TRASH ― Story : Lucas

8.4K 631 69
                                    

Story : Lucas

.

.

Hongkong―

Sudah tiga tahun Lucas berada di Hongkong setelah ia menyanggupi permintaan Jaehyun yang memintanya untuk pindah ke perusahaan cabang.

Lucas memang mendapatkan jabatan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Gaji bulanannya pun bertambah besar, belum lagi bonus dan gaji lembur. Ada satu unit apartemen dan mobil yang sudah di siapkan perusahaan untuk ia gunakan dengan bebas―Lucas tidak tahu apakah perusahaan Jung memang selalu royal seperti itu kepada para karyawannya, atau memang apartemen dan mobil adalah hal pribadi yang di keluarkan oleh presdir Jung yang mengirimnya ke Hongkong setelah insiden ia yang ketahuan mengajari hal tidak baik pada putra mereka, Jung Jeno.

Tapi apapun alasannya, Lucas tetap senang.

Sekarang ia ada di kampung halamannya, bekerja disana tanpa takut homesick.

Dan sejak tiga tahun itu, Lucas tidak pernah kembali ke Korea. Pekerjaan membuatnya selalu sibuk, kalaupun ia harus pergi untuk perjalanan bisnis dengan atasannya, Korea tidak pernah ada di dalam daftar.

Setiap akhir bulan Lucas akan pergi ke Disneyland, Sky100, Ocean Park, atau Tsim Sha Tsui sekedar untuk bejalan-jalan. Dan semua tempat itu selalu mengingatkannya pada sosok Jung Jeno. Selalu terbayang olehnya akan seribut apa jika ia mengajak Jeno ke tempat-tempat menyenangkan seperti yang selalu di kunjunginya setiap akhir bulan.

Ya, tidak bisa di pungkiri jika dirinya rindu pada sosok Jeno yang biasanya akan berlarian mengelilingi sudut kantor, merindukan gedung kantor lamanya di Korea, merindukan semua teman-temannya disana.

Mungkin, akhir pekan nanti ia akan mengambil cuti untuk melakukan penerbangan ke Korea. Berkunjung sebentar ke rumah keluarga Jung untuk menemui Jeno dan meminta maaf kepada Kim Doyoung atas apa yang telah ia lakukan sebelumnya.

Jujur saja, Lucas belum pernah bertemu Doyoung lagi bahkan di hari terakhirnya ketika di Korea. Dan ia merasa bersalah atas itu meskipun Jaehyun bilang untuk tidak terlalu memikirkannya.

"Kau melamun lagi."

Lucas mengerjap, mendongakan kepalanya dan melihat sesosok gadis cantik dengan rambut hitamnya yang panjang. "Jangan ganggu aku. Pergi sana." Katanya, menggerakan tangan melakukan gestur mengusir.

Gadis itu mendengus. "Pasti memikirkan putra presdir besar di Korea sana." Tebaknya, menarik kursi kerja miliknya dan duduk di dekat si lelaki bermarga Wong. "Aku benar?"

"Jangan sok tahu." Lucas merespon ketus.

"Aku tidak pernah tahu selucu apa putra presdir hingga ia bisa mendapatkan atensimu. Tapi, masalahnya... ini sudah jam pulang dan tidak ada siapa-siapa lagi disini selain kau dan aku, Wong Yukhei-ssi!"

Lucas membolakan mata, melotot dramatis pada si gadis berponi di sampingnya. "WHAT?!" Diliriknya jam digital yang ada diatas meja dan seketika ia langsung menepuk dahinya merasa bodoh. "My god, aku lupa waktu."

Gadis itu mendengus lagi. "Jadi ke Lan Kwai Fong?"

Lagi, Lucas menepuk dahi dengan cukup keras untuk yang kedua kalinya. "Aku lupa juga!" Erangnya, namun kemudian memberikan cengiran tak bersalah. "Okay, jangan marah-marah, Song. Kita ke Lan Kwai Fong sekarang."

Perkataan Lucas menerbitkan senyum di gadis yang di panggilnya Song. Lelaki itu baru saja beranjak dari kursinya dan hendak membereskan meja kerja, tapi getar di ponselnya membuatnya merengut sejenak.

The Little PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang