16─hungry

2.9K 523 13
                                    

Sehun yang ketiduran selama pelajaran sastra terbangun ketika istirahat sudah berlangsung selama sepuluh menit. Kelas sudah kosong, menyisakan dirinya uang baru saja terjaga dan Irene yang duduk sendirian menghadap jendela.

Sehun menaikkan sebelah alisnya bingung. Biasanya, jam istirahat begini Irene sudah duduk di taman belakang sekolah menikmati bekal siangnya. Tapi hari ini gadis itu hanya duduk menatap langit yang tak terlalu cerah siang ini.

Sehun tersenyum, dia bergerak dari kursinya menghampiri gadis itu. Dia menyentil kepala gadis itu pelan membuat Irene menoleh ke belakang sembari mengusap kepalanya. Irene menatap Sehun malas kemudian memalingkan matanya kembali.

"Kau tidak bawa bekal, ya?" Tanya Sehun setelah duduk di kursi kosong di depan meja Irene.

Irene memilih bungkam. Tak berniat menjawab. Dia sebenarnya sedikit kaget bagaimana Sehun mengetahui hal itu.

"Mau aku belikan sesuatu di kantin?" Tanya Sehun lagi, dia menopang dagunya dan memandang Irene lembut.

Irene menggeleng cepat. Meski dia sedang lapar, dia tak mau mengiyakan pertanyaan pemuda itu.

Namun sepertinya hari ini Irene harus sabar saat dia menjadi korban tertawaan Sehun. Perut gadis itu berbunyi keroncongan cukup keras. Irene segera menundukkan kepalanya dalam-dalam. Merasa malu dan kesal disaat yang bersamaan.

"Yakin tidak mau aku belikan sesuatu? Aku tahu kau itu tidak suka ke kantin," ujar Sehun tersenyum jahil. Melihat Irene malu seperti sekarang membuat Sehun benar-benar ingin menggoda gadis itu.

"Sa-sandwich." Irene menjawab pelan dan segera mendapat anggukan paham dari Sehun.

"Tunggu sebentar, ya," kata Sehun seraya bangkit berdiri kemudian mengacak surai Irene sebelum akhirnya pemuda itu beranjak pergi. Tinggalah Irene seorang merutuk sebal perutnya.

🍬🍬🍬

Cotton CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang