5.4K 692 63
                                    

Kemarin malam Oliv benar-benar tidak percaya jika Jeon Wonwoo menolongnya. Dan kini ia ditugaskan ke kantor pada pukul 7 malam.

Agensi juga memikirkan keadaan Oliv yang sebagai korban. Maka dari itu, Oliv sengaja pulang pukul 2 malam. Dan tak sengaja ia melihat Mingyu yang masih latihan sendiri di practice room.

Merasa iba, Oliv hari ini berinisiatif membuatkan kimbap untuk Mingyu.

Jauh dalam lubuk hatinya, Oliv merasa senang karena bisa menjadi kekasih Kim Mingyu walaupun hanya sebatas kontrak. Ia sengaja bangun siang dan membuatkan kimbap dengan sepenuh hati. Ia yakin Mingyu akan menerimanya.

Setelah berkutat dengan masakannya yang ia buat hampir dua jam, Oliv tersenyum senang. Ia meletakkan makanan itu pada kotak makan yang sebelumnya diberikan pada Yongjun. Oliv menata kimbap itu sebaik mungkin. Ia melirik jam. Pukul 5 sore. Oliv segera menutup kotak itu dan meletakkannya di meja makan. Tak lupa ia menyisakan beberapa kimbap di rumah untuk berjaga-jaga jika Yongjun datang berkunjung dan merengek meminta makanan.

Setelah pukul 7, Oliv segera pergi dari apartemen sesaat ia memantau keadaan. Dirasa cukup aman, Oliv memilih untuk naik taksi daripada naik bus seperti kemarin. Ia berjalan sendiri ke arah lobby meskipun Wonwoo dan Yongjun sudah memperingatkannya.

Ia menyetop taksi dan segera memberitahu lokasi yang akan di tuju. Udara makin dingin itu artinya salju akan turun beberapa waktu lagi. Oliv menunggu hal itu. Karena ketika salju turun, Oliv mendapat kebahagiaan tersendiri. Ia masih tersenyu dan menatap jalanan yang ramai karena ini termasuk jam pulang kerja.



Pak supir mengucapkan terima kasih dan Oliv segera masuk ke dalam gedung Pledis. Ia mencari sosok Kim Mingyu. Oliv memeluk kotak makanan tersebut di perutnya.

Ketika sampai di lorong yang akan menuju practice room, dalam keadaan remang-remang Oliv melihat dua orang sedang bermesraan.

Oh, pipi Oliv merah karena melihatnya. Sebenarnya ini bukan pertama kali, tapi tujuan Oliv menuju ke ruang latihan dan mereka berciuman di depan ruang latihan. Sungguh tidak sopan jika Oliv tiba-tiba datang dan masuk ruang latihan.

Tapi langkah Oliv terhenti.

Ia menatap dua orang tersebut lebih jelas. Laki-laki yang menghadap ke arahnya adalah orang yang dicarinya. Dia Kim Mingyu.

Mingyu mencium gadis di depannya dengan penuh gairah. Itu membuat dada Oliv sesak.

Dengan cepat Oliv membalikkan badan dan pergi menjauh dari ruang latihan.

☆☆☆

Dingin.

Satu kata yang menggambarkan hawa saat ini. Namun, anehnya mata Oliv terasa panas. Setidaknya air mata itu untuk menghangatkan pipi Oliv yang kedinginan.

"Ada orang lain yang ternyata tahu tempat ini selain aku ya?"

Oliv buru-buru menghapus air matanya ketika seseorang itu mendekat. "Olibeu?"

"Ah! Seonbae-nim!" Oliv berdiri dan membungkuk padanya.

"Kan sudah aku bilang jangan terlalu formal. Kau sudah lama disini?"

Oliv menggeleng dan menggeser badannya kemudian ia menepuk tempat kosong di sebelahnya. "Seokmin seonbae bisa duduk disini."

Seokmin mengangkat alis lalu tersenyum dan duduk di sebelah Oliv.

"S-seonbae mau kimbap? Aku membuatnya tadi siang."

"Wah? Benarkah?! Kebetulan aku lapar! Ayo kita makan!" seru Seokmin saat Oliv menyodorkan sebuah kotak padanya.

"Ini enak!" Seokmin mengangkat dua ibu jarinya, kemudian melahap satu kimbap lagi.

"Kau baik-baik saja?" tanya Seokmin berhati-hati.

"A-aku? Ya. Aku baik-baik saja." Oliv masih enggan menatap Seokmin.

"Tapi matamu berkata sebaliknya."

Seokmin meletakkan sumpit dan menggenggam tangan Oliv yang berada di sampingnya.

"Kau bisa berbagi cerita padaku," kata Seokmin tiba-tiba. Oliv terkejut. Ia menatap Seokmin dengan matanya yang sembab.

"Tentang Mingyu kan? Dia pria brengsek yang pernah ku kenal," tebak Seokmin.

Oliv diam. Ia menahan air mata yang ditahan sejak Seokmin datang.

"Menangis saja. Aku bisa meminjami bahu kalau kau mau." Hal yang diucapkan Seokmin membuat air mata Oliv akhirnya tumpah. Ia menangis. Menumpahkan kesedihannya pada Seokmin. Sampai mereka sadar jika salju turun dengan perlahan. Air mata Oliv makin tumpah.

Salju turun pada saat yang sangat tidak tepat.





Pukul setengah sembilan, mereka masuk kembali ke dalam gedung. Menyisakan salju yang turun dan tangis Oliv. Serta meninggalkan satu orang yang tanpa mereka ketahui mendengarkan semuanya.

☆☆☆

bamratatatatatatata e~

Gue update biar kalian tida galau dengan kedatangan SVT beberapa menit yang lalu di bandara") padahal gue juga lagi galau sebenernya:"))

Akhirnya menghirup udara yang sama untuk beberapa hari kedepan;")

Agency + Mingyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang