TRASH ― Story : My Little Prince (2)

6.2K 697 106
                                    

TRASH ― Story : My Little Prince (2)

.

.

"Kau tahu... setelah Jeno, tidak akan ada lagi Jaehyun kecil lainnya yang bisa aku berikan untukmu."

Itu adalah hari keempat kelahiran Jung Jeno―cucu pertama untuk keluarga Jung dan keluarga Kim, yang sudah bisa di pastikan bayi kecil itu akan mendapatkan segalanya dari dua keluarga pemilik perusahaan besar.

Doyoung menundukkan kepala, sementara kedua tangannya saling bergenggaman dan bergerak secara acak. Suaranya terdengar serak, seperti menyimpan banyak masalah yang sudah beberapa waktu ini dia pendam sendirian.

Jeno kecilnya berada di ruang bayi. Jagoan kecilnya itu sedang tertidur dengan nyaman di dalam boksnya setelah suster membawanya dari dekapan Doyoung dua puluh menit yang lalu.

"...terimakasih karena tidak mengambilnya dariku... Jaehyun." Bagi Doyoung, saat ini, menatap tepat pada mata Jaehyun itu begitu sulit. Perasaan bersalah melingkupinya setelah Jeno lahir. Karena Doyoung merasa... bahwa ia telah mengecewakan lelaki yang paling di cintainya itu dengan tidak bisa hamil lagi setelah kelahiran Jagoan kecilnya kemarin.

Meskipun dulu Jaehyun meminta, bahkan berniat untuk tidak mempertahankan Jeno, tapi Doyoung tahu sesayang apa Jaehyun pada bayinya. Jaehyun menantikannya sejak lama, hanya keadaan Doyoung lah yang membuat Jaehyun harus memilih satu dari dua hal yang di cintainya.

Maka ketika Jeno terlahir dengan sehat dan sempurna, tanpa kurang satu apapun, Jaehyun menangis begitu kuat. Jeno-ku, ucapnya saat itu. Tentu saja Jaehyun bahagia, karena hari itu ia sudah resmi menjadi seorang ayah dari bayi laki-laki manis yang di lahirkan Doyoung.

Terlebih, tidak ada hal berarti yang terjadi setelah itu. Doyoung tetap sadar, kondisinya tetap baik-baik saja, meskipun... satu fakta memukulnya dengan keras, bahwa Doyoung tidak bisa mengandung kembali setelah melahirkan Jeno.

Yang berarti... tidak akan ada adik bayi lagi setelah Jagoannya sekarang. Tidak akan ada pangeran dan puteri kecil lain yang menemani langkah kaki Jeno di rumahnya kelak.

Doyoung yang sangat terpukul, tapi ia memendamnya sendirian dan baru bisa mengatakannya pada Jaehyun hari ini. Di hari keempat setelah Jeno lahir.

Lelaki Jung itu tersenyum. Ia memeluk Doyoung dan mendekap kepalanya tepat di dada. "Apa yang kau bicarakan, hm? Berhentilah."

"Tapi―"

"Ssst, kau harus melepaskan segala pemikiran yang membuatmu merasa sulit." Bisik Jaehyun lembut. "Kau harus bahagia, kau harus merasa senang, kau harus terus sehat, karena Jagoan kita juga akan merasa baik-baik saja jika ibunya tidak berpikiran yang macam-macam."

Doyoung berusaha untuk tidak menangis, tapi entah kenapa itu begitu sulit. Air matanya tiba-tiba saja jatuh, sementara tangannya bergerak untuk meremas sisi pakaian yang di pakai oleh suaminya. "Maafkan aku... Maafkan aku." Ucapnya berulang-ulang.

"Hyung, aku hanya akan mengatakan ini satu kali. Jadi, kau harus mendengarku dengan baik. Hng?"

Doyoung menahan isakannya.

"Tidak masalah jika tidak akan ada bayi lain lagi setelah Jeno. Cukup dengan kalian berdua yang akan selalu berada di sampingku, aku sudah merasa dunia hanya milik kita bertiga." Jaehyun menjauhkan tubuhnya, beralih membingkai kedua pipi basah Doyoung dengan tangannya dan menatapnya penuh cinta. "Hanya ada aku... kau... dan Jeno. Itu lebih dari cukup untukku..."

Doyoung terdiam.

"Terimakasih karena kau sudah membuatku sempurna dengan menjadikanku seorang ayah. Maaf karena dulu... aku pernah berpikir untuk tidak mempertahankannya..."

The Little PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang