Thailand [Ch. 1]

8.9K 1K 190
                                    

Story : Thailand [Ch. 1]

.

.

Saat Jaehyun membuka pintu ruang kerja ayahnya, matanya sudah mendapati sang ayah sedang berbicara serius dengan Taeyong diatas sofa. Ia lantas mendekati mereka dan bertanya, “Apakah ini masalah serius? Aku pikir kerja sama kita dengan perusahaan Amerika kemarin sudah berhasil.”

Jaehyun menatap keduanya bergantian, dari Yunho hingga Taeyong. Meminta salah satu dari mereka memberitahunya tentang alasan kenapa ia di panggil dadakan seperti ini.

Presdir besar Jung Yunho itu tertawa. Tangannya bergerak untuk memukul pundak putranya. “Kau pikir ini tentang pekerjaan? Hah, lupakan sejenak dan tanya padanya apa yang sedang menjadi pembicaraan kita sekarang.” Kemudian, yang paling tua disana menunjuk Taeyong menggunakan dagunya.

Ayah Jeno itu menolehkan kepala, menatap Lee Taeyong lekat dan penuh tanda tanya. “…jadi?”

“Hngg―bagaimana aku mengatakannya padamu, ya… hmm… begini―”

“Katakan saja kalau kau akan menikah minggu depan di Thailand. Selesai?”

Yunho memotong dengan gemas karena Taeyong terlihat seperti ragu-ragu untuk memberitahu Jaehyun. Dan satu kalimat penjelasan itu nyatanya mampu membuat Jaehyun melebarkan bola matanya, terkejut bukan main.

“Hyung! Kau sudah memutuskan untuk menikah? Ya, ini berita baik!”

Taeyong hanya mengangguk dengan tawa canggung. “Aku… sudah memilihnya dan ingin mengakhiri pertunangan yang sudah berjalan lebih dari satu tahun ini. Keluarga Ten juga sudah menerimaku dengan baik. Jadi, ya, begitu.”

Jaehyun tak henti-hentinya tersenyum. Merasa dirinya ikut berbahagia atas keputusan yang sudah Taeyong ambil. “Jadi, hyung sudah menyiapkan semuanya? Dan apa-apaan dengan minggu depan di Thailand? Kau tidak sedang bercanda, kan?”

Gelengan kepala dari Taeyong adalah jawaban singkat sebelum ia kembali membuka mulut untuk memberi penjelasan. “Keluarga Ten sangat baik, mereka mengurus semuanya sementara aku dan Ten hanya tinggal menyetujui semua itu. Dan, yah… minggu depan.”

“Kau sudah menyebar undangan?”

“Hanya beberapa kerabat dan kenalanku. Sisanya mungkin sudah Ten sebar untuk teman-temannya di Thailand.”

Jaehyun menghela nafas paham, lalu menatap ayahnya yang sejak tadi hanya diam memperhatikan. “Appa, kita tidak membantu apa-apa?”

“Transportasi dan akomodasi? Aku bisa melakukan itu dan aku akan menghubungi Junmyeon untuk rencana selanjutnya.”

Disaat Jaehyun sudah merekahkan senyum, Taeyong justru dibuat panik. Seketika saja ekspresi wajahnya berubah. “Tidak, sajangnim… Jangan lakukan itu.” Katanya, menolak. “Sungguh, untuk tiket dan hotel selama disana aku sudah punya rencana sendiri―”

“Hyung, tidak apa-apa. Kau tahu? Hanya itu yang bisa kami lakukan untukmu di hari bahagiamu.” Jaehyun memotong, membuat Taeyong terdiam. “Kau melakukan segalanya untuk keluargaku dan perusahaan Jung, aku rasa hanya masalah kecil seperti keberangkatan dan hotel selama disana itu tidak masalah.”

“Tapi, Jae―”

“Lee Taeyong, kau sudah aku anggap seperti putraku sendiri, saudara Jaehyun. Jadi, jangan menolak, oke? Sudah cukup dengan kau yang tidak membiarkanku campur tangan untuk urusan persiapan pernikahan. Dan biarkan aku mengurus untuk hal ini, paham?”

Lelaki Lee itu menatap sepasang ayah dan anak itu bergantian. Mengulas senyum dan mengucapkan banyak terimakasih pada mereka.

“Oh, ya, Jaehyun… pastikan cucuku ikut dan membuat keributan disana. Pasti seru. Kau setuju denganku, Taeyong?”

The Little PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang