"Dan, aku salut. Kau sebijaksana ini."
"Itu hanya prasangkamu. Prasangka seringkali menipu. Aku sebenarnya takut Jep."
"Apa yang kau takuti Dan?"
"Musuh terbesarku."
"Siapa?"
"Aku sendiri, Danasmara."
"Kenapa?"
"Karena semakin aku bertambah ilmu, semakin paham dan ngerti, semakin bijaksana, musuhku juga semakin bertambah berat. Musuhku tahu kelebihan dan kekuranganku. Musuhku akan sangat mudah menyesatkanku. Setiap manusia yang memiliki musuh yang setara, adalah Infinity War. Alhamdulillah."
"Alhamdulillah apa?" Tanya Jepri.
"Alhamdulillah, masa kita terbatas."
- Danasmara
1 Desember 2017

KAMU SEDANG MEMBACA
Pesan Kopi Kepada Hati
PoetryKebijaksanaan Hidup dari Secangkir Kopi Ada banyak pesan yang ingin disampaikan kopi kepada hati.. Tak hanya sekadar air kepada dahaga. Banyak pesan, seperti pahit manisnya kopi yang menyatu, kemudian manunggal. Menciptakan varian rasa, sesuatu yan...