Chapter 21

483K 31.7K 1.7K
                                    

Bel istirahat telah berbunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel istirahat telah berbunyi. Para penghuni kelas mulai ramai dan heboh membicarakan geng Three Lovers dan Fara.

Gosip menyebar dengan sangat cepat seakan-akan mengalahkan kecepatan cahaya. Berita utama tentang geng Three Lovers yang membully Fara sudah sampai ke semua penjuru sekolah. Mulai dari guru-guru, para siswa, petugas perpustakaan, pegawai kantin sampai Pak Satpam dan Pak Kebun.

"Hah... dulu mereka gayanya kayak artis, tapi sekarang mereka lunglai mati gaya...."

"Pasti malu banget lah... dimarahi habis-habisan oleh Papa sendiri di depan kelas."

"Ya, pantes aja, orang kelakuan mereka kayak preman gitu!"

Hampir semua orang menghina geng Three Lovers yang kini hanya bisa duduk diam di kelasnya. Mereka tidak berani keluar kelas karena malu. Jangankan keluar kelas, meski sudah dalam kelas pun hinaan itu tetap saja terdengar oleh mereka.

"Geng Three Lovers? Bagus benget namanya... gimana kalau kita ganti aja teman-teman?", teriak Ela, teman sekelas mereka.

"Iya, betul...!" hampir semua teman-temannya menjawab.

"Geng TL, TAHU.LONTONG... gimana?" lanjut Ela antusias.

"Huahaha... Tahu Lontong, Tahu Lontong...!" teriak teman-temannya yang kegirangan merasa percakapan mereka itu sangat lucu.

Fara hanya menonton teman-temannya yang sangat sibuk untuk menurunkan jabatan geng Three Lovers menjadi geng TL (Tahu Lontong). Ia tidak peduli dan memutuskan untuk keluar kelas menuju ke tempat yang lebih hening. Iya, perpustakaan.

"St... itu dia! Fara, yang katanya sudah dibully oleh geng itu...."

"Gue denger lengannya terluka juga...."

"Tapi kenapa dia gak ngomong sama guru BK ya?"

Sepanjang perjalanan menuju Perpustakaan, Fara merasa banyak orang yang melihat ke arahnya dan dia juga bisa mendengar banyak orang berbisik-bisik tentang gosip yang sudah viral tersebut, tapi Fara tetap dalam pendirian karakternya. Cuek.

Sesampainya di perpustakaan, Fara memilih beberapa buku bahasa inggris di salah satu rak perpustakaan. Dia mengambil beberapa buku yang menurutnya bagus.

"Jadi ini rencana lo?" tanya Reyhan yang sudah berada di samping Fara berpura-pura memilih buku bahasa inggris di rak yang sama dengan Fara.

Fara mendengar pertanyaaan dan suara itu. Dia bisa memastikan kalau pertanyaan dan suara tersebut bersumber dari Reyhan dan Reyhan sudah berada tepat di sampingnya.

"Ya Ampun, harusnya gue tadi di UKS gak kebawa emosi saat Reyhan tadi bilang gue bego!" gumam Fara dalam hati yang mulai menyesali ucapannya tadi di UKS ketika ia mengatakan pada Reyhan bahwa geng Three Lovers akan meminta maaf padanya hari ini juga.

Fara memejamkan matanya sambil membawa buku bahasa inggris yang sudah dipilihnya dari rak. Dia tidak berani menoleh ke arah Reyhan.

"Haduh, jangan-jangan dia mulai curiga sama gue...?" lanjutnya dalam hati.

Reyhan masih tetap di sana. Disamping Fara sambil melihat ekspresi Fara yang memejamkan mata sambil menundukkan kepalanya dan memeluk buku-buku bahasa inggris yang sudah dipilihnya tersebut.

Fara mulai mencoba memberanikan diri menghadapi Reyhan. Tidak mungkin dia begini sampai bel pelajaran berbunyi tapi dia masih dalam keadaan diapit oleh dua rak buku yang berada di depan dan di belakangnya sedangkan disamping kanannya ada tembok buntu yang menjebaknya dan di kirinya sudah ada Reyhan yang menanti jawaban darinya.

Fara akhirnya menoleh ke kiri dan melihat wajah Reyhan yang sudah terlihat sangat penasaran. Fara tersenyum kecil. "Reyhan, maaf, bolehkah aku meminta jalan sedikit untuk bisa keluar?" nada Fara lugu seakan tidak tahu menahu apa yang Reyhan maksud.

Reyhan hampir frusterasi melihat respon Fara kali ini. Dia memutar bola matanya sambil mendongakkan kepalanya keatas. "Jadi apa rencana lo selanjutnya untuk Neza?" lanjut Reyhan kali ini sambil menudukkan sedikit kepalanya sejajar dengan wajah Fara untuk menatap mata wanita itu dengan tajam.

Fara langsung menghilangkan senyuman di bibir mungilnya tersebut. Fara sangat sadar bahwa Reyhan sangat serius dan kini mulai sangat curiga padanya. Kali ini dia harus mejauhi Reyhan, bukan untuk menghindari bullyan lagi tetapi untuk menghidari terbongkarnya rahasianya oleh Reyhan.

Kali ini Fara harus waspada dengan Reyhan. Fara sadar betul akan kejeniusan Reyhan yang akan membahayakan rahasianya. Bahkan saat ini Fara seakan bisa menerawang logika-logika yang ada di kepala Reyhan.

Disaat otak kirinya sibuk memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang ada, otak kanannya malah sibuk untuk mengagumi wajah Reyhan.

Iya. Kali ini, untuk kedua kalinya Fara harus mengakui ketampanan pria yang saat ini wajahnya sangat dekat dengan wajahnya tersebut.

Fara tersadar dan mulai menguasai diriny. Ia melangkah mundur untuk menjauhkan diri dari tatapan Reyhan, kemudian Fara mencoba maju sedikit ke kanan, tapi Reyhan mengambil satu langkah ke kanan untuk menghadangnya. Fara mencoba mengambil jalan kiri, namun Reyhan tetap sigap menghadang Fara sampai mata mereka pun kembali memandang.

Reyhan masih menunggu jawaban Fara tapi Fara mulai memutar otaknya mencari strategi yang tepat untuk menghidar dari Reyhan saat ini.

"Neza...!" teriak Fara tapi dengan volume yang tak terlalu tinggi mengingat sekarang dia berada di perpustakaan.

Reyhan menoleh ke belakang namun tidak ada Neza atau seorang pun. Seketika itu Reyhan langsung sadar kalau dia baru saja dibohongi oleh Fara.

Fara langsung cepat-cepat mengambil langkah di sebelah kanan Reyhan kemudian dia berlari menjauhi Reyhan. "Thanks God...!" gumam Fara dalam hati sambil sedikit mendongakkan kepalanya bersyukur akhirnya dia bisa menjauhi Reyhan meski hanya untuk sementara.

"Fara...!" teriak Reyhan yang sontak membuat semua pengunjung perpustakaan menolehkan wajanya ke arah Reyhan.

"Maaf...," ucap Reyhan kikuk yang baru sadar bahwa teriakannya telah mengganggu pengunjung lain.

Entah mengapa Fara tidak dapat menahan senyum gelinya saat itu sambil tetap berlari kecil menjauhi dan membelakangi Reyhan. Sedangkan Reyhan hanya bisa melihat punggung Fara yang makin menjauhinya. Untuk ketiga kalinya dalam sehari, Fara meninggalkannya. Pertama di kelas, kedua di UKS dan yang ketiga di Perpustakaan.

Guys, udah thu kan klau cerita ini bakal dijadiin series?

Don't miss it , ya...

love you



My Nerd Girl (DIJADIKAN SERIES)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang