1⃣1⃣ : Be Rav's Girlfriend

1.8K 116 29
                                    

•Baca doa dulu sebelum baca cerita ini•

Ehe.

✖➗

Senyum sumringah Rav terpancar ketika sudah sampai tempat tujuan. Alba turun dari motor Rav, dan mengerjap sesaat. Bukan kafe, bukan mall, atau tempat spesial yang ada dalam ekspetasi Alba.

Alba melipat bibirnya tatkala yang bisa dilihat sejauh mata memandang adalah lahan kosong, semak-semak liar, ada bangunan tua yang terbengkalai, dan sekelilingnya hanya pemukiman yang kumuh.

Kok Rav bawa gue ke tempat kampungan kek gini, padahal kan gue bukan Ayam Kampung! Hardik Alba dalam benaknya.

"Bentar ada sms masuk," ucap Rav masih menunggangi motornya.

Alba tidak menjawab, hanya mengangguk pelan.

"Gue sama target udah sampe nih, bentar lagi gue mau masuk."

Entah siapa yang dikirimi sms oleh Rav, tapi si penerima sms itu langsung membalas.

"Kita udah ready dari tadi."

"Oke."

Rav turun dari motornya dan langsung menjamah tangan Alba. "Yuk,"

Alba memilih bungkam. Kini mereka berjalan bersisian menuju bangunan tua yang ada dalam pikirannya barusan. Ngapain sih gue dibawa ke tempat misterius gini, gue masih pengen perawan anjirr!

Rav bisa menyadari mimik muka Alba yang terlipat-lipat, kusut, apalagi setelah melihat pintu masuk bangunan tua ini yang berupa seng bekas dengan kayu sebagai penyegel bangunan ini. Tunggu bentar Ba, lo bakal suka.

Rav menganggkat kayu tersebut dengan mudah mengingat ia mempunyai tubuh atletis yang akan membuat kaum hawa klepek-klepek. Didorongnya seng raksasa itu dan bunya mencicit terdengar.

"Gelap?"

Rav hanya tersenyum menatap Alba. Menghitung mundur. 3...2...1!

DHUUUUUAAAAR!

DHUUUUUAAAAR!

DHUUUUUAAAR!

Bunyi ledakkan dari confetti membuat Alba tersentak untuk beberapa saat. Lampu Tumblr bewarna putih terang menyala-nyala di setiap sisi dinding. Potongan kertas dari confetti berguguran menimpa rambut hitam Alba.

Rav berseru lantang. "SURPRISE!"

Ah, so sweet.

Lakon-lakon yang telah menyiapkan ini semua keluar dari persembunyiannya sambil meniup suara terompet dan terdengar bersahut-sahutan. Semuanya laki-laki dan Alba jelas mengenalinya karena mereka adalah teman-teman Rav, teman basket, teman clubing, dan lain-lain. Yang membuat Alba tak habis pikir, mereka bolos?

Namun bukannya salting jumpalitan atau berteriak histeris seperti kebanyakan cewek kalau diberi kejutan oleh cowoknya, Alba malah merespons dengan menautkan alisnya. "Kenapa lo ngasih surprise? Gue enggak ulang tahun,"

Rav mengulum senyumnya.

Tiba-tiba sebuah baliho terjun bebas dari atas dan terpampang megah, Alba melihatnya jelas. Baliho berwarna merah muda bertuliskan, "Will you be my girlfriend?".

Alba masih belum selesai mencerna apa yang baru disaksikannya. Bagaimana bisa Baliho itu tiba-tiba ada dan bagaimana mereka mengikatnya, padahal di atas tidak ada apapun untuk menggantung Baliho ini. Namun Alba mengurungkan niat untuk bertanya ketika Rav menyodorkan sebuket bunga mawar berwarna merah darah.

Wafa and The Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang