Apartemenku mirip kapal pecah. Beruntungnya sebelum mereka pulang, mereka semua membantuku membersihkan apaertemen.
Kemarin, Woozi Seonbae juga memintaku untuk ke gedung Pledis hari ini. Ia ingin aku membantunya menyelesaikan lirik lagu.
Aku menyetujuinya.
Dan sekarang aku masih menikmati sarapan pagiku. Seperti biasa, hanya ada susu dan roti bakar.
Setelah habis, aku memutuskan untuk membaca buku sekilas. Rasasnya sudah lama sekali aku tak bersantai dalam apartemen karena kesibukan kuliah dan bekerja.
Saat aku membaca novel tersebut, seseorang mengetuk pintu.
"Chaera Eonni?" gumamku.
Aku segera berlari ke arah pintu dan tanpa melihat layar interkom aku langsung membuka pintu.
"Oh?!"
Tiba-tiba saja tubuhku ditarik olehnya. Hingga kepalaku menubruk dada bidangnya.
"Aku kangen kamu, Olibeu."
Oh sial.
Kenapa harus sepagi ini Mingyu Seonbae datang ke apartemenku?
Aku segera melepas pelukannya dan berdehem. "S-silahkan masuk, Seonbae."
Ia terlihat gembira dan masuk apartemenku dengan senyum mengembang.
Aku masuk terlebih dahulu dan membuatkannya teh hangat.
"Kemarin habis pesta?"
Aku yang masih menuang gula ke dalam teh tersebut mengangguk untuk menjawabnya.
Setelah teh selesai, aku meletakkan teh tersebut dihadapannya. Bersamaan dengan hal tersebut, sebuah buket bunga ㅡyang lebih besar daripada milik Wonwoo Seonbae kemarinㅡ ia sodorkan padaku.
"Untukmu."
Aku menerimanya. "Terima kasih, Seonbaenim."
"Kau nggak bilang ke aku kalau kau kemarin wisuda."
"Sebenarnya aku nggak bilang kepada siapapun kalau aku wisuda."
"Tapi kenapa Seokmin bisa tahu?"
"Aku juga tak tahu, Seonbae."
Ia menghela napas. "Aku merasa kalau kau menghindariku, Olibeu. Kenapa?"
Jadi dia merasakannya?
"A-apa? Tidak, Seonbae. Aku nggak menghindar. Mungkin aku terlalu sibuk dengan urusan kuliah. Jadi aku tak bisa menghubungimu."
Kulihat ia mengangguk-anggukkan kepalanya dan mengambil gelas yang berisi teh.
"Pipimu lebam?"
Aku terperanjat dan langsung menutup pipiku yang sedikit bengkak akibat dianiaya kemarin.
"Eh? I-iya."
Mingyu Seonbae berdiri dan mendudukkan dirinya di sampingku. Ia menyingkirkan tanganku yang menutupi lebam tersebut.
"Sakit?"
Ini tidak begitu sakit! Tapi hatiku yang lebih sakit saat Seonbae hanya menjadikanku sebagai pelampiasan. "S-sudah lebih baik daripada sebelumnya."
Jari telunjuknya perlahan mengelus pipiku yang lebam. Tatapan Mingyu Seonbae sangat sendu.
"Jangan mengabaikanku, Olibeu. Aku sangat khawatir."
Aku mengangguk. "Apa Seonbae dan Eonni itu bertengkar lagi?"
Mingyu Seonbae menghentikan aktivitasnya dan menyenderkan tubuhnya pada sofa. Matanya terpejam menghadap langit-langit apartemenku.
"Hm. Dia marah ke aku."
Aku sudah menduganya.
"Olibeu."
"Ya?"
"Ayo kita berkencan selama dua hari kedepan!"
"Apa?!"
Ia membuka matanya dan menatapku dengan lembut. "Ayo kita kencan."
Aku menggigit bibir bawahku dan tak kunjung menjawab. "Ah! Aku harus ke gedung Pledis, Seonbae!"
Aku mencoba mengalihkan pembicaraan kami.
"Aku juga. Kau akan ku antar."
Ketika di studio, Mingyu Seonbaenim masih mengikuti dan bergelanyut di lenganku. Membuat konsentrasiku hampir pecah karena tingkahnya yang sangat menggemaskan.
"Kim Mingyu keluarlah! Olibeu sedang bekerja saat ini," ucap Woozi Seonbaenim.
"Nggak mau. Aku ingin sama Olibeu."
"Kim Mingyu!"
"Woozi-ya. Sudahlah. Oliv, kau terganggu nggak?" tanya Joshua Seonbae sambil menatapku.
Sebenarnya aku sangat terganggu. Aku ingin sekali mencubit pipinya dan memeluknya karena Mingyu Seonbae benar-benar seperti anak kecil saat ini.
Dan aku hanya tersenyum canggung pada Woozi Seonbae dan Joshua Seonbae.
Mingyu Seonbae memekik senang dan kembali bergelanyut di lenganku. Sementara aku mendengar Woozi Seonbae mendengus kesal karena aku tak kunjung menyelesaikan lagunya akibat Mingyu Seonbae yang terus-terusan menempel padaku.
☆☆☆
q juga ingin mendusel-dusel ke mingyu:(
KAMU SEDANG MEMBACA
Agency + Mingyu ✔
FanficSemua terjadi hanya karena suatu pernyataan konyol yang kubuat. [END] ⓒ2017 oreoppa