TRASH ― Story : Hello, Jeju! (Ch. 1)

6.1K 583 77
                                    

TRASH ― Story : Hello, Jeju! (Ch. 1)

.

.

“Aku pikir kita harus pergi untuk berlibur.”

Kim Doyoung―yang baru saja selesai memakai serum malam pada wajahnya mengerutkan dahi. Di pandanginya Jaehyun yang sedang duduk bersandar di atas tempat tidur dari cermin di depannya. “Berlibur?”

Jaehyun mengangguk, tidak mengangkat kepala sama sekali dan tetap fokus pada tablet di tangannya―entah sedang apa. “Iya, berlibur. Aku, kau, dan juga Jeno.”

“Hanya kita bertiga?” Doyoung kembali menyuarakan sebuah tanya. Sekarang, ia sudah membalik tubuh untuk benar-benar melihat Jaehyun yang betah di posisinya. “Kenapa tiba-tiba berpikir untuk pergi liburan?”

Beberapa detik terlewati dalam keheningan. Pada akhirnya, Jaehyun membuang nafas sedikit panjang dan menjauhkan tablet dalam genggamannya itu. Ia balik menatap mata kelinci ibu dari pangeran kecilnya itu dan tersenyum tipis. “Aku pikir sudah lama aku tidak mengajak kalian pergi karena belakangan ini aku sibuk sekali. Jadi, yah… kita juga butuh untuk menghabiskan waktu sebagai sebuah keluarga kecil.”

Entah kenapa perasaan Doyoung menghangat dalam sekejap. Jaehyun itu… seorang yang sudah sangat dewasa. Ia bisa menempatkan dirinya sebagai seorang pemimpin di perusahaannya, juga sebagai seorang pemimpin dalam keluarga kecilnya.

Tidak melulu mengutamakan pekerjaan, tapi Jaehyun juga selalu memikirkan Jeno sebagai jagoannya dan Doyoung sebagai istrinya.

“Sepertinya kau dan Jeno memiliki ikatan batin yang kuat.” Perkataan Doyoung itu mengundang kerutan di dahi Jaehyun. “Jeno sepertinya sudah merasa jenuh berada di rumah, kalau pun pergi hanya ke rumah kakek-neneknya atau jalan-jalan ke taman bermain. Dia ingin berlibur dan kau mengiyakan bahkan sebelum jagoanmu itu memintanya.”

Jaehyun tertawa renyah, senang sekali mendengar cerita tentang putranya dari mulut Doyoung sendiri. Ia sudah lama memikirkan ingin mengajak dua kesayangannya itu untuk berlibur, tapi keadaan di kantor selalu membuatnya diam lagi dan lagi. Sibuk sekali belakangan ini, haa.

“Jadi, kemana destinasinya?” Doyoung beranjak dari depan meja rias, berjalan menghampiri Jaehyun dan duduk di sampingnya. Ia juga mengintip pada tablet yang sedari tadi di mainkan oleh si pemilik.

“Kemanapun kau mau. Kau yang pilih.” Jawab yang lebih muda. Ia kembali menyentuh layar besar tabletnya dan membuka sebuah situs browser untuk berselancar mencari tempat liburan yang menurutnya sangat bagus dan nyaman untuknya membawa Doyoung dan Jeno berlibur. “Okinawa?”

Doyoung menggelengkan kepala seraya menatap lurus pada layar di gadget Jaehyun yang menampilkan tempat-tempat wisata di Okinawa, Jepang. “Kita kesana untuk bulan madu waktu itu, dan aku tidak ingin membawa Jeno jauh-jauh sampai keluar negeri.”

Bukan menolak pemandangan pantai Okinawa yang jelas sangat indah. Doyoung juga memikirkan putranya yang baru berusia dua setengah tahun. Meskipun sebelumnya Jeno pernah ikut pergi ke Cina, tapi kali ini Doyoung tidak ingin membawa anak itu jauh keluar Korea hanya demi liburan. Terkadang, Jeno selalu demam jika sudah melakukan perjalanan jauh.

“Hnnnggg…” Jaehyun mendengung, ibu jarinya menari lagi diatas layar tablet, masih mencari-cari kemana mereka akan pergi berlibur. “Tidak mau keluar negeri, ya… Lalu, kemana?”

Sebenarnya, Doyoung ingin ke Changwon. Disana banyak sekali burung, dan ia bisa mengajak Jeno untuk bermain langsung dengan burung disana. Tapi tiba-tiba, satu tempat terlintas di pikirannya. Hal yang sudah lama ingin ia lakukan bersama Jaehyun dan juga Jeno.

The Little PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang