Part eleven (REVISI)

852 30 0
                                    




Happy reading...

💃🏻💃🏻💃🏻💃🏻


"Banna... Aku datang lagi! Kamu dimana sih? Kamu ngga kangen sama aku? Ini udah ke 5 bulan-nya aku udah kunjungin rumah kamu loh. Kamu masih ngga mau ketemu aku? Aku masih sayang kamu Bann!" Teriak Silvy didepan bangunan minimalis lagi

Lagi. Lagi dan lagi Silvy tidak pernah bosan dan lelah untuk mendatangi bangunan minimalis didepan-nya. Menurut Silvy— sekarang bangunan minimalis ini menjadi tempat kunjungan favorit-nya.

"Banna kamu dimana sih?" Lirih Silvy seraya menundukkan kepala-nya.

"Banna, apa ini yang kamu maksud dari kata-kata kamu waktu itu? Apa ini yang kamu maksud semua-nya Bann? Jawab aku Bann! Aku cewek! Ngga seharusnya aku yang ngejer ngejer kamu kayak gini. Tapi demi cinta aku ke- kamu, aku rela begini Bann! Aku rela dimarahin mama yang karna aku uring-uringan. Aku rela dimarahin sahabat-sahabat aku! Ini semua aku lakuin karna aku sayang sama kamu! Aku cinta kamu!" Ucap Silvy dengan suara yang bergetar sekaligus emosi yang ia tahan.

"Menangis. Hanya itu yang bisa aku lakukan saat aku ngga bisa nyari keberadaan kamu Bann! Kamu tega liat aku begini? Please, jawab aku untuk kali ini aja Bann" lanjutnya dengan penuh isak-kan yang tak tertahan.

Terlihat seperti orang bodoh? Inilah Silvy saat ini. Terduduk kembali didepan rumah yang tak tau kapan akan ada penghuni rumah itu menyambutnya.

Silvy mendengar ada mobil yang berhenti tepat di depan ia duduk saat ini. Ia mendoangak-kan kepalanya.
Ia menatap mobil yang ada didepannya saat ini. Ia hanya berharap bahwa yang turun dari dalam mobil didepannya ini adalah sosok orang yang ia cari dan ia rindukan selama ini.

"Silvy, lo ngapain disini?"

Jleb!

"Gue ngga ngapa-ngapain Ka"

"Terus kalo ngga ngapa-ngapain disini. Ngapain lo sekarang duduk didepan rumah ini?" Sentak Raka.

"Yauda gue balik dulu ya Ka, udah sore" alih Silvy.

Kecewa. Silvy merasakan kecewa. Ia kira, mobil yang berhenti didepannya tadi adalah orang yang ia rindukan. Namun melain kan seorang yang baru saja yang ia kenal kemarin.

"Lo belum jawab pertanyaan gue Sil! Gue tau lo sering kesini dan teriak teriak ngga jelas didepan rumah ini" ucap Raka spontan.

Langkah Silvy terhenti. Dan membalikkan badannya kembali kearah yang sama dengan Raka.

"Lo ngga tau apa-apa tentang gue! Dan ngga usah ikut campur atas apa yang gue lakuin" ketus Silvy dan menatap Raka dengan tatapan membunuh.

"Iya gue emang ngga tau tentang lo! Tapi gue akan cari tahu tentang lo! Karna gue rasa saat ini lo butuh pelampiasan akan apa yang terjadi sama lo." Ucap Raka menantang.

Silvy tersenyum meremehkan pada Raka. "Ngga akan pernah bisa lo tau tentang gue. Dan ingat! Gue ngga akan pernah butuh pelampiasan seperti yang lo bilang! Gue masih sanggup sendiri atas apa yang sedang terjadi ke gue" ucap Silvy dan langsung masuk kedalam mobilnya.

"Dan gue pastiin lo ngga akan pernah bisa sanggup menahan apa yang sedang terjadi sama lo saat ini Sil. Karna gue tau lo cewek cengeng yang sedang berperan drama menjadi cewek yang paling kuat, meskipun gue dan lo baru kenal." Ucap Raka pelan— bahkan hanya dirinya sendiri yang bisa mendengarnya.

Dengan begitu gue akan bantu lo untuk jadiin diri gue sendiri tempat sandaran buat lo Sil. Sambung Raka dalam hati.

Dalam mobil Silvy mendengus kesal melihat Raka yang begitu tidak main main dengan ucapannya. Ia kesal mengapa ada orang seperti sekarang?

"Jadi cowok kok ngikut campur urusan orang!" Umpat Silvy, lalu ia melajukan mobilnya.

💃🏻💃🏻💃🏻💃🏻

Intip Banna di mulmed ya

Banna, where are you?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang