Story : Stranger
.
.
Sekarang Jeno sudah menginjak usia tiga tahun. Kedua kaki kecilnya sudah bisa berdiri tegak dan berlari kencang, begitupun dengan bicaranya yang sudah lebih dari sekedar baik.
Setiap datang ke kantor ayahnya, ia sudah tidak lagi harus di tuntun Taeyong. Jeno bisa berjalan sendiri, bahkan berlarian kesana kemari dan mengganggu seluruh karyawan kantor yang sedang bekerja dengan tingkahnya yang selalu berlagak sedang mengejar musuh Iron Man.
Hari ini juga begitu. Akhir-akhir ini, Jeno sering dibawa ke kantor ayahnya. Tapi disana, Jeno hanya akan bersama dengan Taeyong. “Appa sedang kerja dan eomma sedang membantunya. Jadi, Jeno bermain dulu dengan samchon”, begitu kata paman Taeyong.
Jeno mengerti apa? Si kecil itu sudah terbiasa terkurung di ruang kerja Taeyong dengan sebuah tablet dan mainan Iron Man pemberian Mark si kakak baik hati kesayangannya.
Jeno mendongakkan kepala, melihat pada Taeyong yang sedang sibuk di meja kerjanya. Sesekali ia juga melirik pada pintu ruangan yang terbuka. Entah apa yang ada di dalam otaknya, tetapi kemudian Jeno turun dari sofa dan berjalan tanpa suara menuju pintu dan keluar dari sana.
Meninggalkan tablet dan mainannya disana, juga mengabaikan Taeyong yang tidak menyadari semuanya karena terlalu sibuk dengan pekerjaan.
“Holeee, kabuuullll.”
Dan inilah Jung Jeno yang kata Jaehyun adalah setan kecilnya. Mulai berlarian kesana kemari demi mencari ibunya yang entah ada di lantai berapa dan ruangan mana.
.
.
.
Namanya Wong Yukhei―atau mungkin orang-orang lebih senang memanggilnya dengan nama Lucas. Ia baru saja bergabung ke perusahaan Jung sekitar empat bulan yang lalu, dan ini adalah pengalaman rapat yang kedua untuknya.
“Kau sudah boleh keluar, Lucas-ssi. Aku dan Soonyoung masih harus membahas sesuatu disini.”
Lucas melihat senyum manis milik Kim Doyoung yang kemudian di angguki oleh pemuda Kwon di kursi lain. “Ah, iya…” Jawabnya, sedikit canggung. Karena bagaimanapun, Lucas tahu siapa itu Kim Doyoung.
Istri presdirnya yang sekarang sedang membantu di kantor untuk perluncuran projek baru.
“Jangan lupa untuk mengerjakan sisanya dan berikan pada Taeyong sebelum besok siang, pastikan juga Taeyong menandatangani berkasnya.”
Lucas mengangguk singkat dan mulai menyusun semua kertas berkas miliknya. Ia beranjak dari sana dan membungkuk sopan pada Doyoung dan Soonyoung.
“Aku permisi…”
“Ya.”
Lucas berjalan keluar dari ruang rapat, meninggalkan Doyoung dan Soonyoung yang masih membahas projek kantor mereka.
.
.
.
BRUKH!
“UUHHH!”
Jeno mundur beberapa langkah ke belakang dan kemudian terjatuh sesaat setelah dirinya menabrak kaki seseorang. Kepalanya mendongak, dan menemukan seorang lelaki dewasa yang sangat tinggi ―menurutnya, lebih tinggi dari ayahnya dan paman Johnny― sedang berdiri di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Little Prince
FanfictionSejak kelahirannya, dia selalu mencuri perhatian orang-orang disekitarnya. Pangeran kecilnya Jaehyun dan Doyoung ini akan tumbuh dengan banyak sekali limpahan kasih sayang.