사십구

4.3K 695 100
                                    

baca bismillah dulu ok.











Sepuluh hari sudah berlalu. Kedatangan Bumzu secara tiba-tiba menutupi masalah Mingyu.

Entah untuk keberapa kalinya lelaki bertubuh tinggi tersebut rutin menjenguk Oliv. Ia bahkan rela tak tidur semalaman hanya untuk menjaga Oliv.

Seperti hari ini, seusai latihan ia dan Joshua mengunjungi Oliv yang masih terbaring. Para dokter sudah memindahkannya ke ruang VIP. Beruntung orang yang menabraknya berjanji untuk bertanggung jawab atas semua pengobatan Oliv.

Mingyu yang kini sudah mengenakan pakaian khas rumah sakit berwarna hijau tua pun duduk di samping Oliv. Ia dengan penuh kasih sayang menggenggam tangan Oliv yang tak terhalang selang infus.

"Olibeu, aku datang lagi."

Joshua duduk di sudut ruangan dan mengganti bunga yang telah layu dengan bunga baru.

"Bangunlah, Olibeu. Aku benar-benar merindukanmu."

Mingyu menempelkan punggung tangan Oliv pada pipinya. Sesekali pemuda itu mencium punggung tangan Oliv yang masih tak ada pergerakan.

"Kau tahu, tadi saat latihan kepalaku terbentur atap-atap ruangan. Sakit. Tapi lebih sakit lagi melihatmu masih terbaring."

Mingyu menatap Oliv, tangannya masih menggenggam tangan Oliv dengan erat. "Aku sungguh merindukanmu."

"Kau mau ku nyanyikan sesuatu lagi?"

"..."

"Baiklah, aku akanㅡ"

"Jangan menyanyi, Mingyu. Aku nanti terganggu." Joshua menyela terlebih dahulu sebelum Mingyu menyanyikan sebuah lagu.

"Kau tidur saja, hyung. Aku nggak akan mengganggu."

"Tapi nanti kalau kau nyanyi, suaramu menggangguku."

Mingyu memutar bola matanya kesal dan beralih pada Oliv.

"Maafkan aku kali ini tak bisa menyanyikan lagu untukmu, Olibeu. Joshua hyung ingin istirahat sebentar disini. Tadi ia ku paksa untuk ikut menemuimu," jelas Mingyu meskipun Oliv tak menjawab.

Entah mengapa Mingyu sangat yakin meski Oliv dalam kondisi koma, ia masih bisa mendengar suaranya.

Mingyu yakin itu.

"Ah, aku juga ingin cerita. Tapi ini sangat menyedihkan kau tahu?"

Mingyu menghembuskan nafasnya kesal dan mengerucutkan bibirnya. "Untuk dua minggu kedepan, kami akan melakukan promosi di Jepang. Aku sementara waktu tak dapat bertemu denganmu. Bagaimana ini?"

"..."

"Bagaimana jika aku merindukanmu?"

"..."

"Mingyu, Doogie hyung sudah menjemput kita. Ayo kita pulang." Joshua menghampiri Mingyu dan Oliv.

"Oliv, kita pergi dulu? Tak apa?" lanjut Joshua.

Agency + Mingyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang