[i] that is "that"

3.3K 408 68
                                    

Irene dan Sehun berujung pada sebuah kedai yang berada di pinggir jalan setelah seharian ini menghabiskan waktu mengurus persiapan pernikahan. Menikmati beberapa botol soju dan makanan pelengkapnya, sepertinya hal itu hanya berlaku untuk Sehun. Karena Irene sudah K.O setelah menegak lima gelas kecil soju. Gadis itu sudah meracau tak jelas di sebelah Sehun yang membuat pria itu tersenyum geli dengan setiap perkataan dan tingkah calon istrinya itu.

"Kenapa kau selalu bilang kau ingin punya anak kembar?" Sehun cukup kaget untuk pertanyaan yang satu itu. Tapi dia tetap tertawa pelan melihat wajah merah padam Irene.

"Kita bisa dapat dua dalam sekali tembak. Bukankah itu keren?" Jawab Sehun yang berhasil membuat wajah Irene semakin merah. Gadis itu melotot dengan kacau kepada Sehun seraya berucap, "Dasar kau pervert!"

Sehun lantas tertawa melihat wajah sebal Irene yang tengah mabuk. Sebenarnya dia masih ingin menikmati tingkah-tingkah aneh Irene, tetapi dia tak ingin menjadi pria brengsek yang diam saja melihat calon istrinya tengah mabuk. Sehun memanggil ahjumma pemilik kedai dan membayar semua makanan mereka. Setelah itu, Sehun segera menggendong tubuh Irene yang masih setia meracau ala bridal dan segera menuju mobil yang terpakir tak jauh dari kedai.

"Sehun-ah~ bisa kau cium aku?" Sehun tergelak mendengar permintaan Irene. Pria itu nyaris tertawa terpingkal melihat gadis itu bertingkah mesum seperti ini.

"Bisa. Kau mau aku cium di bagian mana?" Tanya Sehun menggoda Irene yang sudah oleng pikirannya. Kapan Sehun bisa mempermainkan Irene jika bukan disaat-saat seperti ini?

"Di jantung. Jantungku berdegup sangat cepat, aku ingin kau menenangkannya," ucap Irene yang membuat Sehun mengernyit.

"Kenapa jantungmu berdegup cepat?" Sehun kembali melempar pertanyaan yang membuat Irene mem-pout-kan bibirnya.

"Aku gugup, bodoh. Kau tahu kita akan segera menikah dan kita harus melakukan itu," jawab Irene yang berhasil membuat Sehun tersedak ludahnya sendiri.

"Itu apa?" Tanya Sehun mencoba memastikan apakah itu yang dimaksud Irene adalah benar-benar itu.

"Itu yang itu! Kau tahu, semalam aku bahkan menonton adegan itu tapi aku tak sanggup. Itu terlalu mengerikan. Suara teriakannya membuatku ketakutan." Kali ini Sehun yakin pikirannya tak salah. Irene sudah tercemari oleh pikiran mengenai itu.

"Kalau kau takut, kita tidak bisa menikah," ucap Sehun sembari membuka pintu mobil dan mendudukan Irene di kursi penumpang bagian depan. Dia berjongkok di sebelah menatap gadis itu tengah terpejam sambil membalas perkataannya, "Aku tidak takut. Kita bisa melakukannya pelan-pelan 'kan?" Sehun terkekeh mendengar penuturan calon istrinya itu.

"Entahlah, aku juga tidak tahu." Sehun tersenyum simpul kemudian mengecup bibir Irene lembut, "kau terlalu menggoda jadi aku tak tahu."


  🍬🍬🍬  



holaaa lama tidak bertemu. jadi aku membawa tiga bonus chapter buat cotton candy. tapi yang berhasil aku ketik baru satu, hiks. 

kenapa?


karena aku enggak tahu caranya mengetik adegan upcara pernikahan. SOMEBODY HELPS ME!

Cotton CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang