Baby's Born

40.5K 2.2K 125
                                    

Story : Baby's Born

.

.

Setiap detik waktu yang berlalu, terasa lama sekali bagi Doyoung. Rasa sakit yang di rasakannya semakin terasa. Tubuhnya tidak bergerak, tapi kedua telapak kakinya yang bergerak gelisah tidak bisa membohongi siapapun jika dirinya merasakan sakit yang teramat sangat saat ini.

Ekspresi wajahnya juga biasa saja, terlihat tenang. Akan tetapi, kedua tangannya saling mengepal di sisi tubuhnya yang terbaring, juga keringat yang mengucur deras membasahi rambutnya hingga lepek.

"Eomma tahu kau kesakitan, Doyoungie..." Seseorang meraih tangannya dan menggenggamnya hangat. Doyoung membuka mata, sedetik kemudian memberikan senyum pada ibu mertuanya, Kim Jaejoong. "Kau bisa menangis atau berteriak, sayang... Jangan menahannya."

Tapi Doyoung hanya menggelengkan kepala, tidak ingin terlihat lemah. Sudah setengah hari ia berada disini bersama dengan ibu mertuanya, menahan sakit yang berasal dari perut besarnya. Satu yang Doyoung tahu, bayi di dalam perutnya sudah tidak sabar untuk melihat dunia.

Jaejoong semakin erat menggenggam tangan menantunya, seraya tangan lainnya yang bebas ia gunakan untuk mengusap peluh di wajah cantik Kim Doyoung. "Tidak baik kalau kau hanya diam seperti ini. Jika sakit, berteriak saja tidak apa-apa, menangis juga tidak apa-apa... Itu lebih baik."

Semua perkataan ibu mertuanya itu masuk sepenuhnya pada pendengaran Doyoung. "Eo...eomma." Lirihnya pelan. Suaranya bergetar, ia menangis dengan air mata yang tidak bisa ia bendung setelah Jaejoong berkata seperti tadi. "...sakit, sakit sekali." Selanjutnya, Doyoung tidak berhenti meringis, menahan sakit di perutnya.

Jaejoong mengangguk mengerti, ia mencoba untuk tersenyum dan memberi semangat pada Doyoung meskipun ia sendiri dilanda ketakutan yang luar biasa. "Eomma tahu, sayang... Tapi kau harus kuat, demi bayimu, anakmu dengan Jaehyun."

Begitu katanya. Mata Doyoung semakin terpejam kuat.

Bohong jika Doyoung tidak memikirkan Jaehyun saat ini. Justru, yang ada di pikirannya sekarang hanyalah Jung Jaehyun, yang sekarang berada di Jeju untuk perjalanan bisnisnya sejak kemarin.

"Kau harus terus kuat, operasinya akan di lakukan dengan segera."

Masih Doyoung rasakan genggaman kuat ibu dari Jaehyun itu, lalu Doyoung balas menggenggamnya tak kalah erat, berusaha meredam rasa sakitnya.

"Jaehyun..." Doyoung menyebutkan satu nama dengan susah payah, nafasnya terengah hampir hilang. "...Jaehyun..." Sekali lagi.

"Dia sedang dalam perjalanan kemari." Jaejoong menjawab pelan. "Kuatlah sayang... Jaehyun akan segera tiba."

Entahlah. Pandangan Doyoung tiba-tiba mengabur, seperti ingin merenggut kesadarannya secara perlahan. Tapi setiap kata yang di ucapkan ibu mertuanya seperti menjadi kekuatan sendiri untuk Doyoung. Ia tetap sadar, tetap bernafas, tetap berjuang di antara hidup dan matinya.

Demi bayinya... Demi anaknya dengan Jaehyun... Demi buah cinta mereka yang sudah lama mereka nantikan.

"Eomma~~ ugh, sakiiiitt... Huks, huks..." Bayi di dalam perutnya terus menendang dan bergerak-gerak tidak sabaran, menimbulkan rasa sakit yang semakin luar biasa.

Doyoung ingin Jaehyun sekarang. Ia butuh Jaehyun untuk berbagi rasa sakit ini.

"Eomma tahu, eomma tahu. Dokter akan segera datang dan operasinya akan dimulai. Eomma mohon, tetaplah kuat, sayang.. " Di kecupnya kening Doyoung yang basah, meminta sang menantu untuk selalu dan tetap kuat.

The Little PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang