[COMPLETED]
Jika satu sekolah menyebut Irene es batu abadi, maka Sehun tidak. Di mata pemuda itu, gadis itu terlihat seperti cotton candy. Apalagi jika Irene tengah malu, dia benar-benar terlihat seperti cotton candy. Merah muda, manis, dan lembut...
Irene duduk sendirian di taman sekolah, menikmati santap siangnya ditemani novel karya pengarang kesukaannya. Gadis itu membawa bekalnya sendiri dari rumah, ia merasa di kantin terlalu ramai dan berisik. Dia tidak suka hal yang menganggu ketenangannya.
Gadis itu berhenti mengunyah dan mendongakkan kepalanya saat merasakan sesuatu menimpa kepalanya. Kedua manik Irene bertemu dengan manik Sehun yang sedang meletakkan dagunya di atas kepalanya.
"Pergi." Ketus Irene kemudian lanjut memakan bekalnya. Sehun yang sudah menegakkan tubuhnya lantas mencium pucuk kepala gadis itu dengan sayang.
"Makan yang banyak, cotton candy-ku."
Irene membeku akibat perbuatan Sehun barusan. Kedua pipinya sekarang semerah kepiting rebus sakin gugupnya. Dia menoleh pada Sehun yang berjalan mundur sambil melambaikan tangan dan menatapnya dengan tatapan manis.
"Menjijikkan," gumam Irene kesal meski dadanya tengah berdebar keras.
🍬🍬🍬
Ini tuh muka Irene pas disekolah. Judes. Tapi si Sehun klepek-klepek 😂
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
