Aku datang dengan tergesa-gesa dan langsung memasuki gedung. Aku yakin acaranya telah selesai karena suasananya sepi. Beruntung Chaera Eonni dan Yongjun masih duduk di tempat mereka.
"Acaranya sudah selesai?"
Mereka menoleh dan Chaera Eonni segera bangkit. Dengan memakai gaun yang besar seperti itu, ia masih bisa berlari ke arahku.
"Ya! Kau nggak lihat undangan?! Acara selesai pukul 4 sore dan kau datang pukul 5! Dasar!" teriaknya sembari memukul kepalaku.
"Hehehe maaf. Kalian setelah ini kemana?"
"Kami bulan madu. Jangan ganggu!" sahut Yongjun ia ikut menghampiriku. Aku tersenyum dan memeluk kedua sahabatku.
"Selamat atas pernikahan kalian!"
"Telat!"
"Sudah selesai acaranya!"
Aku kembali terkekeh. "Tapi hadiahku sudah datang duluan kan?"
Chaera Eonni memutar bola mata. "Kita mengobrol lagi nanti. Aku ingin ganti baju. Ini berat sekali."
Yongjun meletakkan dua soju serta satu cola di meja. Mereka telah selesai membersihkan diri. Kami bertiga duduk dengan nyaman di kamar hotel pengantin baru ini.
"Kaki ku rasanya pegal semua," rengek Chaera Eonni sambil bersandar pada pundakku.
"Aku nggak mengganggu malam pertama kalian kan?"
"Nggak sama sekali. Lagian Chaera masih siklus bulanan. Jadi nggak masalah," jelas Yongjun yang kemudian mendapat lemparan bantal sofa dari Chaera Eonni.
"Mesum!"
"Kalian segera punya momongan kan?" tanyaku untuk mencairkan suasana.
"Tentu!"
Aku terkekeh melihat mereka berdua begitu antusias ketika membicarakan masalah anak.
"Ingat skandal kau dengan Yongjun, Libeu?" Chaera Eonni tiba-tiba mengingatkanku di hari itu.
"Kata orang-orang, kalau mau menikah banyak cobaannya. Mungkin itu salah satu cobaan kami 'kan?"
"Iya. Semoga kedepannya kalian tak ada masalah seperti ini lagi."
Mereka berdua mengamini perkataanku.
"Kau ada masalah?" Yongjun menuangkan soju ke gelas kecil Chaera Eonni.
Aku bersandar pada sofa dan menghela napas. "Begitulah."
"Kenapa?"
Aku menceritakan semua kejadian yang ku alami beberapa waktu ini. Chaera Eonni langasung bangkit dan menatapku sendu.
"Libeu! Kenapa nggak bilang dari dulu ke aku! Ternyata dia brengsek ya?!"
Aku hanya tersenyum menyikapinya. Yongjun yang berada di sofa seberang kami menatapku nyalang.
"Kau cinta sama dia?"
"Yongjun, sudahlah."
"Dia itu bodoh, Chaera-ya. Sudah tahu disakiti tapi tetap bertahan! Aku lama-lama makin membencinya!"
Benar sekali pernyataan Yongjun. Aku terlalu bodoh.
"Yongjun!" Mata sipit Chaera Eonni menatap Yongjun tajam. Chaera Eonni kemudian mengelus rambutku. "Tak apa. Omong-omong, aku sangat suka hadiahmu!"
Aku menoleh ke arah Chaera Eonni. Aku tahu ia sedang berusaha menghiburku. "Benarkah?"
"Tentu! Semua orang di pesta tadi menikmati musikmu, Libeu!"
Kami pun membahas acara pernikahan yang telah kulewatkan tadi.
Pukul 11 malam, aku berada di dalam apartemen. Setelah mandi dan membersihkan dapur, aku duduk di ranjang sembari memainkan ponselku. Ada puluhan panggilan tak terjawab dari Mingyu Seonbae serta dua panggilan tak terjawab dari adikku.
Entahlah, aku sengaja mengabaikan semua pesan dan telepon dari Mingyu Seonbae akhir-akhir ini.
Ah! Aku baru ingat! Ini hari kelulusan adikku.
Dengan cepat aku menelpon nomornya dan langsung ia angkat.
"Halo, Dek? Maaf kakakㅡ"
"Aku lulus kak! Nilaiku paling tinggi di provinsi! "
"Beneran?!"
"Iya! Terus tadi juga ada temen guruku ngasih pemberitahuan tentang beasiswa dan aku lolos!"
Aku menitikkan air mata. Sungguh aku terharu dam bangga memiliki adik sepertinya.
"Dek, Kakak mau cerita. Kamu punya waktu?""Punya banyak kok, Kak! Ayo cerita aja mumpung wifi di kos-kosan aku cepet hehehe."
Dan malam itu, aku menceritakan semua kejadian yang menimpaku selama di Korea. Termasuk menjadi kekasih Kim Mingyu.
☆☆☆
Hari ini aku sedang bahagia uwuwuwu
KAMU SEDANG MEMBACA
Agency + Mingyu ✔
FanfictionSemua terjadi hanya karena suatu pernyataan konyol yang kubuat. [END] ⓒ2017 oreoppa