Hai Guys
Tetap ditunggu Vote dan Komennya ya Guys...***
Sampai di taman prestasi, mereka sangat menikmati jalan-jalannya. Berbeda dengan jalan-jalan mereka di pasar malam sebelumnya. Dulu Rea sangat cuek pada Reyhan tapi sekarang Rea malah terlihat malu namun senang bisa berjalan dengan Reyhan. Reyhan pun bisa merasakan perbedaan itu.
Rasanya Reyhan ingin sekali menggandeng tangan Rea saat ini namun ia masih diliputi keraguan mengingat untuk sekarang mereka masih sebatas teman. Mereka pun berjalan bersandingan namun tidak ada acara bergandengan tangan.
"Kita makan yuk! Di Sana banyak makanan enak.." ujar Reyhan sambil menunjuk sebuah kedai.
Rea mengangguk. Mereka pun makan di sana.
"Kelihatannya Mama tadi nyaman banget sama lo Rey! Kalian tadi ngobrol apa aja?"
"Rahasia dong!" jawab Reyhan datar sambil meminum lemon ice nya.
"Ck."
"Re, Hmm.. menurut gue, sepertinya Tante Rianti sudah merasakan kehadiran lo deh.."
Rea mengerutkan dahinya. "Maksud.. lo?" tanyanya menyelidik.
Reyhan terdiam memikirkan kalimat yang pas untuk menjelaskannya. "Tante Rianti sudah merasakan perbedaan kalian. Maksud gue, lo dan Fara.."
Rea mulai gelisah mendengarkan penjelasan Reyhan. Reyhan yang melihat kegelisahan Rea langsung memegang tangan Rea yang terlihat gemetar di atas meja untuk menenangkannya.
"Re, menurut gue, itu malah bagus. Tante Rianti bisa mengenal lo sedikit demi sedikit meski lo masih berpura-pura menjadi Fara dan nantinya gue yakin beliau akan lebih sayang sama lo sebagai Rea.." lanjut Reyhan menenangkan Rea.
"Menurut lo..gue harus gimana Rey?"
Reyhan terdiam berfikir sejenak. "Lo harus deketin Mama lo terus, sering ngobrol sama beliau, tunjukkan perlahan Rea yang sebenarnya...buat Mama lo mengenal lo perlahan Re.."
Rea berfikir pendapat Reyhan dan itu sangat masuk akal. Selama ini dia memang tidak terlalu sering ngobrol dengan Tante Rianti karena takut Tante Rianti semakin curiga padanya. Tapi Reyhan benar. Sampai kapan dia akan terus seperti ini?
"Apalagi Papa lo ngasih lo kesempatan hanya sampai lo lulus SMA. Kalau lo gak bisa nyadarin Tante Rianti, lo bilang Papa lo akan bawa lo lagi..." lanjut Reyhan berpendapat masih dengan tangan menggenggam tangan Rea.
"Lo bener Rey.. gue akan coba itu," jawab Rea sambil tersenyum.
Setelah makan, mereka pun memutuskan untuk jalan-jalan lagi sebentar sebelum mereka pulang.
"Re, gue boleh nanya sesuatu gak?" ucap Reyhan sambil tetap berjalan.
"Apa?"
"Kenapa sih dulu lo cuek banget sama gue?"
Rea mengehentikan langkahnya sebentar untuk menatap Reyhan. "Cuek an mana sama lo? Dulu saat gue pertama masuk kelas gue lari-lari kesana kemari kayak bola tenis buat ngambil tas gue tapi lo diem aja!"
Reyhan mengingatnya dan reflek melebarkan senyumnya membuat Rea langsung memasang muka cemberut.
"Lo ngetawain gue?" tanya Rea kesal.
"Jadi lo inget juga saat lo duduk di pangkuan gue?" Reyhan malah menggoda Rea sambil tersenyum.
Rea langsung memalingkan wajahnya karena malu. Reyhan benar-benar gemas dengan ekspresi Rea tersebut.
"Oke, jadi pendapat lo tentang gue dulu gimana?" tanya Reyhan sambil melanjutkan langkahnya yang diikuti Rea.
"Biasa aja," jawab Rea bohong. Dia sangat ingat pertama kali melihat wajah Reyhan hanya satu kata yang ada di pikirannya. 'Tampan'.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Nerd Girl (DIJADIKAN SERIES)
Fiksi RemajaDIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 3 SUDAH TAYANG di VIDIO! https://www.vidio.com/watch/7553656-ep-01-namaku-rea *** Rea menyamar sebagai Fara, saudara kembarnya yang lama terpisah, agar bisa mencari tahu alasan bunuh diri d...