Story : Heaven
.
.
Jika sedang di rumah, Jeno itu hanya bersama dengan ibunya. Anak itu akan bermain sendiri jikalau sang ibu sedang sibuk dengan suatu pekerjaan atau rutinitas rumahnya.
Biasanya, Jeno akan selalu bermain dengan Iron Man pemberian Mark di kamarnya yang luas. Mengacak-acak keranjang mainannya, menyusun lego, atau mengambil crayon kemudian mencoret-coret kertas gambar yang ia punya.
Tapi suatu kali, Doyoung pernah melihat Jeno hanya duduk diam bersila kaki diatas tempat tidurnya yang nyaman. Tangan anak itu memainkan Iron Man kesayangannya, dengan senyuman dan mulut yang bergumam, "...appa, eomma, boji, meoni..."
Doyoung tidak melanjutkan langkah untuk menghampiri putranya. Memilih untuk diam dulu di tempatnya sekarang dan melihat apa yang akan jagoannya itu katakan selanjutnya.
"Telus ada paman Myungie, Taeyong samchon..." Anak itu melanjutkan, berkata dengan semangat seperti sedang memberitahu Iron Man di tangannya. "Hoyeon juga, Jongu hyung juga, dan malk hyuuuuung! Yay, Jeno sayang semuaaaaaaaa."
Doyoung tersenyum kecil di tempatnya. Memahami jika itulah cara Jeno menyampaikan rasa sayangnya pada orang-orang di sekelilingnya.
"Jeno juga sayang aionmen... kan dali malk hyung."
Baru ketika Doyoung akan benar-benar melangkah mendekati tempat tidur jagoannya, ia mendengar satu kalimat yang terlantun dari si kecil yang membuatnya kembali tertegun.
"...jadi kalian tidak boleh pelgi... halus telus sama Jeno. Holeeee."
Anak itu... usianya tiga tahun, baru memiliki Hohyeon, Jungwoo, dan Mark yang benar-benar dekat dengannya sebagai teman... dan tidak pernah kehilangan ataupun di tinggalkan.
.
.
.
"BOJIIIII!"
HUP!
Jeno segera masuk pada dekapan kakeknya, Jung Yunho, dan langsung bermanja-manja. Ia peluk kakeknya dengan erat dengan menyembunyikan wajah di bahu sang kakek yang sama kokohnya dengan bahu ayahnya.
"Uh, kau sudah besar, Jeno... Berapa umurmu sekarang, huh?" Yunho tertawa kecil, menikmati waktunya bersama dengan sang cucu kesayangan.
"Empat. Tapi nanti jadi lima." Si jagoan menjawab ceria. Ia letakkan kedua tangan kecilnya di bahu Yunho dan menatapnya dengan senyum lebar. "Boji, kalau Jeno ulang tahun nanti, belikan Jeno hobobod, ya?"
"Apa?" Yunho mengerutkan dahi. Ia salah dengar atau Jeno memang mengucapkan sesuatu yang asing di telinganya?
"Hobobod!"
Butuh beberapa detik Yunho terdiam. Mencoba berpikir... apa yang sebenarnya sedang coba Jeno katakan. "Ho... bo... bod? Apa itu?"
Sepasang manik indah perpaduan antara mata Jaehyun dan Doyoung itu terlihat menyipit, seperti sedang kesal pada kakeknya. "Hobobod, Bojiiiiii~ yang bisa jalan, rodanya kecil, ada dua! Warnanya juga baaaaaaaaanyak sekali."
"Sebentar, sebentar..." Lagi, Yunho mencoba untuk berpikir. Apa itu 'hobobod'? Bisa berjalan dengan dua roda kecil? Banyak warnanya? "Hoverboard?"
"Ya, iyaaaaa! Hobobod!"
Yunho tergelak. Cucunya itu... memang lucu sekali. Seperti ia yang meminta Drone pada Junmyeon, keinginannya memang selalu yang aneh-aneh untuk anak seusianya. Dan lagi... dengan pelafalan yang dirinya sendiri pun sulit untuk mengucapkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Little Prince
FanfictionSejak kelahirannya, dia selalu mencuri perhatian orang-orang disekitarnya. Pangeran kecilnya Jaehyun dan Doyoung ini akan tumbuh dengan banyak sekali limpahan kasih sayang.