1⃣7⃣ : Candy's Anger

1.4K 104 18
                                    

Inilah klimaks kekesalannya pada Alba. Gelar sahabat yang ia berikan untuk Alba, dicabut detik ini juga.

✖➗

"Adoooh! Pusing pala Cinderella!"

Candy memijat pelipisnya dengan perasaan gusar. Setumpuk buku dan berbagai peralatan tulis sudah bertengger di meja Candy pada pukul 06.15. Oh ya tidak lupa juga, martabak suke alias susu keju dan susu stroberi juga ada di sana.

Biasalah, Candy paling tidak mau jika harus diet. Jadi hampir tiap hari menu sarapannya selalu beda, tanpa peduli berapa pun kandungan lemak dari makanan tersebut.

"Perasaan gue bisa deh soal yang kayak gini doang mah," Candy membolak-balik buku catatan matematikanya.

Beberapa pasang mata memerhatikan tingkah lakunya yang minta dijitak. Masih pagi sudah belajar. Ambis sekali.

Tapi masa bodoh dengan itu, terpenting adalah Candy harus menguasai materi yang akan dijadikan bahan ulangan esok. Matriks.

Tanpa letih menghadapi matpel favoritnya ini, Candy terus mencoba menyelesaikannya.

Do-Do-Do-Dooooo! Do-Do-Doooo!

Candy mengerling ke arah datangnya lantunan nada itu, dari balik pintu muncul figur Alba yang tengah bersenandung ria ala aktris India.

Ada sedikit rasa heran yang mencuat pada Candy, jarang-jarang seorang Alba pada pagi hari dihiasi mood yang baik. Biasanya dia lesu kalau jam segini.

"Lo kesambet apaan Ba?"

Alba melepas pink headphone dari telinganya, "Hah? Apa?"

"Ada apa nih, pagi-pagi udah kayak menang lotre aja," celoteh Candy sambil melahap martabak suke.

"Nggak lah, kita harus mulai pagi ini dengan semangat. Semangat pagi!" tangannya mengepal penuh semangat.

Candy hanya meng-iya-kan dengan malas, lalu kembali lagi pada aktifitasnya.

"Kenapa tuh muka ditekuk," Alba mencubit dagu Candy yang ada dua. Satunya lemak. Jahat memang Alba.

Candy hanya mendengus sebal, mengarahkan pandangan Alba ke sekelumit angka-angka yang membuat otak pegel.

"Mana coba sini gue lihat," Alba bersimpuh di sebelah Candy dan mulai memerhatikan soal matematika yang tidak bisa Candy selesaikan. Ia menatap antusias pada angka-angka yang tertera di soal.

"Ohhhhh," ia mengangguk patah-patah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ohhhhh," ia mengangguk patah-patah.

Dengan cekatan Alba mulai membuat penyelesaiannya, tangganya menari lincah dengan pena bertinta merah muda di atas kertas.

Candy hanya menatap tidak percaya. Bagaimana bisa seorang Alba yang dicap cewek nakal sekaligus nol besar dalam matematika kini bisa menandinginya.

Wafa and The Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang