Irene berdiri di depan halte. Menunggu bus di tengah siang dimana matahari tengah bersinar begitu terik. Gadis itu ingin duduk, namun semua kursi terisi penuh dengan siswa-siswi sekolahnya yang juga sedang menunggu bus. Gadis itu mengusap dahinya yang berkeringat. Matanya menyipit karena sinar mentari yang menyilaukan.
Sebuah telapak tangan menghalangi sinar mentari untuk Irene, gadis itu menoleh dan mendapati Sehun tengah berdiri di sebelahnya. Pemuda itu memakai topi berwarna putih yang menambah kadar ketampanannya.
"Kau terlihat kepanasan, aku tidak bisa melihatmu disakiti oleh sinar matahari." Sehun tersenyum, dia bergerak semakin dekat dengan Irene, memastikan gadis itu tidak terkena sinar matahari lagi.
Irene bergerak menjauh, merasa risih dengan kehadiran Sehun di sekitarnya. Sehun tertawa kecil melihat tingkah gadis itu. Dilepasnya topi yang melekat di kepalanya dan memakaikannya ke kepala Irene. Irene memandang Sehun heran.
"Aku saja tidak berani menyakitimu, bagaimana mungkin aku membiarkan sinar matahari menyakitimu?" Ucap Sehun sambil melempar senyum lalu berlari menjauh tanpa mengucapkan apa-apa lagi. Irene hanya mampu memandang punggung pemuda itu semakin menjauh. Setelah itu, gadis itu menarik topi untuk menutupi wajahnya karena orang-orang di belakangnya mulai berbisik-bisik dan itu membuat Irene sebal.
"Oh Sehun, sebenarnya apa maumu?"
🍬🍬🍬
ku mau double update😍 jangan lupa divomment dear ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Cotton Candy
Fanfiction[COMPLETED] Jika satu sekolah menyebut Irene es batu abadi, maka Sehun tidak. Di mata pemuda itu, gadis itu terlihat seperti cotton candy. Apalagi jika Irene tengah malu, dia benar-benar terlihat seperti cotton candy. Merah muda, manis, dan lembut...
