Ketika aku hendak membasuh muka ke kamar mandi, Mingyu Seonbae menghadangku.
Kemarin ia benar-benar tetap berada di sampingku sampai aku kembali ke apartemen.
Ia mengucapkan selamat malam serta memelukku di depan pintu apartemen.
Hari ini pun seperti itu.
"Olibeu!" Badannya yang terlampau tinggi memelukku di depan toilet wanita.
Aku segera melepas pelukan dan ia tetap menghadangku. "Ada perlu apa, Seonbae?"
"Kau sibuk nggak?"
Aku menerawang kegiatanku di studio tadi. Lagu sudah selesai. Hanya tinggal rekaman.
"Tak terlalu sibuk. Kenapa?"
Mingyu Seonbae tersenyum dan menunjukkan satu kantung plastik. "Ayo makan siang bersama!"
Kami duduk di belakang pagar pembatas rooftop. Hari ini tak terlalu dingin, jadi ia mengusulkan untuk makan di rooftop.
Mingyu Seonbae membuka bungkus jjajangmyeon dengan tak sabar.
"Selamat makan!"
Ia memakan satu suap mie kedelai hitam itu kedalam mulutnya dengan senang.
"Nanti malam kau ada acara?"
Aku menoleh ke arah Mingyu Seonbae sembari mengunyah. "Tidak. Kenapa, Seonbae?"
"Bagaimana kalau kita pergi ke sungai Han?"
Aku langsung menganggukkan kepala ketika mendengar kata Sungai Han. Aku sangat rindu dengan tempat tersebut.
"Oke. Nanti malam jam 11 aku akan menjemputmu."
"Baiklah."
"Kau mau lihat kami latihan?"
Aku mengangguk. "Setelah ini kami latihan. Lihat aku ya?" ucapnya sembari mengacak rambutku.
Selesai menemani Mingyu Seonbae serta member lainnya. Aku segera pulang ke apartemen dan membersihkannya. Ini sudah pukul tujuh malam.
Aku mengisyaratkan tubuhku untuk tidur sebentar hingga pukul 10 karena aku yakin kami akan pulang di pagi hari.
Tanpa diduga, aku terbangun setengah jam lebih cepat daripada perkiraanku. Aku pun segera mempersiapkan diri.
Aku sudah siap sepenuhnya pukul setengah sebelas. Entahlah hatiku sangat membuncah hari ini. Ingin rasanya aku langsung keluar dan menatap Sungai Han.
Aku segera mematikan lampu kamar dan keluar dari apartemen.
Hal yang mengejutkan adalah Mingyu Seonbae sudah duduk di sebelah pintu apartemenku sambil memainkan ponselnya.
Menyadari aku yang sudah membuka pintu, Mingyu Seonbae ikut terkejut dan langsung berdiri. Ia tersenyum canggung. "Kau...sudah siap?"
Aku terkekeh dan menutup pintu apartemen. "Iya."
"Ayo kita berangkat!"
"Aku nggak bisa tidur, jadi aku tadi langsung ke apartemenmu jam 9," jelas Mingyu Seonbae yang membuatku terkejut.
"Kenapa tak mengetuk pintu, Seonbae?"
"Aku takut membangunkanmu," ucapnya sambil menggandeng tanganku. Ia mengayun-ayunkan tangan kami.
"Seonbae tahu darimana kalau aku masih tidur?"
"Ikatan batin?"
"Aku serius, Seonbae!"
"Aku juga!"
Kami tertawa lepas di depan sungai Han. Dinginnya malam benar-benar menusuk. Aku sebelumnya belum pernah mengunjungi Sungai Han larut malam seperti ini.
Mingyu Seonbae mengajakku duduk di sebuah bangku taman. Tangannya masih tetap menggandeng tanganku.
"Olibeu."
"Ya?"
"Kau mencintaiku?"
Aku terdiam karena bingung menjawab pertanyaannya. Tangannya yang semula menggandeng tanganku kini melingkar sempurna di bahuku.
"Nggak papa kalau Olibeu suka sama aku. Aku juga suka Olibeu."
"Tapiㅡ"
"Ssst. Ini masalah kita berdua. Kau dan aku. Nggak ada yang lain," ucapnya sambil menatapku. Sial. Pipiku memanas.
"Kau itu menggemaskan, Olibeu. Aku suka."
Aku merasa suasana kali ini sangat canggung. Kali ini aku berdoa agar Mingyu Seonbae tak melihat pipiku yang memerah.
"Hei, Olibeu."
"Y-ya?"
"Musim dingin membuat kantung kemihku nggak bisa menahan air didalamnya. Kau tunggu disini ya sampai aku kembali? Aku ke toilet dulu."
Aku terkekeh dan mengangguk.
Sendirian di Sungai Han seperti ini membuatku mengingat tengah membuat lagu dengan laptop. Aku merindukan masa-masa tersebut.
15 menit, Mingyu Seonbae tak kunjung kembali. Apa ia kesusahan mencari kamar mandi?
Udara sangat dingin. Ingin rasanya aku menghambur dalam ranjangku dan menutupi tubuhku dengan selimut. Namun, Mingyu Seonbae menyuruhku untuk tetap menantinya.
☆☆☆
Meanwhile
Mingyu telah mengancingkan celananya dan saat itu juga ponselnya bergetar.
Membaca nama yang tertera di layar ponselnya membuat lelaki itu dengan cepat mengangkat telepon tersebut.
"H-halo?"
"Oppa, kau sudah tidur?"
"Belum."
"Maafkan aku, Oppa. Aku memang salah."
"Kau sudah di Korea?"
"Iya. Kemarilah, Oppa. Aku ingin bertemu. Aku sangat merindukanmu hiks..."
Mingyu tercekat melihat gadisnya menangis. Ia tak tega.
"Kau dimana sekarang?"
"Aku di gedung Pledis. Disiniㅡ"
"Aku segera kesana."
Panggilan dimatikan secara sepihak oleh Mingyu dan ia segera menuju ke gedung Pledis, menemui gadis yang selama ini menjalin kasih dengannya.
☆☆☆
karena aku mau try out akhir-akhir ini, jadinya triple update ehehehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Agency + Mingyu ✔
FanfictionSemua terjadi hanya karena suatu pernyataan konyol yang kubuat. [END] ⓒ2017 oreoppa