal Raka kan selalu buat lo tenang dan nyaman.

Raka menatap Tepat di kedua bola mata Silvy. Silvy juga melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan Raka.

Mereka saling menatap. Mengunci dunia sebentar lewat tatapan mata mereka.
Silvy menatap Raka dengan tatapan menantang. Namun tidak dengan Raka, yang menatap Silvy dengan tatap yang tidak bisa diartikan.

"Janji gue dulu sama lo, untuk akan tetap jadikan diri gue sebagai sandaran lo. Bukan untuk sebagai pengisi hati lo." Batin Raka

💃🏻💃🏻💃🏻💃🏻

Vote + coment nya ya! Intip mulmed yuk! Ada Raka loh😁

Banna, where are you?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang