3⃣8⃣ : Shoot Her

1.1K 75 31
                                    

"Dear, cewek yang diutus Tuhan untuk membuka hati Wafa yang dulunya buta akan kasih sayang perempuan, maukah namamu aku tulis di bio status semua media sosialku?"

✖➗

Rano menarik pergelangan tangan Candy dan membawanya menuju parkiran. Rano belum mengatakan alasannya dan Candy juga menuruti.

Mereka tiba dan parkiran terasa sunyi.

"Ngapain lo bawa gue ke parkiran?" tanya Candy. "Mau nganterin gue balik ya?"

Rano mengernyitkan alisnya. Nggak sudi. "Ada yang mau ketemu nih sama lo,"

"Hah siapa?" Candy penasaran.

Tanpa bertanya dua kali orang yang dimaksud Rano datang dengan wajah sangar. Candy melihat dari atas sampai bawah cewek asing ini, rambutnya sebahu dan memakai kemeja kembang-kembang, imut sekaligus sangar.

"Dia siapa No, gue nggak kenal!" umpat Candy pada Rano.

"Heh badak bercula lima! Jangan tengil lo!" hardik Leina langsung di depan wajah bulat Candy. Rano mengkhawatirkan akan terjadi keributan di antara mereka berdua.

"Lo sinting ya? Ada masalah apa lo sama gue?" balas Candy tak mau kalah.

"Duh Lei, katanya mau baik-baik ngomongnya," Rano bingung dan masih berdiri di tengah-tengah antara mereka berdua.

"Nggak bisa, cewek licik ini nggak bisa dibaikin!" sarkas Leina. Leina maju satu langkah dan mendongsok bahu Candy. "Apa maksud lo sekongkol sama Alan?"

"Alan?" Candy bingung.

"Iya ken, akhir-akhir ini gue lihat lo sering berduaan sama dia di depan gerbang," Rano menerangkan segala kebingungan Candy.

"Lo kenal Alan?" tanya Candy pada mereka berdua.

"Ya kenal lah! Gue udah kenal dari lama, lo baru kenal kan jadi lo tuh harusnya mikir," Leina sudah tidak tahan lagi untuk melepaskan segala umpatan yang bersarang di mulutnya. "Alan tuh brengsek, gara-gara lo Alba hampir mau diperkosa sama Alan!"

"Alba?"

"Iya ken, Leina ini sepupunya Alba sekaligus pernah jadi mantan Alan juga," papar Rano membuat segalanya terpampang jelas.

Candy hanya bisa ber—oh pelan.

"Dan lo kan yang udah ngedit foto telanjang Alba?" tandas Leina.

"Iya, trus masalah buat lo?!" Candy yang sedang memerhatikan Rano tiba-tiba mencelos membela diri dari cibiran Leina.

"Lo gila ya! Lo pikir dengan foto murahan, lebay, kampungan itu Wafa bakal mau sama lo?" Leina sudah tahu seluk-beluk motif Candy mengajak Alan sekongkol. Alan bisa kembali dengan Alba dan Candy bisa dengan mudah menggaet Wafa. "Sampe badan lo ciut juga Wafa nggak akan mau sama lo, cinta pertamanya cuma Alba!" tambah Leina, kini kebrutalannya kembali terlepas dari jiwanya yang sudah ia lembutkan.

Rano bahkan bisa tahu kalo Leina yang dulunya kelewat nakal dan ingin menjadi cewek yang lemah lembut kembali brutal lagi.

"Iya Ken, cinta itu nggak bisa dipaksain, kalo udah jodoh sesakti apapun tuh orang nggak akan bisa misahin," timpal Rano memberi nasihat.

"Asik juga lu coy!" senyum Leina untuk Rano. "Gue saranin sih lo mundur aja sekarang, sebelum lo sendiri yang kena batunya," lanjut Leina, senyuman kecut untuk Candy.

Candy masih bergeming. Ia tak tahu harus apa sekarang.

"Gue bukannya mau mojokin lo Ken, tapi gue tau lo sahabatan kan sama Alba dari SMP, masa cuman gara-gara Wafa lo malah jadi musuhan. Ikhlasin aja kalo Wafa milihnya Alba, lo bisa dapet yang lain," Rano mendadak menjadi motivator cinta.

Wafa and The Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang