Twenty five (REVISI)

734 22 0
                                    





Happy reading...


💃🏻💃🏻💃🏻💃🏻



"Guys, ke gramed dulu yuk! Gue mau nyari novel yang lagi hitz" ajak Galuh dengan nada yang sedikit alay.

"Mmm.. Boleh juga tuh! Sekalian nunggu jam film kita." Sahut Agustina. Dan diangguki yang lain-nya.

Kini mereka telah berada di gramedia yang di ajukan Galuh tadi. Rachel, Selvi dan Agustina sedang mencari buku-buku di bagian rak paling pojok. Sedangkan Silvy dan Galuh mencari buku di bagian tengah. Galuh sibuk mencari-cari buku yang ia inginkan. Sedangkan Silvy? Hanya sibuk memperhatikan Galuh yang repot mencari buku yang lagi hitz— kata Galuh tadi.

"Luh, lo nyari apa sih ribet bener?" Tanya Silvy yang kini tak tahan dengan kesibukan Galuh.

"Gue nyari novel lah, lo kira gue kesini mau nyari sempak. Kan lo tau ini toko buku, bukan toko jual celana dalam." Sahut Galuh yang kini masih fokus mencari buku yang ia bilng hitz.

Silvy memutar kedua bola matanya malas. Lalu ia melipat kedua tangannya kedepan dada-nya.

"Gue juga tau anjir kalo ini tu toko buku! Maksud gue itu lo nyari novel apa sih sampe ribet banget."

"Ada deh, kepo banget sih lo" ketus Galuh

"Gue tinggal juga lo sendiri disini. Masi untung gue mau nemenin lo disini. Tau gini, mending gue ke mereka aja deh"

"Ye.. Gitu aja ngambek lo."

"Bodo" Silvy melangkahkan kaki-nya perlahan meninggalkan Galuh sendiri.

Silvy melebarkan penglihatannya keseluruh sudut-sudut toko buku ini. Ia mencari keberadaan ke-tiga sahabatnya.

"Kemana sih mereka, kok ngga kelihatan" gumam Silvy sendiri.

Celingak-celinguk kepala Silvy sekarang mencari-cari keberadaan sahabat-nya itu. Namun tidak dapat ia temukan.

Silvy memutuskan untuk kembali ketempat Galuh berada. Namun—

Bruk!!

Silvy menabrak orang. Begitu ia melihat buku bertaburan dibawah, ia langsung mengutip-nya. Ia segera menyusun dan memberikan-nya kepada orang yang telah ia tabrak tadi.

"Maaf, saya tidak sengaja. Ini buku-nya" ucap Silvy dengan sopan pada orang ia tabrak tadi. Silvy tak ingin melihat wajah orang yang telah ia tabrak. Karna ia takut orang itu marah padanya.

"Kalau ngomong, lihat wajah orang yang lo ajak ngomong!" Ketus orang itu.

Silvy mendongak-kan kepalanya. Matanya langsung melotot saat melihat orang yang didepannya sekarang. Ya. Dia orang yang sangat ingin Silvy jumpai. Orang yang akan tahu dimana Banna sekarang berada. Azad.

"Lo" tunjuk Azad kearah Silvy. Azad juga sedikit terkejut dengan orang yang telah menabraknya tadi. Namun dengan cepat ia menetralkan kembali raut wajahnya.

"Azad, gue mau ngomong sama lo. Please Zad. Kasih tahu gue dimana Banna sekarang" sambar Silvy langsung saat ia bertemu Azad seperti sekarang. Semenjak Azad menghina Silvy, Silvy mencari keberadaan Azad. Untuk menjelaskan apa maksud dari semua perkataan-nya.

Azad hanya menaikkan alis-nya sebelah. Lalu ia mengambil buku yang ada ditangan Silvy. Azad menatap wajah Silvy sebentar.

"Bukan urusan lo dimana Banna berada" ucap Azad dan berlalu dari hadapan Silvy.

Silvy mengejar langkah Azad menuju kasir. Ia menunggu Azad yang sedang membayar buku-buku yang telah di belinya. Setelah ia lihat Azad telah selesai membayar. Silvy langsung menghalangi jalan Azad.

Banna, where are you?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang