Selama dua hari ini, aku dengan rutin menjenguk Mingyu Seonbae di rumah sakit. Gejela typhus. Beruntung hari itu aku menyadarinya.
"Seonbae harus makan."
"Aku nggak bisa makan sendiri. Suapin ya?"
Selain badannya agak kurus, sifat manjanya keluar. Terkadang Mingyu Seonbae tidak memperbolehkan aku pulang sebelum ia tidur pulas.
Aku menyuapkan satu sendok nasi yang bentuknya hampir menyerupai bubur ke arah mulutnya. "Ini nggak enak, Olibeu."
"Harus habis."
Kulihat ia menghela napas panjang dan menyerah. Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, dua jam aku membujuknya untuk menghabiskan makan malam yang dimasakkan oleh pihak rumah sakit.
Piring telah habis, aku menyodorkan gelas berisi air mineral padanya, saat itu juga kami mendengar pintu ruangan dibuka.
"Oppa!"
Kami menoleh.
Tubuhku sedikit terhuyung ketika Kyulkyung Eonni menerobos agar dapat di samping Mingyu Seonbae.
"Oppa! Kau membuatku khawatir!" rengek Kyulkyung Eonni sembari menggenggam tangan Mingyu Seonbae yang tak,terhalang infus.
Aku perlahan beranjak dan duduk di sofa yang berajak di pojok ruangan. Ku dengar Kyulkyung Eonni terisak. Sepertinya ia menangis.
"Olibeu," panggil Mingyu Seonbae yang langsung membuatku berdiri.
"Ya? Seonbae perlu sesuatu?"
"Pulanglah. Ini sudah malam. Ada dia disini yang menjagaku."
Ah, itu benar. Aku mengangguk lalu mengambil tas dan menunduk kepada mereka meski keduanya tak memperhatikanku.
Terakhir kali yang kulihat, Mingyu Seonbae memeluk kekasihnya dan mengelus rambutnya dengan penuh sayang.
Menyakitkan rasanya ketika tahu jika aku hanya sebagai objek pelarian Mingyu Seonbaenim. Bodohnya lagi, aku merasa tak keberatan akan hal tersebut meski aku tahu kami takkan bisa bersama.
Aku kembali mengenakan masker dan masuk dalam lift. Aku memang bodoh, dan aku menyadari hal itu.
Setelah pintu lift terbuka, aku merapatkan mantel dan menyusuri keadaan sekitar lobi rumah sakit. Cukup aman.
Lalu aku melangkah perlahan menuju pintu. Namun, panggilan seseorang membuatku terkejut dan segera menoleh ke arahnya.
Aku menghela napas lega ketika mengetahui Seungcheol Seonbae dan Jun Seonbae menghampiriku.
"Ini masih jam 7. Kenapa sudah pulang? Biasanya kau pulang pukul 10, Olibeu," tutur Jun Seonbae yang membuat hatiku terasa pedih, mengingat aku sudah 'dibuang' ketika Kyulkyung Eonni berada di ruangannya.
"Ada masalah?" Kali ini Seungcheol Seonbaenim bertanya sambil menepuk pundakku.
"Hmm..iya. Akuㅡaku harus menyelesaikan tugas kuliah dan Mingyu Seonbae sudah tidur."
"Begitukah?"
"Iya."
Beribu-ribu maaf aku ucapkan dalam hati kepada mereka berdua.
"Baiklah kami akan kembali ke dorm. Hati-hati, Olibeu!" Jun Seonbae ikut menepuk pundakku.
Aku menunduk pada mereka dan mengucapkan salam.
Tanpa mereka ketahui, saat keluar dari rumah sakit, air mataku turun begitu saja. Bersamaan dengan salju turun dari langit.
"Mingyu sialan!" geram Seungcheol ketika melihat Kyulkyung dan Mingyu yang kini tengah berciuman panas di kamar rumah sakit yang berkelas VIP tersebut.
"Jadi Olibeu pulang karena ini?!" Jun yang berada di samping Seungcheol ikut mendengus.
"Sialan kau, Kim Mingyu! Brengsek!"
Dengan cepat, Seungcheol mengambil ponselnya. Matanya masih menyalang marah pada Mingyu yang mereka lihat dari pintu kamar.
☆☆☆
jangan mengumpat ya:) eheehhehehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Agency + Mingyu ✔
FanfictionSemua terjadi hanya karena suatu pernyataan konyol yang kubuat. [END] ⓒ2017 oreoppa