Kalau bisa Gena rasanya mau pergi saja tidak mau berkutat dengan Samudra yang tengah memasang senyum gilanya, gila bagi Gena tentunya.
"Namanya Ariana dan Liana, mereka adik saya," ucap Samudra setelah berhasil mengajak Gena duduk kembali. Membiarkan Liana dan Ariana mengedip-ngedipkan mata mengejek Kakaknya.
Double shit, nggak sih?
"Nggak nanya, Mas."
"Kamu lucu deh, dari tadi kamu terus memancing saya dengan pertanyaan-pertanyaan yang secara tak langsung kamu ingin tahu status mereka untuk saya apa. Kayak tadi kamu dengan juteknya bilang, abang ketemu gede yah." Samudra tertawa lagi, sepertinya hari ini suasana hati Samudra berbanding terbalik dengan cuaca yang mendung. "Kamu kebanyakan gengsi dan mikir sih."
"Mas Sam nggak takut karma?"Gena mengalihkan pembicaraan, akan sangat tidak lucu jika Samudra terus menerus mendesaknya. "Mas Sam nggak takut kalau kedua adik perempuan Mas Sam dapet pacar kayak Mas Sam."
"Nggak, memang apa yang salah dengan saya. Saya nggak pernah ganti-ganti pacar, saya lebih mengutamakan pacar saya dibanding perempuan lain yang nggak ada status apapun dengan saya."
Really?
"Dan saya harus percaya?"
"Nggak, saya capek bahas sesuatu yang nggak pernah berujung dengan kamu." Samudra diam, menunggu Gena kembali berbicara tapi Gena masih diam. "Alisa bilang apa untuk jamnya?"
Gena menggendikan kedua bahunya, "Thanks."
Saat Gena memberikan jam tangan untuk Alisa, kakaknya hanya bertanya kenapa tidak Samudra yang mengembalikannya langsung? Gena hanya menjawab tidak tahu, karena tugasnya hanya memberikan barang titipan Samudra.
"Gen," Samudra berdehem melirik kedua adiknya sebentar, "Sesungguhnya saya bingung dengan sikap kamu, kadang kamu bersikap seperti orang tak peduli yang antipati dengan saya, kadang kamu bisa menjadi gadis pencemburu yang posesif."
"What? kapan saya bersikap seperti gadis pencemburu yang posesif?" tanya Gena dengan raut wajah tak percayanya, seingatnya Gena tak pernah bersikap dengan hak memiliki atas Samudra.
"Banyak, kamu aja nggak sadar. Secara nggak langsung kamu bersikap seolah hanya kamu yang harus selalu saya perhatikan." Samudra membuang napas pelan, "Saya nggak keberatan dengan sikap kamu yang seperti itu, hanya saja ketika kamu sudah melayangkan tatapan memiliki kamu bisa berubah seketika dengan menatap penuh antipati terhadap saya, what should i do?"
"Mas Sam." Gena menggeram, ia mengurut pelan pelipisnya. "Jadi Mas Sam pikir saya punya benih-benih rasa sayang terhadap Mas Sam yang mungkin berubah jadi cinta?"
Samudra hanya mengangguk membuat rongga dada Gena menyempit, memang terlihat seperti itu 'kah?
"No," bantah Gena, "Saya nggak suka dengan Mas Sam apalagi sampai jatuh cinta. Ada jutaan lelaki yang masih layak untuk saya jadikan untuk tempat pelabuhan hati, dan Mas Sam bukan salah satu dari mereka yang layak."
Sakit hati atau tidak Samudra dengan ucapannya, Gena merasa kata-katanya cukup sarkas. Mendengarkan Samudra mengambil kesimpulan dengan begitu mudahnya membuat Gena tak rela, seolah bahwa dirinya mulai jatuh pada Samudra.
"Dan yang menurutmu layak itu, belum tentu mau dengan kamu," ucap Samudra pelan tapi mampu membuat hati Gena terasa ngilu. "Kamu terlalu meninggikan ego, apa yang kamu dapat dari ego mu itu? sebuah apresiasi bahwa kamu lebih hebat dan pintar dari pada perempuan-perempuan yang kamu anggap bodoh karena cinta."
Samudra beranjak dari duduknya, harusnya Gena yang merasa tersakiti. Paling tidak Samudra harus menarik kata-katanya yang begitu menohok.
"Seolah-olah kamu sudah mengenal lama saya," ucap Gena pelan tapi penuh penekanan hingga mampu membuat Samudra menahan langkahnya hanya untuk berbalik menatapnya dengan tatapan mencemooh.
"Nggak perlu waktu lama untuk mengenal watak seseorang, kita bisa menilai dari attitudenya. Dan sebagai seorang perempuan, attitude kamu cukup buruk," balas Samudra.
"Perempuan yang kamu anggap berattitude buruk ini mampu membuat kamu jatuh cinta 'kan?" Gena berucap dengan congkaknya, seolah Samudra sudah benar-benar jatuh untuknya. Tapi kenyataamnya pria di depannya mengangkat kedua tangannya ke udara, tidak berniat menarik perhatian pengunjung lain dengan perdebatannya terlebih ada kedua adiknya.
"Setelahnya mungkin saya akan membuang jauh rasa yang kamu anggap 'cinta', karena saya bukan butuh cinta agar seseorang itu tetap bertahan di samping saya. Saya butuh pengertian dan kerendahan hati seorang perempuan untuk hidup bersama saya." seulas senyum terbit di wajah Samudra yang membuat Gena membuang napas pelan dengan bahu yang sedikit bergetar karena menahan ego yang perlahan diruntuhkan oleh Samudra. "Selama kamu masih dengan ego yang seperti itu, saya kira cukup sampai di sini."
Samudra melangkah ke arah kedua adiknya, mengajak mereka pulang melewati Gena begitu saja, lalu dimana Samudra yang tadi begitu kekeh ingin mengantarnya pria itu pergi setelah berhasil membuat Gena terdiam tanpa membalas kata-katanya.
Napas gusar Gena mengisi kekosongan hati dan pikirannya, jadi pada akhirnya Samudra menyerah seperti apa yang diinginkan Gena bukan?
Pintu keluar kembali terbuka, Samudra di sana melangkah menghampiri Gena kembali.
"Saya sudah pesankan taksi untuk kamu, id taksinya sudah saya catat. Taksinya ada di depan." Samudra berkata dengan ringannya seolah tidak pernah terjadi perdebatan di antara mereka. "Ketahuilah, bahwa jatuh cinta itu tak membuat seorang perempuan terlihat bodoh dengan perilakunya. Karena cinta tidak datang hanya dengan kebodohan, ia datang bersama dengan temannya yang lain. Rindu, rasa peduli, dan kebahagiaan."
TBC
Ora's note :
Ciyeee malam minggu ciyeee
Apdet dikit yaa.
Deuh yang bonus akhir tahunnya udah turun, bisa ke mall sambil nongkrong cantik dahh.
Yang gajiannya dimajuin siapa coba unjuk gigi?Yang pesen buku Rushing di Gue sabar yaa buku nyampe kemaren dan belum dikasih ttd, karena JNE dekat rumah tutup mungkin rabu atau selasa baru mulai pengiriman.
Sabarrr yoo 😘😘23-12-2017.
KAMU SEDANG MEMBACA
U P S I D E
ChickLitGena tidak pernah menyangka jika Samudra mematahkan hati kakanya. Gena juga tidak pernah menyangka bahwa Samudra juga berhasil mematahkan hatinya Copyright © 2017, Kammora Cover © Purpleefloo Start From 19-11-2017