Aku agak kurang bersemangat hari ini. Mungkin efek menunggu di Sungai Han hingga pukul 4 pagi membuat badanku tidak fit.
Aku terserang flu.
"Ayo rekaman."
"Baik, Seonbae," jawabku dengan suara sumbang. Aku dengan segera merapikan peralatan dan membawa keperluan di ruang rekaman.
Ketika aku berdiri, sebuah telapak tangan mendarat di dahiku. Hal tersebut membuat tubuku tidak seimbang dan aku kembali duduk di kursi.
"Kau demam," ucap Woozi Seonbae setelah menekan dahiku.
"Ini hanya flu, Seonbae."
"Flu kadang bisa membuat demam."
Aku tak punya tenaga untuk menjawabnya. Jadi aku terpaksa diam dan menunggunya keluar ruangan terlebih dahulu.
Sementara menunggunya keluar, aku memejamkan mata terlebih dahulu. Aku tiba-tiba pusing.
Aku merasa badanku makin menghangat. Ketika aku membuka mata, Woozi Seonbae meletakkan mantelnya diatas tubuhku. Ia juga menyodorkan obat serta sebuah air putih padaku.
"Minumlah. Aku nggak mau saat membantuku rekaman nanti kau sakit."
Aku menerimanya dan menelan obat tersebut. Woozi Seonbae meletakkan telapak tangannya lagi di dahiku.
"Istirahatlah. Kalau sudah baikan, ke ruang rekaman. Aku tinggal dulu."
Sebelum benar-benar pergi, aku berkata padanya, "Aku ikut, Seonbae!"
Badanku lebih baik daripada beberapa jam yang lalu. Saat ini ada Seungcheol Seonbae yang sedang memijit kepalaku.
Aku sudah menolak, tapi ia tetap melakukannya agar aku tidak pusing.
"Vernon-ah. Nadamu kurang tepat. Coba lagi."
Sementara Vernon Seonbae mengambil nada, Woozi Seonbae kembali menyentuh keningku. "Mendingan."
"Sudah baikan, Olibeu?" tanya Seungcheol Seonbae. Aku mengangguk.
"Seonbae tidak usah memijit kepalaku lagi. Aku tak apa. Terima kasih."
"Tak masalah."
"Benarkah kau sudah baikan?" Seokmin Oppa mengupaskan satu buah jeruk dan ia menyuapkannya ke dalam mulutku.
Rasanya aku merepotkan beberapa orang disini.
"Olibeu?!" teriak Mingyu Seonbae dan langsung lari ke arahku. Kulirik Woozi Seonbae membuang muka, Seokmin Oppa dan Seungcheol Seonbae mundur perlahan, duduk di tempat yang disediakan. Membiarkan Mingyu Seonbae yang kini memeriksa wajahku dengan khawatir.
Aku segera menepis tangannya. "Aku baik-baik saja, Seonbae."
Tiba-tiba ia menggenggam erat kedua tanganku. "Maafkan aku, Olibeu. Maafkan aku!"
Aku mengangguk dan melepaskan tangannya. "Sudah ku maafkan."
Setelah rekaman selesai, Woozi Seonbae pamit terlebih dahulu. Dan aku adalah orang terakhir yang keluar ruangan.
Saat aku menutup pintu ruang rekaman, seseorang memelukku dari belakang. Aku terkejut.
"Maafkan aku, Olibeu. Maafkan aku," bisiknya. Aku bersusah payah melepaskan tangannya yang melingkar di perutku.
Aku menghela napas.
"Sudah aku maafkan, Seonbae."
Ia melepaskan pelukannya dan memutar tubuhku untuk berhadapan dengannya. "Kau belum makan kan?"
Aku mengangguk.
"Aku traktir makan kau hari ini. Aku takkan meninggalkanmu. Aku berjanji."
Aku melirik jam yang melingkar pada tangan kiriku. Pukul 10 malam. Karena aku memang lapar, aku pun mengiyakan ajakan Mingyu Seonbae.
Tapi entah kenapa, perasaanku tiba-tiba menjadi gelisah.
☆☆☆
selamat membaca!
btw sudah mendekati end gaes ehehehehe🎉
KAMU SEDANG MEMBACA
Agency + Mingyu ✔
FanfictionSemua terjadi hanya karena suatu pernyataan konyol yang kubuat. [END] ⓒ2017 oreoppa