SEHUN'S SIDE
Ini kelanjutannya. Di sini aku menceritakan bagaimana aku bertemu lagi dengan Irene.
Seminggu terakhir berlalu. Tahun ajaran baru telah dimulai. Aku tertawa miris saat melihat papan pengumuman kalau aku harus masuk ke kelas unggulan. Aku menatap satu-persatu nama teman sekelasku. Ah, saat itu aku tak mengenal siapapun di antara mereka. Tetapi aku cukup tenang karena wajahku yang tampan. Aku mudah bergaul juga.
Menyadari ada yang berdiri di sebelahku, refleks kepalaku tertoleh. Mendapati gadis yang tingginya bahkan tak sampai pundakku tengah berdiri dengan kepala mendongak.
Mataku sontak membelalak, jantungku berpacu, ya, aku tahu ini sedikit berlebihan tapi sungguh, saat itu aku benar-benar gelagapan. Aku tak menyangka, gadis yang masuk tanpa izin ke dalam pikiranku akhir-akhir ini adalah siswi di sekolahku! Ke mana saja aku selama dua tahun ini sampai tak bertemu gadis secantik dirinya.
Ya, itu Irene! Saat itu aku belum tahu namanya, sampai dia menoleh dengan tatapan dingin padaku.
Aku segera melirik name tag-nya dan melotot kaget saat kami adalah teman sekelas. Sungguh, Dewi Fortuna tengah berpihak padaku saat itu. Bae Irene. Aku yakin betul membaca nama itu saat melihat nama anggota kelasku.
Dan hari itu juga, aku menyatakan perasaanku pada Irene melalui ruang siaran sekolah dan hari itu juga aku ditolak dari ruang siaran juga. Tapi jangan salah, hari itu juga menjadi hari dimana tekadku sudah bulat untuk melelehkan hati beku si Ratu Es satu sekolahan.
Irene benar-benar hebat. Dia mampu menaklukan diriku dengan senyuman tulusnya. Tapi aku lebih hebat, sih. Aku bisa melelehkan es batu dengan kecupan singkatku, hahaha...
🍬🍬🍬
KAMU SEDANG MEMBACA
Cotton Candy
Fanfic[COMPLETED] Jika satu sekolah menyebut Irene es batu abadi, maka Sehun tidak. Di mata pemuda itu, gadis itu terlihat seperti cotton candy. Apalagi jika Irene tengah malu, dia benar-benar terlihat seperti cotton candy. Merah muda, manis, dan lembut...
