Wafa and The Girl [Completed]

1⃣2⃣ : Beaten

"Lo nggak papa?"

"Lo mau jadi sok jagoan?"

"Jangan nyolot. Ayo pergi!"

"Sepeda gue?"

"Ntar aja, bego!"

➕➖

SMA Bina Bangsa seperti kejatuhan bom atom oleh sekutu. Bedanya bukan suara bom yang terdengar, namun yang menjadi sekolah ini bisa gempar di pagi hari adalah berita tertembaknya murid baru oleh Cassanova sekolah ini. Desas-desus hot ini langsung menyebar tanpa pandang waktu.

Murid-murid perempuan di sekolah ini bergerombol dan histeris ketika melihat ponsel milik mereka masing-masing. Sebuah ungggahan singkat di jejaring sosial (baca : snapgram) yang membuat cewek yang masih single envy berat dan yang jones tambah ngenes.

Bagaimana tidak?

Rava Ganendra si kapten basket sekaligus bad boy dengan sejuta pesona di sekolah ini telah menyatakan cintanya pada Alba yang notabenenya adalah anak baru di sekolah ini. Ditambah Rav menyiapkan kejutan untuk Alba. Sebab setau mereka, Rav yang sudah berkali-kali nembak cewe belum pernah seromantis ini.

"Hiks~ Hiks~"

"Rav udah punya cewek baru huueeee:"("

"Aduh kenapa sama anak baru itu sih!"

"Kapan masa jomblo ini berakhir?!"

"Cepetan putus!"

Masih banyak umpatan dari cewek-cewek alay yang tidak rela dan merasa iri dengan Alba.

Panjang umur. Alba yang menjadi topik pembicaraan pagi ini sudah datang. Ia sempat heran melihat cewek-cewek kurang kerjaan seperti mereka sudah membuat koridor menjadi sempit pagi ini.

Bisik-bisik halus mulai menggangu telinga Alba.

"Eh ini ceweknya Rav? Kok keliatannya judes banget!"

"Seksi sih, tapi ya masih kalah sama gue!"

"Anak baru aja gayanya udah selangit!"

Satu hal yang pasti, Alba tetap berjalan bak model di catwalk, mengangkat tinggi-tinggi dagunya, bersenyum congkak, dan ini semakin membuat panas cewek-cewek itu.

Kalau tidak ingat akan terkena poin pelanggaran sekolah, mungkin cewek-cewek itu sudah mengeroyok Alba.

Setelah Alba berderap pergi, mereka bubar. Kembali ke kandangnya masing-masing.

Alba disambut oleh Candy yang tengah loncat-loncat seperti cacing kepanasan.

"ALBA!"

"Lo kenapa Ken?"

"Gila! Gila! Lo jadian sama Rav secepet ini, Rav romantis banget nembaknya. Gue iri setengah mampus!" cerocos Candy.

Alba hanya tersenyum kecut dan memilih untuk duduk di tempatnya.

"Jadi kemaren lo bolos diajak Rav?"

Alba manggut-manggut. "Gue enggak nyangka bakal ditembak,"

"Baru beberapa hari sekolah di sini, udah bisa dapetin cassanova sekolah ini. Ah temen gue emang top-markotop dah pokoknya!" puji Candy dengan wajah mesem-mesem.

"Iya dong,"

"Oh ya Ba kayaknya makan soto enak nih," Candy mengerjapkan matanya berkali-kali.

"Maksud lo apaan?"