오십

4.2K 652 46
                                    

Mingyu dengan tergesa mengunjungi ruangan Oliv. Dua minggu tak bertemu rasanya seperti dua abad.

Terdengar berlebihan, namun itu sebuah fakta. Dan Mingyu baru menyadarinya.

Mingyu menyadari jika ia menyukai Oliv. Tidak, bukan menyukai.

Tapi mencintainya.

Mingyu tersenyum sendiri membayangkan ia dan Oliv kembali kencan bersama.

Lelaki itu membuka pintu ruangan dan segera masuk. Bunga yang tadi ia beli rencananya akan ia langsung berikan pada Oliv.

"Olibeu..."

Namun, rencana tinggallah sebuah rencana. Ranjang yang beberapa waktu lalu terdapat gadis yang membuatnya jatuh hati, kini telah kosong.

Alat-alat dokter yang melilit tubuh Oliv juga sudah tak berada di tempatnya.

"O-olibeu?!"

Mingyu dengan cepat keluar ruangan dan mencegat salah satu perawat yang lewat.

"P-permisi! Pasien yang dirawat di ruangan ini sekarang ada dimana?!"

Perawat itu nampak sedikit terkejut. "Saya kurang tahu, Anda tanyakan pada pengurus administrasi yang lebih tahu. Saya permisi."

Mingyu mengangguk dan melangkahkan kakinya ke meja administrasi.

"Permisi, pasien yang dirawat dalam ruang VIP sekarang ada dimana?!"

Petugas tersebut mengernyitkan dahi dan membuka buku yang terletak di rak. Ia membacanya secara detail.

"Dengan Saudari Olibiya Yajareo?"

Mingyu mengangguk dengan antusias.

"Kemarin Saudari Olibiya sudah diperbolehkan pulang karena perkembangan kesehatannya yang pesat."

"P-pulang?"

"Iya. Diaㅡ"

"Baiklah. Terima kasih!" Mingyu menunduk dan segera menelpon Doogie PD untuk menjemputnya.

Tujuannya saat ini adalah apartemen milik Oliv.





"Olibeu! Ini aku!"

Mingyu sudah ketujuh belas kalinya mengetuk pintu unit apartemen Oliv.

Dan tak ada sahutan dari dalam.

Ia tak lupa menelpon nomor Oliv. Namun, nihil. Tak ada balasan darinya.

Mingyu berdecak sebal. Ia duduk di sebelah pintu apartemen milik Oliv dan tetap menelponnya.

Duduk di sebelah pintu apartemennya, membuat Mingyu mengingat kejadian saat ia dan Oliv akan pergi ke sungai Han.

Saat itu ia benar-benar tak bisa tidur karena ia berpikir hal apa saja yang nanti akan ia lakukan bersama Oliv.

Meskipun malam itu Mingyu mencoba untuk memejamkan mata, ia tetap memikirkan Oliv.

Dan ia pun memutuskan untuk datang ke apartemen Oliv pukul 9 malam. Dua jam lebih cepat dari waktu yang dijanjikan.

Sebenarnya, ia ingin mengetuk pintu. Namun entah kenapa hatinya berkata Oliv sedang memejamkan mata untuk istirahat sejenak. Jadi, ia memutuskan untuk duduk di depan pinti apartemen Oliv.

Meskipun banyak orang yang menatapnya aneh karena duduk di depan pintu, Mingyu acuh. Ia masa bodoh dengan tatapan tersebut.

Dan Mingyu tetap menunggunya, sama seperti waktu lalu. Ia menunggu dua jam sampai Oliv membuka pintu. Sampai akhirnya ada salah satu orang yang menghampirinya.

"Anda mencari penghuni nomor 1717?"

Mingyu segera berdiri dan melepas maskernya. "Ah, iya. Saya mencarinya."

"Anda belum tahu? Ia dirawat di rumah sakit beberapa hari belakangan, katanya iaㅡ"

"Saya tadi sudah datang ke rumah sakit dan petugas bilang dia sudah diperbolehkan pulang kemarin."

Lelaki bertubuh gempal itu mengernyitkan dahi. "Kemarin? Seingat saya teman lelakinya yang sering kesini memang sempat mengambil pakaian untuk gadis ini. Biasanya lelaki itu datang pukul 7 malam dan hari ini aku tak mendengarnya sama sekali."

Mingyu memaksakan senyumnya. "Begitu ya? Terima kasih."

Lelaki bertubuh gempal itu mengetikkan password di apartemennya. "Iya. Kalau belum bertemu, kau bisa menelponnya. Saya permisi."

Setelah pintu ditutup Mingyu menghela napas panjang.


"Hei, Kwon Soonyoung! Kembalikan ponselku!" pekik Woozi dan merebut ponselnya dari Hoshi.

"Eiy. Aku bahkan belumㅡ"

"Kau kan punya ponsel sendiri?!"

"Tapi aku takutㅡ"

"Apakah kalian tahu, Olibeu?"

Suara Mingyu beserta pintu yang ditutup berhasil menghentikan perdebatan Woozi dan Hoshi.

Jeonghan yang sedang menonton televisi menatap Mingyu. "Kau baru saja bertemu dengannya kan?"

"Dia sudah pulang dari rumah sakit," jawab Mingyu.

"Benarkah?" Chan yang berada di samping Jeonghan menaikkan alis.

"Lalu bagaimana keadaan Oliv?" timpal Vernon.

"Apakah Olibeu baik-baik aaja

Mingyu hanya mendengus dan langsung pergi ke kamarnya.

☆☆☆

Apakah kalian melihat Oliv? Dimana kalian melihatnya?
Apakah kita perlu menanyakannya pada peta?

Happy ied mubbarak gaes! Minal aidzin walfaidzin ya!❤️

Agency + Mingyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang