25─back hug

2.9K 523 19
                                    

Irene menekan bel apartemen Sehun ragu. Gadis itu menarik napas panjang-panjang. Menetralkan kerja jantungnya yang lebih dari biasanya. Sekali menekan bel, pintu belum dibukakan.

"Apa aku pulang saja?" Irene bermonolog. Gadis itu lantas memutar tubuhnya hendak pulang. Lagipula Sehun akan merasa heran jika dia tiba-tiba muncul di apartemen pemuda itu, menurutnya.

Masih selangkah kaki Irene berayun, suara pintu terbuka membuatnya ingin menoleh namun Sehun lebih gesit.

Pemuda itu memeluk tubuh Irene dari belakang. Meletakkan dahinya di atas pundak gadis itu. Irene bisa merasakan ada suhu panas yang merambat ke pundaknya.

"Aku tidak menyangka kau datang ke mari," lirih Sehun serak. Irene hanya mampu bergeming dan sama sekali tidak memprotes tindakan Sehun. Jantungnya bertalu-talu dan rasanya dia kesulitan untuk bernapas. Irene tak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya, membuat gadis itu gelagapan sendirian.

"Ka--kau ba--baik-baik saja?" Tanya Irene terbata-bata. Kalimat gadis itu membuat Sehun mengeratkan pelukannya dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Irene. Irene jadi ingin pipis di celana sakin gugupnya.

"Aku merasa lebih baik, dengan aroma tubuhmu," ucap Sehun pelan yang berhasil membuat bulu kuduk Irene meremang.

"Ka--kalau be--begitu aku pulang," kata Irene sembari berusaha melepaskan tubuhnya dari dekapan Sehun. Sehun melepas tubuh gadis itu secara tak ikhlas.

"Ini ada buah, makanlah." Irene memberikan kantungan plastik di tangannya dengan cepat dan segera pergi dengan kocar-kacir.

Sehun terkekeh kecil sembari menatap punggung gadis itu bergerak menjauh.

Ah, dia jadi ingin sakit saja selamanya.

🍬🍬🍬

Cotton CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang