Kopyah Miring

262 4 0
                                    

Kopyahnya nampak miring. Matanya sayup, sudah dapat dipastikan bahwa penglihatannya tidak terlihat jelas, baik oleh mantri level desa, apalagi dokter bergelar profesor lulusan universitas kenamaan luar negeri. Tapi siapa sangka, dibalik mata ragawinya yang hampir buta, mata bathinnya amat terasah. Mampu melihat keprihatinan rakyat cilik, dan turut menikmatinya seumur hidup.

Giginya tak rata, perutnya buncit. Bahkan tubuhnya juga kalah tinggi dari setiap anak muda yang baru saja daftar akademi polisi. Tapi siapa yang menduga, untuk urusan perwira, ia berani maju memasang badan. Jika itu untuk urusan kebaikan, apalagi kebaikan bagi negaranya.

Gaya bicaranya memang ceplos ceplos, penuh humor dan memancing gelak tawa. Meyakinkan siapa saja bahwa ia patut diremehkan. Tapi, bagi orang yang teramat mengenalnya, ia memang sengaja bersembunyi dibalik tingkah konyol. Pikirannya amat serius jika menyangkut hajat hidup orang banyak. Daya dukung dan daya tampung tidak sebercanda biasanya, jika itu adalah urusan yang menjadi tanggung jawabnya.

Kalian boleh menyebut siapa saja. Ia ada yang terkenal, ada juga yang sama sekali tidak dikenal. Tersebar dimanapun, berbagi kebaikan kepada siapapun. Mungkin salah satu sifatnya ada di dirimu. Salah satu keburukannya juga pernah kau tiru.

Kawan, sepertinya akan lebih asyik, jika kebaikan seseorang, siapapun itu, adalah alat untuk ditauladani. Sarana menghimpun hikmah. Sementara keburukannya adalah cermin untuk berkaca.

Semoga setiap langkah senantiasa menjadikan diri waspada, tak mudah terlena. Dan sekalipun suatu saat terlanjur lena, semoga segera sadar dan kembali waspada. Kata si mbah, kabeh iku isine loro. Saling melengkapi, menyeimbangkan.

Masjid Malioboro, The Authorized Biography of Abdurrahman Wahid
29 Mei 2016 | 10:00 WIB  

Pesan Kopi Kepada HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang