Chapter 29

407K 31.8K 673
                                    

"Hmm... jadi kamu tadi mengintai aku disini?" tanya Fara blak-blak an pada Reyhan di sela-sela mereka makan.

Reyhan mengangguk. Dia belum berani menatap wajah Fara karena masih ada sedikit rasa bersalah di hati Reyhan.

Fara tersenyum menahan supaya dia tidak kebablasan tertawa. Reyhan langsung melihat Fara dengan heran. Respon apa itu? Kali ini Reyhan juga sadar selain rencana Fara yang tidak bisa ia tebak, respon Fara terhadap pembicaraan mereka juga tidak bisa ia tebak.

"Kenapa senyum-senyum?" tanya Reyhan penasaran.

"Jadi kamu seperti paman-paman ojek yang mangkal di warung kopi?" ucap Fara tetap sambil tersenyum menahan tawa.

"Oke, besok gue akan daftar gojek supaya bisa ngintai lo disini," jawab Reyhan santai namun sebenarnya hatinya sedang tergelitik.

"Lagian paman-paman ojek itu gak lebih tampan dan muda dari gue," lanjut Reyhan yang tentu saja membuat Fara tak tahan lagi untuk tidak tertawa tapi Fara masih bisa mengendalikan tawanya sehingga tidak sampai mengeluarkan suara yang bervolume tinggi. Fara juga menutupi mulutnya yang terbuka karena tawanya itu.

Reyhan melihat Fara tertawa untuk pertama kalinya. Entah kenapa ada rasa senang yang sedang membuncah di hatinya saat ini. Rasa yang tidak pernah Reyhan rasakan sebelumnya.

Setelah makan malam dengan menu nasi goreng dan es jeruk di warung kopi, Fara berdiri, membayar makanan dan minumannya dengan uang berwarna biru tersebut kemudian bersiap beranjak dari warung kopi tersebut. "Ayo, kita kembali ke toko!"

"Kata Mama lo, setelah lo ngajak gue makan, lo harus ngajak gue jalan-jalan!" ucap Reyhan santai sambil berdiri meninggalkan warung kopi lalu melanjutkan berjalan ke arah pusat keramaian pasar malam tanpa memperdulikan persetujuan Fara.

"Oh my God! Apakah dia benar-benar Reyhan yang biasa gue lihat di kelas?" ucap Fara dalam hati heran dengan sikap Reyhan namun dia tetap saja mengikuti langkah Reyhan tanpa adanya pemberontakan.

"Hmm... Rey...," ucap Fara seperti ingin memulai pembicaraan selagi mereka masih berjalan berdua menuju pusat pasar malam.

"Hem?" jawab Reyhan singkat sambil menoleh ke arah Fara.

"Sebenarnya... waktu itu, aku punya rekaman CCTV yang ada di lokasi kejadian," Fara mencoba menjelaskan namun dia tidak ingin terlalu detail karena takut kalau Reyhan akan lebih curiga padanya.

Reyhan mengehentikan langkahnya untuk memandang Fara pertanda ia ingin mendengar lebih banyak lagi penjelasan dari Fara.

Langkah Fara pun ikut terhenti. Dia tahu benar apa yang diinginkan Reyhan. Iya. Penjelasan yang lebih darinya.

"Aku mengirimkannya pada Amel. Tampaknya Amel memperlihatkan video itu pada Om Irul tapi reaksi Om Irul sepertinya tidak sesuai dengan yang Amel harapkan jadi-," kalimat penjelasan Fara terhenti. Dia tak kuasa melanjutkan. Disisi lain dia ingin mengatakan semuanya pada Reyhan, tapi disisi lain dia takut Reyhan akan semakin curiga dengannya dan rahasianya akan terbongkar.

"Jadi sepertinya Om Irul benar-benar ingin memberi pelajaran pada Amel," Reyhan mencoba menebak dengan sangat yakin bahwa jawabannya seratus persen benar.

Fara mendengar tebakan Reyhan sambil menatapnya tak tahu mau berkata apa. Fara tahu bentul jawaban Reyhan bisa dikatakan tidak tepat karena sebenarnya Om Irul seperti itu karena desakan Papanya Fara.

Fara memilih diam. Namun Reyhan tampaknya mengartikan kediaman Fara itu berarti jawabannya tepat. Kali ini dia sangat percaya pada Fara.

Reyhan mengangkat wajahnya ke atas dan tersenyum sampai terlihat deretan gigi putihnya. Hatinya sekarang sangat-sangat lega. Rasa penasaran yang ia rasakan beberapa hari ini, kecurigaannya pada Fara kini telah hilang secepat kilat. Sekarang dia bisa memandang Fara tanpa rasa curiga sedikitpun.

My Nerd Girl (DIJADIKAN SERIES)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang